kabarbursa.com
kabarbursa.com

IHSG Menguat, Imbas Reshuffle Kabinet Jokowi dan Penguatan Sektoral

Berpeluang Rebound, IHSG Diprediksi Lanjutkan Koreksi
Ilustrasi Saham (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini mencatatkan penguatan signifikan pada akhir sesi perdagangan, seiring dengan respons positif pasar terhadap perombakan kabinet yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). IHSG ditutup menguat 67,15 poin atau 0,90 persen, berakhir di level 7.533,98, setelah sepanjang hari bergerak stabil di zona hijau.

Perdagangan pada Selasa (20/08) kemarin, menunjukkan aktivitas yang cukup aktif, dengan 362 saham mencatatkan kenaikan harga, sementara 195 saham mengalami penurunan, dan 227 saham lainnya tidak mengalami perubahan. Nilai transaksi mencapai Rp19,1 triliun dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 21,8 miliar lembar.

Pemprov Sulsel

Kenaikan IHSG ini sejalan dengan penguatan yang terjadi pada berbagai indeks utama lainnya. Indeks LQ45, yang terdiri dari saham-saham unggulan, naik sebesar 1,16 persen ke level 938,972. Sementara itu, indeks IDX30 juga mencatatkan kenaikan sebesar 1,21 persen ke 476,605, dan indeks MNC36 naik 1,27 persen ke 360,252. Indeks Jakarta Islamic Index (JII) turut menguat, dengan peningkatan sebesar 1,13 persen ke level 513,966.

Semua sektor industri mengalami penguatan, menunjukkan optimisme yang merata di pasar. Sektor konsumer siklikal memimpin dengan kenaikan tertinggi sebesar 1,75 persen, diikuti oleh sektor keuangan yang naik 1,48 persen.

Sektor properti juga mencatatkan kinerja yang baik dengan peningkatan sebesar 1,05 persen, sementara sektor kesehatan dan infrastruktur masing-masing menguat 1,29 persen dan 1,10 persen. Penguatan sektoral ini dipengaruhi oleh ekspektasi pasar terhadap stabilitas ekonomi dan kebijakan pemerintah pasca reshuffle kabinet.

Sentimen positif pasar terutama dipicu oleh langkah Presiden Jokowi yang menggeser beberapa posisi strategis di kabinetnya. Salah satu perubahan yang disambut baik oleh investor adalah pengangkatan Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM menggantikan Bahlil Lahadalia, yang kini menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Langkah ini dipandang sebagai sinyal kuat bahwa pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong investasi dan pengembangan sektor energi.

Di tengah penguatan IHSG, beberapa saham mencatatkan kenaikan signifikan dan menjadi top gainers. PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) mengalami lonjakan harga saham sebesar 27,12 persen menjadi Rp75, sementara PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) naik 23,52 persen ke Rp105. Saham PT Charlie Hospital Semarang Tbk (RSCH) juga mengalami peningkatan yang kuat sebesar 15,75 persen ke Rp294.

Sebaliknya, beberapa saham mengalami tekanan jual dan masuk dalam daftar top losers. PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) turun 7,27 persen ke Rp306, disusul oleh PT Aman Agrindo Tbk (GULA) yang melemah 5,31 persen ke Rp980, dan PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) yang turun 5,08 persen ke Rp224.

Sementara itu, tiga saham yang paling aktif diperdagangkan sepanjang hari ini adalah saham-saham perbankan besar, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Ketiganya mencatatkan volume perdagangan yang tinggi, mencerminkan minat investor yang besar terhadap sektor perbankan di tengah kondisi pasar yang positif.

Di sisi lain, bursa saham Asia bergerak dengan tren yang bervariasi. Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 1,56 persen, sementara Hang Seng di Hong Kong dan Shanghai Composite Index di Tiongkok masing-masing mencatatkan penurunan sebesar 0,22 persen dan 0,56 persen. Straits Times Index di Singapura mengalami sedikit penguatan sebesar 0,10 persen.

Secara keseluruhan, kinerja IHSG hari ini mencerminkan optimisme pasar terhadap langkah-langkah strategis yang diambil oleh pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor strategis.

Investor tampaknya merespons positif reshuffle kabinet Jokowi, dengan harapan bahwa perubahan ini akan memperkuat kinerja ekonomi nasional di tengah tantangan global yang masih ada.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan awal pekan ini, Senin (19/08) kemarin. IHSG naik sebesar 2,277 poin atau 0,0003 persen, berakhir di level 7434,367. Penguatan ini terjadi setelah IHSG sempat berfluktuasi sepanjang hari.

Pada pembukaan perdagangan kemarin, IHSG berada di level 7432,09. Sepanjang perdagangan, indeks mencapai level terendah di 7420,376 dan tertinggi di 7451,459. Total transaksi yang terjadi di pasar saham hari ini mencapai Rp7,22 triliun.

Penguatan IHSG juga diikuti oleh pergerakan saham-saham unggulan. Namun, kelompok saham LQ45 justru mengalami sedikit penurunan sebesar 0,002 persen menjadi 925,266. Indeks IDX30 juga melemah sebesar 0,0032 persen menjadi 469,986. Dari total 45 saham dalam kelompok LQ45, sebanyak 18 emiten mengalami penguatan, 23 emiten melemah, dan 4 emiten stagnan.

Data dari IMQ21 menunjukkan beberapa saham dengan frekuensi perdagangan tertinggi. Lima saham teratas yang paling sering diperdagangkan adalah:

  1. BBRI (Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.) – Ditutup di 4780 dengan 31.236 kali transaksi.
  2. ANTM (Aneka Tambang Tbk.) – Ditutup di 4780 dengan 28.505 kali transaksi.
  3. WIKA (Wijaya Karya (Persero) Tbk.) – Ditutup di 4780 dengan 24.134 kali transaksi.
  4. TLKM (Telkom Indonesia (Persero) Tbk.) – Ditutup di 4780 dengan 15.138 kali transaksi.
  5. ACES (Aspirasi Hidup Indonesia Tbk.) – Ditutup di 4780 dengan 13.805 kali transaksi.

IHSG sempat terkoreksi pada pembukaan perdagangan pada awal pekan kemarin, namun segera rebound 0,05 persen ke level 7.435,50, mendekati level all-time high (ATH) di 7.460,38. Sebanyak 214 saham menguat, 114 saham melemah, dan 611 saham stagnan.

Nilai transaksi perdagangan saham awal mencapai Rp283 miliar dengan volume 491,5 juta saham yang diperdagangkan. Indeks LQ45 terkoreksi 0,11 persen di 924,24, indeks JII naik 0,02 persen di 507,72, indeks MNC36 turun 0,10 persen di 354,33, dan indeks IDX30 turun 0,12 persen di 469,44.

Sektor yang berada di zona hijau meliputi properti, bahan baku, energi, konsumer siklikal dan non-siklikal, transportasi, industri, dan teknologi dengan kenaikan di bawah 1 persen. Sementara sektor yang mengalami penurunan adalah kesehatan, keuangan, dan infrastruktur.