kabarbursa.com
kabarbursa.com

IHSG Mengakhiri Semester Pertama 2024 dengan Penurunan 2,88 Persen

IHSG Melemah Sepekan, Perdagangan Saham BEI Tutup Pekan dengan Sentimen Bervariasi
Ilustrasi saham (Dok : Kabarmakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Semester I 2024 telah berakhir seiring dengan masuknya bulan Juli yang jatuh hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam enam bulan terakhir menunjukkan pergerakan yang fluktuatif, dari mencapai level tertinggi sepanjang masa (All Time High/ATH) hingga titik terendahnya.

Pada kuartal pertama, IHSG mengalami reli dengan intraday tertinggi di 7.454,44 pada 14 Maret lalu, sebelum ditutup sedikit turun di 7.433,1. Setelah mencapai puncak ini, tren IHSG berbalik arah dan menurun, mencapai titik terendah intraday di 6.698,50 pada 19 Juni, dengan penutupan di 6.726,91.

Pemprov Sulsel

IHSG menutup bulan Juni di posisi 7.063,58 pada Jumat (28/06)kemarin. Angka ini mencatat penurunan sebesar 2,88% sepanjang semester pertama tahun 2024.

Dari awal tahun hingga mencapai ATH, IHSG naik sekitar 1,5%. Namun, penurunan yang signifikan terjadi pada kuartal kedua, terutama setelah banyak investor asing keluar pasca-Lebaran, menyebabkan IHSG turun sekitar 6% ke titik terendahnya.

Beberapa saham mengalami kenaikan yang signifikan maupun penurunan terdalam dalam enam bulan terakhir. Saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) mengalami kenaikan tertinggi dengan lebih dari 200%.

Diikuti oleh PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) naik 145,43%, PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) naik 136,78%. Posisi keempat ditempati oleh PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) dengan kenaikan 135,29% dan kelima ialah PT Petrosea Tbk (PTRO) dengan 107%.

Sebaliknya, ada lima saham yang mengalami penurunan terbesar dalam semester pertama tahun ini, termasuk PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk (LMAX), PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI), PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF), dan PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE). Empat dari saham tersebut adalah saham IPO yang baru tercatat tahun lalu, dengan penurunan tertinggi pada LMAX (86%) dan WIDI (77,42%).

Dalam enam bulan terakhir, arus keluar investor asing dari pasar reguler mencapai Rp12,71 triliun. Saham-saham yang banyak dilepas oleh asing termasuk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai Rp15 triliun, PT Astra International Tbk (ASII) Rp3,8 triliun, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Rp1,7 triliun, serta PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) masing-masing Rp1,6 triliun.

Meskipun demikian, IHSG mulai menunjukkan pemulihan dan berhasil kembali ke level 7000, sehingga sepanjang tahun ini IHSG hanya terkoreksi sekitar 2,88%. Hal ini didorong oleh akumulasi pembelian oleh investor asing dalam seminggu terakhir, dengan net buy tercatat lebih dari Rp1 triliun di pasar reguler.

Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 09.00 WIB (01/07), IHSG dibuka naik ke level 7.083,10, menguat 0,28 persen dari penutupan sebelumnya di 7.063,17.

Berdasarkan statistik RTI Business, sebanyak 250,05 juta saham diperdagangkan hari ini dengan frekuensi 20 ribu kali dan total nilai transaksi mencapai Rp287,62 miliar. Ada 95 saham yang terkoreksi, 166 saham yang menguat, dan 239 saham tidak berubah.

Secara teknikal, IHSG hari ini diprediksi akan mengalami pelemahan dalam rentang level 6.980 hingga 7.050. Pada perdagangan Jumat (28/6), IHSG ditutup naik 1,37 persen atau 95,62 poin di level 7.063. Untuk hari ini (01/07), IHSG diprediksi akan melemah dalam rentang 6.980-7.050.

Faktor yang memengaruhi IHSG antara lain adalah stimulus restrukturisasi kredit Covid-19 yang kemungkinan diperpanjang hingga 2025, memberikan dampak positif bagi sektor perbankan untuk menjaga profitabilitas dan mengurangi risiko kualitas aset. Selain itu, inflow investor asing sebesar Rp499,99 miliar dalam sepekan terakhir juga mendukung kenaikan IHSG.

Namun, indeks PMI manufaktur nasional versi S&P Global pada Juni 2024 tercatat di level 50,7, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 52,1. Dari mancanegara, Wall Street ditutup melemah pada akhir pekan lalu, dengan pelaku pasar mencermati data indeks konsumen dan ketidakpastian politik setelah debat calon presiden AS antara Joe Biden dan Donald Trump.

Sisi lain,Indeks utama Wall Street pada Jumat (28/06) kemarin Junmenunjukkan penurunan: S&P 500 turun 0,41 persen ke 5.460,48, Nasdaq Composite turun 0,71 persen ke 17.732,60, dan Dow Jones Industrial Average melemah 0,12 persen ke 39.118,86.

Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa inflasi pada Mei melambat ke level terendah dalam lebih dari tiga tahun, dengan PCE inti naik 0,1% bulan lalu dan 2,6% YoY, sesuai dengan estimasi konsensus Dow Jones.