kabarbursa.com
kabarbursa.com

Melemah, IHSG Hari Ini Diprediksi Capai 7.300

IHSG Melemah Sepekan, Perdagangan Saham BEI Tutup Pekan dengan Sentimen Bervariasi
Ilustrasi saham (Dok : Kabarmakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan potensi untuk mencapai level 7.300 dalam waktu dekat. Pergerakan ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk penguatan nilai tukar rupiah dan pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, yang memberikan sentimen positif bagi pasar.

Menurut catatan, IHSG mengalami penguatan sebesar 2,69% pada pekan pertama Juli 2024. Indeks komposit tercatat naik dari 7.253,37 pada 1 Juli 2024 hingga mencapai puncaknya pada 5 Juli 2024. Tren penguatan ini diprediksi akan berlanjut pada pekan kedua Juli, dengan optimisme yang tinggi menyelimuti pasar.

Pemprov Sulsel

Kondisi pada perdagangan hari ini, Senin (08/07) IHSG hari ini dibuka di zona merah, melemah 0,05% ke level 7.249,79. Sebanyak 172 saham menguat, 97 saham melemah, dan 245 saham lainnya tidak mengalami perubahan. Nilai transaksi perdagangan awal mencapai Rp296,72 miliar dengan volume 770,96 juta saham yang diperdagangkan.

Indeks LQ45 menguat 0,13% ke 907,86, indeks JII tumbuh 0,14% ke 510,77, indeks MNC36 naik 0,16% ke 340,00, dan IDX30 menanjak 0,08% ke 452,60. Sebagian besar indeks sektoral juga berada di zona hijau, sementara sektor energi dan infrastruktur mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,38% dan 0,02%.

Pada perdagangan pekan kedua Juli, yang jatuh hari ini, Senin (08/07) IHSG diperkirakan akan menguat terbatas.

Tim MNC Sekuritas memperkirakan indeks akan bergerak dalam rentang 7.250 hingga 7.370. Sentimen dari luar negeri, termasuk pidato Jerome Powell dan data inflasi AS, diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan pasar. Di sisi lain, sentimen domestik seperti penguatan rupiah dan rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang masih berada di level optimistis turut mendukung IHSG.

Tim MNC Sekuritas menjelaskan bahwa posisi IHSG saat ini diperkirakan sudah berada di akhir wave [v] dari wave 1 dari wave (3). Dengan demikian, pergerakan IHSG diprediksi akan berada di level support 7.099 dan 6.945, serta resistance di 7.282 dan 7.356.

Rekomendasi Saham

MNC Sekuritas juga memberikan beberapa rekomendasi saham untuk perdagangan pada Senin (08/07), diantaranya :

  • BMRI (Bank Mandiri): Rekomendasi buy on weakness pada harga R 6.300 – Rp 6.400, dengan target price Rp6.675 – Rp6.800 dan stoploss di bawah Rp6.250.
  • ESSA (Surya Esa Perkasa) : Rekomendasi buy on weakness pada harga Rp765 – Rp785, dengan target price Rp865 – Rp905 dan stoploss di bawah Rp750.
  • ITMG (Indo Tambangraya Megah): Rekomendasi buy on weakness pada harga Rp25.100 – Rp25.900, dengan target price Rp26.975 – Rp27.475 dan stoploss di bawah Rp24.400.
  • LSIP (London Sumatra Indonesia) : Rekomendasi buy on weakness pada harga Rp815 – Rp825, dengan target price Rp875 – Rp885 dan stoploss di bawah Rp805.

Saham Top Gainers dan Top Losers

Pada perdagangan hari ini, beberapa saham mencatatkan penguatan signifikan. Saham PT Superior Pirma Sukses Tbk (BLES) memimpin penguatan dengan kenaikan 34,43% ke Rp246. Saham PT Intra GolfLink Resort (GOLF) juga naik 12,00% ke Rp224, diikuti oleh saham PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) yang menguat 11,20% ke Rp278.

Sebaliknya, saham-saham yang mengalami penurunan terbesar antara lain PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) yang turun 25,00% ke Rp324, PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) yang merosot 13,74% ke Rp113, dan PT Resource Alam Tbk (KKGI) yang jatuh 9,82% ke Rp505.

Faktor Penggerak IHSG

Peningkatan IHSG pekan lalu dipengaruhi oleh beberapa faktor penting. Salah satu yang paling signifikan adalah kenaikan cadangan devisa Indonesia. Cadangan devisa yang meningkat memberikan katalis positif bagi pasar, terutama dalam menstabilkan nilai tukar rupiah.

Bank Indonesia (BI) telah melakukan intervensi moneter sebagai langkah strategis untuk mempertahankan stabilitas ekonomi.

Selain faktor domestik, pelaku pasar juga menantikan data Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat. Meskipun CPI bukan merupakan indikator utama yang digunakan oleh The Fed, data ini tetap memberikan gambaran mengenai inflasi dan potensi kebijakan moneter di masa depan.

Pidato Jerome Powell, Ketua The Fed, juga menjadi perhatian utama karena memberikan indikasi mengenai arah kebijakan moneter AS ke depan.

Dengan berbagai faktor yang mendukung, IHSG diprediksi akan melanjutkan tren penguatan. Peningkatan cadangan devisa, penguatan rupiah, dan sentimen positif dari luar negeri seperti pidato Ketua The Fed Jerome Powell memberikan dorongan bagi pasar. Namun, pelaku pasar tetap harus waspada terhadap kemungkinan pembalikan arah IHSG dalam jangka pendek.