KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi perdagangan terakhir hari ini berakhir di zona hijau, menguat 27,48 poin atau 0,38% ke level 7.321,97.
Pada penutupan perdagangan hari Senin (22/07), tercatat ada 318 saham yang menguat, 265 saham melemah, dan 212 saham stagnan. Total transaksi perdagangan mencapai Rp8,3 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 16,1 miliar saham dan frekuensi transaksi mencapai 971 juta kali.
Indeks lainnya turut mencatatkan penguatan, seperti LQ45 yang naik 0,41% ke level 923,249, JII yang menguat 0,14% ke 511,209, IDX30 naik 0,55% ke 462,236, dan MNC36 yang naik 0,54% ke 348,9.
Dari segi sektoral, sektor energi memimpin penguatan dengan naik 1,51%, diikuti oleh sektor industri yang naik 1,3%. Sektor keuangan juga menguat 0,52%, properti naik 0,78%, teknologi naik 0,72%, infrastruktur naik 0,51%, dan transportasi naik 1,05%. Sementara itu, sektor barang baku melemah 0,37%, konsumer siklikal turun 0,07%, dan sektor kesehatan turun 0,31%.
Saham-saham yang mencatatkan kenaikan tertinggi hari ini di antaranya adalah PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) yang melonjak 34,83% ke Rp120, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) yang naik 19,76% ke Rp10.150, dan PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) yang naik 19,23% ke Rp124.
Di sisi lain, saham-saham yang mencatatkan penurunan tertinggi adalah PT Mitra Pack Tbk (PTMP) yang turun 33,75% ke Rp53, PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) yang turun 25,00% ke Rp282, dan PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) yang turun 9,09% ke Rp650.
Saham-saham yang paling aktif diperdagangkan antara lain adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). Saham BMRI menjadi salah satu yang paling aktif dengan kenaikan 2,68% ke level Rp6.700 per saham.
Kapitalisasi pasar IHSG juga meningkat menjadi Rp12.447 triliun. Saham berkapitalisasi besar lainnya seperti BBRI ditutup naik 0,20% ke level Rp4.910 per saham. Sementara itu, saham ASII turun 0,22% ke Rp4.520 per saham, AMMN turun 1,11% ke Rp11.175, BBCA turun 0,25% ke Rp10.100, dan TLKM turun 1,27% ke Rp3.100 per saham.
Pasar Asia Melemah Terkait Keputusan Biden dan Gangguan TI Global
Dalam keterangan yang dikutip Minggu (22/07), Tim Riset Pilarmas Sekuritas mencatat bahwa bursa regional Asia bergerak melemah pada hari ini. Pasar global terguncang oleh beberapa berita besar, termasuk mundurnya Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dari bursa calon presiden untuk periode berikutnya, serta gangguan pemadaman TI global akibat pembaruan di perusahaan keamanan siber CrowdStrike.
Joe Biden memutuskan untuk mendukung Wakil Presiden AS, Kamala Harris sebagai calon presiden dari kubu Demokrat. Keputusan ini mendapat reaksi beragam dari pasar, menambah ketidakpastian politik yang dapat menyebabkan volatilitas jangka pendek.
Selain itu, pemadaman TI global mengganggu operasi di berbagai industri, termasuk maskapai penerbangan, perbankan, dan layanan kesehatan, memberikan tekanan tambahan pada pasar. Bank sentral China juga memangkas suku bunga pinjaman, yang turut mempengaruhi pergerakan pasar di Asia.
Meskipun IHSG cenderung melemah, sentimen positif dari pasar global muncul seiring dengan data tenaga kerja di Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan perlambatan.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan peningkatan jumlah klaim pengangguran baru menjadi 243.000 pada pekan yang berakhir 13 Juli, lebih tinggi dari perkiraan pasar sebelumnya yang memperkirakan 230.000 klaim.
Angka ini menunjukkan semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan baru di AS dibandingkan tahun lalu. Jumlah pengangguran mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua setengah tahun pada minggu pertama bulan Juli, sejalan dengan kenaikan tingkat pengangguran baru-baru ini.
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami rebound pada perdagangan hari Senin, 22 Juli 2024. Level tertinggi IHSG (resistance) diperkirakan berada di 7.350, dengan titik pivot di 7.300 dan level terendah (support) di 7.250.
Secara teknikal, IHSG membentuk pola dragonfly doji pada perdagangan terakhir Jumat (19/07) kemarin. Menurut analisis dari Phintraco Sekuritas yang dipublikasikan pada Minggu (21/07), Stochastic RSI menunjukkan tanda-tanda pembentukan golden cross di area jenuh jual (oversold), meskipun indeks mengalami koreksi.
Sentimen pasar jangka pendek dipengaruhi oleh keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Rabu (17/07) kemarin. Untuk menahan suku bunga acuan, serta pernyataan bernada hawkish dari petinggi ECB mengenai kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut.
Namun, sentimen ini tidak mengurangi keyakinan pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada September 2024.
Di sisi domestik, pelaku pasar menantikan data investasi riil dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Data ini diyakini akan mempengaruhi pandangan pasar terhadap prospek ekonomi menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden pada Oktober 2024.
Pasar tampaknya sudah mengantisipasi kemungkinan perlambatan pertumbuhan investasi riil.
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, beberapa saham yang berpotensi memberikan keuntungan adalah Adaro Minerals Indonesia (ADMR), AKR Corporindo (AKRA), Avia Avian (AVIA), Bank Syariah Indonesia (BRIS), Indofood Sukses Makmur (INDF), dan Sido Muncul (SIDO). Saham-saham ini disarankan untuk dicermati oleh para investor yang mencari peluang cuan di tengah volatilitas pasar.
Sementara itu, selama pekan ini, terdapat 10 saham yang mencatatkan kenaikan harga signifikan, dengan peningkatan mulai dari 21% hingga 61% selama periode 15-19 Juli 2024. Saham-saham ini mendominasi daftar top gainers atau top cuan.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) mencatat kenaikan tertinggi sebesar 61,29%, diikuti oleh saham PT Panca Global Securities Tbk (PEGE) yang naik 42,86%, PT Megapolitan Developments Tbk (EMDE) naik 33,01%, PT MNC Vision Tbk (MSKY) naik 30,65%, dan PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) yang naik 30%. Peningkatan signifikan ini mencerminkan minat investor yang kuat terhadap saham-saham tersebut, meskipun kondisi pasar secara umum sedang mengalami koreksi.
Saham PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) juga mencatatkan kenaikan sebesar 24,76%, diikuti oleh PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) yang naik 23,44%, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) naik 22,03%, PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA) naik 21,48%, dan PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) naik 21,43%. Saham-saham ini menunjukkan performa yang solid sepanjang pekan ini, menjadi pilihan menarik bagi para investor yang mencari keuntungan cepat.
Namun, secara keseluruhan, IHSG mengalami penurunan sebesar 0,45% sepanjang pekan ini, turun dari level 7.327,5 pada penutupan pekan sebelumnya menjadi 7.294,4. Penurunan ini mencerminkan adanya aksi ambil untung oleh investor setelah IHSG mencatatkan kenaikan signifikan sebelumnya. Nilai kapitalisasi pasar (market cap) bursa juga turun 0,96%, dari Rp12.478 triliun menjadi Rp12.358 triliun, mencerminkan penurunan nilai saham secara keseluruhan di pasar.