kabarbursa.com
kabarbursa.com

IHSG Terus Menguat Sentuh Level Psikologis 7.300

IHSG Menguat di level 7.744. Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
Ilustrasi saham (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Pada penutupan perdagangan Selasa (13/08) sore kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertengker di Zona hijau dengan cerah. IHSG menguat 0.81 persen ke level 7.300 sementara pasar masih antisipasi terkait rilis data inflasi Amerika serikat periode Juli 2024.

Pada awal perdagangan kemarin, IHSG dibuka pada level 7.297,75 dan melonjak ke 7.328,43 dalam 15 menit pertama perdagangan pagi ini, naik sebesar 30,81 poin atau 0,42%.

Hingga akhir sesi pertama, IHSG masih menunjukkan prospek positif dengan menguat 0,62 persen, hal ini membuatnya berhasil kembali menyentuh level psikologis ke level 7.343

Sementara, Nilai transaksi indeks pada sesi I tercatat sekitar Rp 4,3 triliun dengan volume transaksi mencapai 8,7 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 595.022 kali. Sebanyak 309 saham menguat, 214 saham melemah, dan 246 saham cenderung stagnan.

sektor konsumer non-primer menjadi penopang utama IHSG pada awal perdagangan kemarin, mencatat kenaikan sebesar 2,73%. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memberikan kontribusi terbesar, menambahkan 4,4 poin indeks.

Pola Bullish IHSG Menguat

Pola inverted head & shoulders IHSG semakin terlihat jelas, dengan neckline berada pada level 7.358. Jika IHSG berhasil menembus level ini, pola bullish akan terkonfirmasi, membawa optimisme bagi pelaku pasar untuk penguatan lebih lanjut.

Meskipun IHSG menunjukkan tren positif, nilai transaksi harian menurun dalam beberapa hari terakhir. Pada perdagangan kemarin, nilai transaksi hanya mencapai Rp6,9 triliun. Namun, net buy asing sebesar Rp511 miliar tetap menjadi katalis positif bagi IHSG.

Secara teknikal, IHSG membentuk pola inverted head & shoulders dengan neckline pada 7.358. Konfirmasi pola ini bisa membawa IHSG mencatatkan all-time high baru dalam lima bulan terakhir menuju akhir 2024. Indikator MACD menunjukkan bullish divergence, memperkuat potensi penguatan lanjutan.

Sementara, pada akhir perdagangan kemarin, total nilai transaksi IHSG mencapai sekitar Rp8,2 triliun dengan 15 miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 1,02 juta kali. Sebanyak 332 saham mengalami kenaikan, 230 saham mengalami penurunan, dan 224 saham stagnan.

Sektor konsumer non-primer menjadi pendorong utama IHSG, mencatat kenaikan sebesar 2,99%. Dari sisi individual, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memberikan kontribusi terbesar terhadap kenaikan IHSG, dengan peningkatan sebesar 9,4 poin indeks.

IHSG menunjukkan performa positif di tengah sikap hati-hati para pelaku pasar menjelang rilis data inflasi produsen AS malam ini dan inflasi konsumen AS besok. Data indeks harga produsen (IHP) AS untuk Juli 2024 akan dirilis, dengan perkiraan inflasi 0,1% month-to-month (mtm), turun dari 0,2% mtm pada bulan sebelumnya. Inflasi inti produsen diperkirakan berada di 0,2%, juga melambat dari 0,4% pada periode sebelumnya.

Rilis data inflasi produsen akan diikuti oleh inflasi konsumen pada hari Rabu. Konsensus Trading Economics memperkirakan inflasi tahunan AS akan turun 0,1 basis poin menjadi 2,9% year-on-year (yoy) pada Juli 2024 dari sebelumnya 3% yoy.

Data inflasi ini dianggap penting dalam mempertimbangkan kebijakan moneter The Fed yang akan diumumkan pada September.

Para pelaku pasar meyakini bahwa akan ada pemangkasan suku bunga pada pertemuan tersebut. Berdasarkan perangkat Fedwatch, peluang The Fed memangkas suku bunga pada Desember sangat besar, dengan probabilitas mencapai 51,5% untuk penurunan suku bunga sebanyak 50 basis poin menjadi 4,75% – 5,00% dari saat ini 5,25% – 5,50%.

Setelah September, pasar memprediksi The Fed akan kembali memangkas suku bunga pada dua pertemuan berikutnya, yakni sebesar 25 basis poin pada November dan 25 basis poin pada Desember, sehingga pada akhir tahun suku bunga The Fed diperkirakan berada di 4,25% – 4,50%.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound dan ditutup menguat sebesar 0,56% ke level 7.297 pada penutupan perdagangan awal pekan Senin (12/08) kemarin setelah sempat menghabiskan sebagian besar waktu di zona merah.

Menurut data RTI yang dikutip Selasa (13/08), IHSG mencapai level tertinggi di 7.297 dan terendah di 7.230 sepanjang hari perdagangan kemarin. Volume perdagangan mencapai 16,6 miliar saham, dengan nilai transaksi sebesar Rp 6,7 triliun dan frekuensi transaksi sebanyak 932 ribu kali.

Sebanyak 337 saham mencatatkan kenaikan, 206 saham mengalami penurunan, sementara 249 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 12.396 triliun.

Di bursa saham Asia, Hang Seng Index Hong Kong naik tipis 0,13% ke level 17.111, sedangkan Shanghai Composite Index turun 0,14% ke level 2.858. Straits Times Index Singapura mengalami penurunan 0,80% ke level 3.235, sementara LQ45 naik tipis 0,01% ke 908,1.

Delapan indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat, yang menopang kenaikan IHSG, sementara tiga indeks sektoral lainnya mengalami penurunan.

Sektor energi mencatat kenaikan tertinggi dengan peningkatan sebesar 3,23%, diikuti oleh sektor teknologi yang naik 2,26%, dan sektor barang konsumen non-primer yang naik 1,23%.

Di sisi lain, sektor kesehatan mengalami penurunan sebesar 0,28%, sektor transportasi turun 0,22%, dan sektor properti turun 0,06%.

Total volume perdagangan saham di BEI hari ini mencapai 16,50 miliar saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp 6,76 triliun.

Top gainers LQ45 hari ini adalah:
1. PT Harum Energy Tbk (HRUM) naik 13,79%
2. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) naik 5,88%
3. PT Indosat Tbk (ISAT) naik 4,66%

Top losers LQ45 hari ini adalah:
1. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) turun 5,63%
2. PT Bank Jago Tbk (ARTO) turun 2,46%
3. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) turun 1,80%

IHSG berhasil rebound setelah dibuka di zona hijau pada perdagangan sesi I Senin kemarin, tetapi menunjukkan volatilitas yang tinggi. Investor tengah menunggu rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) dan Nota Keuangan di Indonesia.

IHSG dibuka menguat tipis 0,05% ke level 7.260,54. Namun, sepuluh menit setelah pembukaan, IHSG berbalik turun 0,1% ke 7.250,09, meski tetap berada di level psikologis 7.200.