kabarbursa.com
kabarbursa.com

Menko Perekonomian Ungkap 3 Penyebab IHSG Babak Belur

Menko Perekonomian Ungkap 3 Penyebab IHSG Babak Belur
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto (Dok : Int).
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); <!--banner 120x600-->
banner 468x60

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan besar dan sempat anjlok lebih dari 6,12% ke level 6.076 pada perdagangan sesi I, Selasa (18/03).

Kondisi ini memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menutup sementara perdagangan saham guna meredam volatilitas yang tinggi di pasar.

Pemprov Sulsel

Tiga Faktor Penyebab Kejatuhan IHSG

Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa anjloknya IHSG disebabkan oleh tiga faktor utama.

Pertama, psikologi pasar yang masih menunggu hasil rapat Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting.

Kedua, hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang dinilai investor memiliki dampak terhadap kebijakan moneter domestik.

Ketiga, adanya beberapa grup usaha yang mengalami penurunan kinerja pada laporan keuangannya, sehingga memicu aksi jual dari investor.

“Ketiga, seperti biasa, ada laporan keuangan yang informasinya keluar, dan ada satu grup usaha yang turunnya cukup dalam,” jelas Airlangga.

Usai pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto, Airlangga menegaskan bahwa pemerintah tetap optimis terhadap fundamental ekonomi Indonesia.

Ia menyebutkan bahwa tidak ada arahan khusus dari Presiden untuk menanggapi gejolak pasar, selain memastikan bahwa kondisi ekonomi tetap stabil.

“Pertama, tentu fundamental ekonomi kita kuat. Beberapa isu yang berkembang itu tidak benar adanya. Perlu diperjelas saja,” ujar Airlangga.

IHSG Masih dalam Tekanan

Pada perdagangan Rabu (19/3), IHSG dibuka di level 6.223,39 sebelum kembali mengalami koreksi 0,53% ke posisi 6.190,61 pada pukul 09.05 WIB.

Sepanjang sesi perdagangan, indeks bergerak dalam rentang harga terendah di 6.147,43 dan tertinggi di 6.233,24. Beberapa saham dengan nilai transaksi tinggi mengalami penurunan signifikan.

Hingga akhir sesi perdagangan kemarin, IHSG mencatatkan pelemahan 3,84% dan ditutup di level 6.223,38. Sepanjang perdagangan, indeks sempat menyentuh level terendahnya di 6.011,84, jauh dari level tertinggi yang sempat tercatat di 6.465,22 saat sesi pembukaan.

Sektor Teknologi dan Energi Jadi Pendorong Pelemahan

Pelemahan IHSG terutama dipicu oleh anjloknya saham sektor teknologi, barang baku, dan energi. Ketiga sektor ini mencatatkan penurunan masing-masing sebesar 9,76%, 5,99%, dan 3,42%, yang memberikan tekanan besar hingga indeks terus berada di zona merah.

Dari sisi aktivitas perdagangan, volume transaksi tercatat cukup tinggi. Sebanyak 29,5 miliar saham diperdagangkan dengan total nilai transaksi mencapai Rp19,29 triliun. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1,54 juta kali.

Meskipun IHSG masih dalam tren negatif dan mengalami tekanan jual yang cukup besar, beberapa saham dinilai masih memiliki potensi untuk mengalami rebound dalam waktu dekat.

harvardsciencereview.com
https://inuki.co.id