kabarbursa.com
kabarbursa.com

IHSG Menguat Tiga Hari Berturut-turut, Investor Asing Borong Saham Blue Chip

IHSG Diramal Terkoreksi Hari Ini, Dibuka di Rentang Level 7.168
Ilustrasi Saham (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Selama tiga hari berturut-turut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan dan ditutup di zona hijau. Pada perdagangan hari Senin (24/06) kemarin, IHSG mencapai level 6.889,16, naik sebesar 0,13% dibandingkan penutupan sebelumnya.

Transaksi yang terjadi pada hari itu melibatkan 19,33 miliar saham dengan nilai total Rp9,62 triliun yang berpindah tangan sebanyak 860.144 kali. Tercatat ada 312 saham yang mengalami kenaikan harga, 247 saham mengalami penurunan, dan 224 saham stagnan.

Pemprov Sulsel

Investor asing pada hari tersebut tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp39,73 miliar di seluruh pasar, serta Rp 281,88 miliar di pasar reguler. Namun, di pasar negosiasi dan tunai, mereka melakukan pembelian bersih sebesar Rp242,15 miliar. Beberapa saham yang paling banyak dibeli oleh investor asing termasuk PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan nilai Rp 206,2 miliar, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) sebesar Rp43,1 miliar, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) sebesar Rp30,0 miliar.

Saham-saham yang juga menarik minat investor asing lainnya antara lain PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) sebesar Rp 21,3 miliar, PT MD Pictures Tbk. (FILM) sebesar Rp 18,6 miliar, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) sebesar Rp 15,4 miliar, PT United Tractors Tbk. (UNTR) sebesar Rp 14,8 miliar, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) sebesar Rp 13,0 miliar, PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) sebesar Rp 12,8 miliar, dan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) sebesar Rp 11,6 miliar.

Pada perdagangan Senin, IHSG menguat tipis sebesar 0,13% atau 9,19 poin menjadi 6.889,17. Diperkirakan IHSG akan bergerak mixed dengan support di level 6.818 dan resistance di level 6.950 pada hari Selasa (25/6). Kenaikan IHSG didorong oleh sektor konsumen non-primer (IDX Consumer Cyclical) yang naik 2,19% dan sektor teknologi (IDX Technology) yang naik 1,38%. Namun, sektor properti dan real estate mengalami penurunan sebesar 0,79%.

Namun, tren positif IHSG selama tiga hari berakhir pada hari Selasa (25/06). IHSG ditutup di level 6.882,70, turun tipis sebesar 0,09% dalam sehari. Transaksi yang terjadi pada hari tersebut melibatkan 23,41 miliar lembar saham dengan total nilai transaksi mencapai Rp27,07 triliun. Nilai transaksi yang cukup besar ini didominasi oleh transaksi negosiasi pada saham PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) sebanyak Rp17,52 triliun, melibatkan 103.414.217 lot saham pada harga Rp1.695 per saham.

Pada hari tersebut, 241 saham mengalami kenaikan harga, sementara 308 saham mengalami penurunan, dan 234 saham stagnan. Pelemahan IHSG terutama disebabkan oleh saham-saham perbankan besar seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang turun 9,16 poin, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 4,88 poin, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) turun 3,24 poin, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 2,92 poin.

Sebelumnya, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, IHSG diprediksi akan bergerak di rentang level 6.840 – 6.900 pada hari Selasa (25/6). Jika sentimen dan data ekonomi mendukung, IHSG bisa mencapai level psikologis 7.000. Para pelaku pasar saat ini bersikap wait and see menantikan rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis dan Jumat pekan ini. Proyeksi data GDP Growth Rate Quartal on Quartal (QoQ) AS akan menurun dari 3,4% menjadi 1,3%. Sementara itu, Core Personal Consumption Expenditure (PCE) Price Index Month on Month (MoM) diperkirakan menurun dari 0,2% menjadi 0,1%.

Maximilianus juga mencatat bahwa ada lima sentimen yang akan mempengaruhi pasar pada semester kedua tahun ini. Pertama, potensi penurunan suku bunga The Fed antara bulan September atau Desember. Kedua, penurunan harga minyak dunia pada bulan Agustus. Ketiga, kemungkinan penurunan suku bunga Bank Indonesia jika The Fed melakukan pemangkasan pada bulan September. Dua sentimen lainnya berasal dari aspek politik, yaitu pelantikan presiden Indonesia dan susunan menteri berikutnya.

Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, memproyeksikan IHSG akan bergerak mixed cenderung terbatas dengan support di level 6.818 dan resistance di level 6.950. Indikator Relative Strength Index (RSI) menunjukkan penguatan yang terbatas, dan indikator Moving Average Convergence/Divergence (MACD) belum menunjukkan golden cross. Menurutnya, pelemahan dollar indeks akan memberikan sedikit angin segar untuk Rupiah dan pasar, meskipun investor masih menahan diri sambil menantikan rilis data kinerja kuartal II-2024.

Oktavianus merekomendasikan investor untuk mengoleksi saham-saham blue chip yang terkoreksi dan menjauh dari nilai intrinsiknya. Selain itu, investor dapat buy on break pada saham PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) dengan target harga Rp 1.650, support di level Rp1.570, dan resistance di level Rp1.780. Juga disarankan untuk melakukan trading buy pada saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) masing-masing di kisaran Rp1.470 – Rp1.615 dan Rp4.930 – Rp5.400.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memperkirakan IHSG rentan mengalami koreksi dengan support di level 6.823 dan resistance di level 6.944 pada hari Selasa (25/6). Secara teknikal, ia mencermati saham DOID dengan target harga Rp535 – Rp560, MARK di level Rp940 – Rp960, dan BULL di harga Rp140 – Rp150.