kabarbursa.com
kabarbursa.com

Investor Asing Catatkan Net Buy Jumbo, IHSG Terkoreksi Tipis

IHSG Melemah Sepanjang Pekan Lalu Capai Level 7.256,996
ilustrasi Saham (Dok : int).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Investor asing pada Selasa (25/06) mencatatkan transaksi beli bersih (net buy) yang luar biasa besar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai mencapai Rp7,95 triliun. Hal ini secara signifikan mengurangi total transaksi jual bersih (net sell) asing sepanjang tahun ini menjadi Rp308,4 miliar.

Penyusutan net sell ini terutama disebabkan oleh transaksi tutup sendiri (crossing) saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) di pasar negosiasi BEI. Transaksi ini melibatkan sebanyak 10 miliar saham AMMN dengan harga rata-rata Rp1.695 per saham, sehingga total transaksi mencapai Rp16,9 triliun. Manajemen AMMN menyatakan bahwa pengalihan saham tersebut adalah bagian dari restrukturisasi kepemilikan saham.

Di pasar reguler, net buy terbesar dialami oleh saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), meskipun nilainya tidak signifikan, hanya sebesar Rp56,5 miliar. Selain itu, investor asing juga mengakumulasi saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai masing-masing Rp40,6 miliar dan Rp40,4 miliar. Sebaliknya, net sell terbesar terjadi pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencapai Rp431,3 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp180,8 miliar.

Pada akhir perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun tipis 6,46 poin atau 0,09% ke level 6.882,7 dengan total transaksi mencapai Rp27 triliun. Sebanyak 241 saham tercatat naik, 308 saham turun, dan 234 saham stagnan.

Mayoritas sektor mengalami pelemahan, dengan sektor barang konsumsi non-primer mengalami penurunan terdalam sebesar 2,06%, diikuti oleh sektor barang konsumsi primer, sektor transportasi, sektor keuangan, dan sektor properti yang masing-masing turun 0,61%, 0,52%, 0,49%, dan 0,48%. Sementara itu, sektor perindustrian, barang baku, dan energi mencatatkan penguatan masing-masing sebesar 0,49%, 0,07%, dan 0,02%.

Meskipun IHSG terkoreksi, beberapa saham justru melonjak signifikan hingga mencapai batas auto reject atas (ARA) dan memimpin daftar top gainers. Saham PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) dan PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) melesat 100% menjadi Rp 2 per saham, sedangkan PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) naik 34,8% menjadi Rp120 per saham. Dua saham lainnya yang juga mencatatkan kenaikan signifikan adalah PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) yang naik 22,1% menjadi Rp 116 dan PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP) yang meningkat 13,4% menjadi Rp 101.

Sementara IHSG terkoreksi, indeks saham Asia justru mayoritas menguat. Indeks Nikkei (Jepang) naik 0,95%, Hang Seng (Hong Kong) menguat 0,25%, dan Straits Times (Singapura) meningkat 0,24%, sedangkan Shanghai (China) turun 0,44%.

Pada perdagangan sebelumnya, Senin (24/06), investor asing mencatatkan net sell tipis sebesar Rp37,5 miliar, yang menjadikan total net sell sepanjang tahun ini mencapai Rp8,26 triliun. Saham BBRI dan BMRI menjadi target utama penjualan asing dengan net sell masing-masing sebesar Rp371,1 miliar dan Rp125 miliar. Di sisi lain, saham BBCA dan BRIS menjadi favorit beli asing dengan net buy masing-masing sebesar Rp206,2 miliar dan Rp43,1 miliar.

Dengan demikian, IHSG mengakhiri tren penguatan tiga hari berturut-turutnya dengan koreksi tipis, menunjukkan bahwa pasar masih dibayangi oleh sentimen negatif meskipun ada aksi beli bersih signifikan dari investor asing.

Top losers di LQ45 adalah:

1. PT Bank Jago Tbk (ARTO) 4,04% ke Rp2.140 per saham
2. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) 2,22% ke Rp132 per saham
3. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 2,07% ke Rp945 per saham

Top gainers di LQ45 adalah:

1. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) 3,45% ke Rp2.400 per saham
2. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) 2,33% ke Rp660 per saham
3. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) 2,31% ke Rp1.330 per saham