kabarbursa.com
kabarbursa.com

IHSG Menguat di level 7.744. Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Menguat di level 7.744. Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
Ilustrasi saham (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat di Level 7.744 pada penutupan perdagangan kemarin, Kamis (26/09). Menunjukkan kenaikan tipis sebesar 0,05 persen atau setara 3 poin, membawa IHSG berada di level 7.744.

Berdasarkan data dari RTI Business, volume perdagangan mencapai 22,64 miliar saham dengan frekuensi transaksi sebanyak 1,3 juta kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp17,86 triliun. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12.993 triliun.

Pemprov Sulsel

Dari total saham yang diperdagangkan, 310 saham mengalami penurunan harga, sementara 281 saham mencatatkan kenaikan, dan 211 saham lainnya stagnan. Sektor kesehatan memimpin penguatan dengan kenaikan sebesar 2,29 persen, sedangkan sektor transportasi dan logistik mengalami pelemahan paling besar dengan penurunan 0,79 persen. Secara sektoral, delapan sektor mencatatkan kenaikan, dengan sektor kesehatan, properti, dan teknologi masing-masing menguat sebesar 2,29%, 2,01%, dan 1,58%.

Sebaliknya, sektor transportasi, logistik, dan barang konsumen mengalami tekanan dengan sektor transportasi mencatatkan penurunan 0,79%. Saham-saham yang menjadi top gainers hari ini antara lain CSRN yang melonjak 13,98%, TRON naik 13,46%, dan MEJA meningkat 9,94%. Di sisi lain, ASPI mengalami penurunan terdalam dengan anjlok 10,53%, diikuti MPOW dan MANG yang masing-masing turun 9,09%.

Penguatan IHSG sejalan dengan bursa saham Asia yang sebagian besar juga bergerak positif. Indeks Nikkei ditutup menguat 2,79% di level 38.925,60, indeks Hang Seng melonjak 4,16% ke level 19.924,58, dan indeks Shanghai menguat 3,61% ke level 3.000,94. Sementara itu, indeks Straits Times sedikit melemah 0,03% ke level 3.582,22.

Penguatan bursa saham di Tiongkok turut memberikan dorongan bagi IHSG. Kebijakan moneter dan fiskal yang lebih longgar di Tiongkok, termasuk rencana pemangkasan suku bunga serta potensi penyuntikan modal hingga satu triliun yuan (setara 142,39 miliar dolar AS) ke bank-bank besar, menjadi faktor pendorong utama. Selain itu, pemerintah Tiongkok juga berencana memberikan bantuan tunai kepada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, yang semakin memperkuat sentimen positif di pasar.

Di tengah pergerakan positif ini, investor masih menantikan rilis data ekonomi dari Amerika Serikat, termasuk pertumbuhan GDP yang diperkirakan naik dari 1,4% menjadi 3%. Selain itu, pidato Ketua Federal Reserve dan ketidakpastian harga minyak global setelah pernyataan Arab Saudi turut menjadi perhatian utama pasar.

Beberapa saham yang layak diperhatikan secara teknikal untuk perdagangan esok hari di antaranya ADRO dengan rekomendasi beli di support Rp3.650 dan resistance Rp4.000, EXCL di level Rp2.360 dengan support Rp2.250 dan resistance Rp2.520, serta GOTO di support Rp63 dan resistance Rp80. Sementara itu, MEDC berada di rentang harga Rp1.365-Rp1.425, ACES di Rp935-Rp975, dan TOWR di kisaran Rp900-Rp925.

Sebelumnya, mencatatkan penurunan signifikan pada penutupan perdagangan hari Rabu (25/09) kemarin. Dari pantauan pasar, IHSG langsung tertekan sejak awal sesi perdagangan dan bertahan di zona merah hingga akhir sesi.

Berdasarkan data dari laman RTI, IHSG ditutup di level 7.740,90, turun 37,58 poin atau setara dengan 0,48 persen. Pada saat pembukaan, indeks sempat berada di posisi 7.778,49, dengan sempat menyentuh level tertinggi di 7.779,09, dan terendah di 7.633,44.

Volume perdagangan tercatat cukup tinggi, dengan 30,12 miliar lembar saham yang diperdagangkan, dengan total nilai transaksi mencapai Rp19,61 triliun. Dari keseluruhan saham, 370 saham melemah, 228 saham menguat, dan 200 saham stagnan.

Pada indeks sektoral IDX-IC, hanya empat sektor yang berhasil mencatatkan penguatan, dipimpin oleh sektor barang baku yang melonjak sebesar 1,92 persen.Sektor teknologi dan kesehatan juga mengalami kenaikan, masing-masing 1,46 persen dan 0,29 persen. Sementara itu, tujuh sektor lainnya mengalami penurunan, dengan sektor keuangan memimpin koreksi, turun 1,37 persen. Sektor transportasi dan logistik serta energi juga mencatatkan penurunan, masing-masing sebesar 1,12 persen dan 0,51 persen.

Beberapa saham yang mencatatkan penguatan terbesar adalah TMPO, BCIC, LABA, MPOW, dan MSKY. Di sisi lain, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar adalah PYFA, MANG, SGER, BTPS, dan BBTN.

Frekuensi perdagangan pada kemarin juga mencapai 1.486.723 kali transaksi, dengan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 30,12 miliar lembar, dan total nilai mencapai Rp19,61 triliun.

Sementara itu, bursa saham regional Asia menunjukkan kinerja beragam. Indeks Nikkei melemah 70,30 poin atau 0,19 persen ke posisi 37.870,30, sementara Indeks Hang Seng naik 128,53 poin atau 0,68 persen ke 19.129,09. Di sisi lain, Indeks Shanghai menguat 33,18 poin atau 1,16 persen ke 2.896,31, dan Indeks Strait Times melemah 39,46 poin atau 1,09 persen ke posisi 3.583,27.

Penurunan IHSG ini disinyalir akibat sentimen dalam negeri, terutama aksi profit taking pada saham-saham perbankan besar. Pelaku pasar mencermati langkah stimulus yang agresif dari pemerintah China yang dinilai menarik minat investor ke pasar modal China.

Bank Sentral China (PBoC) baru-baru ini memperkenalkan dua instrumen baru guna memperkuat pasar modal mereka. Pertama, mereka menyediakan dana sebesar 500 miliar yuan untuk memberikan akses pendanaan lebih mudah bagi dana investasi, perusahaan asuransi, dan pialang untuk membeli saham. Kedua, PBoC menawarkan pinjaman murah hingga 300 miliar yuan kepada bank komersial, yang diperkirakan dapat meningkatkan daya tarik investasi di China.