kabarbursa.com
kabarbursa.com

IHSG Rebound 1,25 Persen, Sentimen Positif dari Inflasi AS Picu Optimisme

IHSG Rebound 1,25 Persen, Sentimen Positif dari Inflasi AS Picu Optimisme
Ilustrasi Saham (Dok: KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (23/12), dibuka menguat. Pada pukul 9.05, indeks mencatat kenaikan 87,05 poin atau setara dengan menguat 1,25% ke level 7.070.

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia, volume perdagangan tercatat 779 juta saham dengan nilai transaksi Rp544 miliar. Adapun frekuensi yang terjadi sebanyak 56.615 kali.

Pemprov Sulsel

Sebanyak 267 saham menguat, dan 107 saham melemah. Sementara, 187 saham tidak bergerak.

Untuk informasi, indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan kembali menguat pada perdagangan hari ini, Senin, 23 Desember 2024.

Setelah sepekan sebelumnya ditutup di zona merah, IHSG memiliki peluang untuk menembus kembali level psikologis 7.000.

Sentimen positif ini didorong oleh inflasi utama pilihan The Fed yang tercatat lebih rendah dari ekspektasi, memberikan angin segar bagi para pelaku pasar.

Pada perdagangan pekan lalu hingga Jumat (20/12) kemarin, IHSG mencatat pelemahan signifikan sebesar 340,92 poin atau turun 4,65%, berakhir di level 6.983.

Secara teknikal, IHSG kini berada pada area support kuat di level 6.950, dengan potensi rebound menuju resistance pertama di 7.000–7.050 dan resistance berikutnya di 7.110.

Time frame harian menunjukkan peluang penguatan, meskipun tetap waspada terhadap support psikologis di 6.900.

Sentimen Global Jadi Katalis Utama

Sentimen utama yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini berasal dari data ekonomi global, khususnya inflasi AS yang menjadi tolok ukur kebijakan Federal Reserve (The Fed).

Data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) mencatat pertumbuhan paling lambat sejak Mei 2024, memberikan sinyal positif bagi investor.

Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (Core PCE), yang tidak mencakup barang makanan dan energi, tercatat meningkat 0,1% secara bulanan dan 2,8% secara tahunan, menurut data Biro Analisis Ekonomi AS (Bureau of Economic Analysis/BEA).

Angka bulanan ini merupakan yang terendah sejak Mei, sementara angka tahunan berada di bawah ekspektasi pasar sebesar 2,9%.

Data ini diharapkan dapat menenangkan kekhawatiran The Fed terhadap prospek inflasi setelah mereka merilis proyeksi terbaru pada pekan sebelumnya.

Dengan inflasi yang terkendali, langkah pemangkasan suku bunga pada tahun 2025 semakin relevan, memberikan harapan pada investor untuk kebijakan moneter yang lebih longgar di masa depan.

Analisis Teknis Mendukung Potensi Penguatan IHSG
Secara teknikal, indikator pasar memberikan sinyal positif untuk pergerakan IHSG pada awal pekan ini. Pola doji star yang terbentuk pada perdagangan pekan lalu menunjukkan potensi pembalikan arah menuju tren bullish.

Indikator Stochastic RSI yang berada di area oversold semakin menguatkan peluang rebound.

IHSG diperkirakan menguji level pivot di 7.000–7.050 pada perdagangan hari ini, dengan potensi konsolidasi di rentang 6.950–7.100 sepanjang pekan.

Level resistance kunci yang perlu diperhatikan adalah 7.110, sementara level support tetap berada di 6.950 dan 6.900 sebagai acuan psikologis.

Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini

Phintraco Sekuritas dalam risetnya memberikan rekomendasi beberapa saham yang diprediksi memiliki potensi penguatan signifikan pada perdagangan hari ini, antara lain:

  • ESSA
  • GJTL
  • ADMR
  • BTPS
  • ADRO
  • EXCL

Sementara, dilansir dari Bloomberg, berikut rangkuman rekomendasi saham hari ini;

  • BRI Danareksa Sekuritas- JPFA- PANI
  • Mirae Asset Sekuritas- ACES- AMMN- ASII- ICBP- TLKM
  • Philip Sekuritas- JPFA- SILO- FILM

MNC Sekuritas

  • ACES
  • ANTM
  • ESSA
  • PGAS

CGS International Sekuritas

  • BRIS
  • ESSA
  • GGRM
  • PGAS
  • SSIA
  • CUAN

Panin Sekuritas

  • FILM
  • SILO
  • EXCL
  • BBCA

Reliance Sekuritas

  • JPFA
  • PNLF
  • MAPA
  • PANI

Disclaimer: Saham-saham yang direkomendasikan di atas mencerminkan potensi tren kenaikan berdasarkan analisis teknikal dan fundamental. Meski demikian, investor disarankan untuk tetap mencermati kondisi pasar dan melakukan analisis lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi. Berita ini tidak bersifat mengajak untuk membelu produk tertentu.