kabarbursa.com
kabarbursa.com

IHSG Hijau Terus, Berikut Trading Plan dan Rekomendasi Saham

IHSG Diramal Terkoreksi Hari Ini, Dibuka di Rentang Level 7.168
Ilustrasi Saham (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencapai level psikologis 7.300, dengan parkir di angka 7.327,58 setelah mencatat kenaikan 1,02% sepanjang pekan lalu.

Aliran dana dari investor asing (capital inflow) terus mengalir dengan net buy sekitar Rp 1,56 triliun dalam sepekan. Mayoritas sektor saham mengalami penguatan, termasuk saham-saham bluechip berkapitalisasi besar.

Pemprov Sulsel

Meskipun performa pasar saham di awal semester II-2024 terlihat positif, investor diingatkan untuk tetap waspada. IHSG masih berada dalam perjalanan menuju level tertinggi sepanjang masa di 7.454,44 dan belum benar-benar aman di zona hijau. Kenaikan IHSG didorong oleh rebound saham big caps serta sejumlah katalis domestik dan eksternal.

Penguatan nilai tukar rupiah ke level Rp 16.154 per dolar AS turut mendorong akselerasi IHSG. Sinyal positif dari AS mengenai potensi pemangkasan suku bunga acuan The Fed pada akhir kuartal III-2024 juga memberikan sentimen positif. Proyeksi pemangkasan suku bunga diperkirakan akan terjadi pada September 2024, dengan inflasi AS pada Juni 2024 turun ke 3% dari 3,3% di bulan sebelumnya, di bawah ekspektasi konsensus 3,1%.

Pernyataan dovish dari Jerome Powell di depan Kongres yang menyatakan bahwa bank sentral tidak perlu menunggu inflasi turun ke level targetnya untuk mulai memangkas suku bunga, menambah optimisme pelaku pasar. Penguatan rupiah menunjukkan kebijakan moneter Bank Indonesia berada di jalur yang tepat.

Selain itu, cadangan devisa Indonesia naik ke US$ 140,2 miliar per Juni 2024, menambah keyakinan investor terhadap fundamental ekonomi dalam negeri.

Evaluasi peraturan di pasar modal serta faktor makroekonomi dan kebijakan moneter juga menjadi katalis penting. Kombinasi dari berbagai katalis tersebut membuat pasar kembali pulih, memberi angin segar bagi investor untuk mulai masuk lagi ke pasar saham dan obligasi.

Antisipasi investor terhadap rilis kinerja keuangan emiten periode kuartal II-2024 juga mempengaruhi potensi penguatan IHSG dalam jangka menengah menuju level all time high. Namun, dalam jangka pendek, IHSG masih rawan mengalami koreksi, terutama jika kinerja emiten, khususnya saham bluechip, tidak sesuai dengan ekspektasi pasar.

Potensi pelonggaran kebijakan moneter yang direspons pasar dengan estimasi pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis points (bps) tahun ini, masih tergolong tinggi.

Jika pemangkasan suku bunga lebih besar dari estimasi saat ini, IHSG akan memiliki cukup tenaga untuk bertahan di atas level 7.400 atau mencetak all time high.

Trading Plan dan Rekomendasi Saham

Di tengah posisi IHSG saat ini dan berbagai sentimen yang mengiringinya, investor disarankan untuk menunggu momentum koreksi pada saham perbankan big caps, karena koreksi ini dianggap sebagai koreksi sehat. Sebagai pilihan investasi jangka panjang, empat saham perbankan besar bisa dipilih dan dibeli bertahap, yaitu: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Untuk saham dengan kapitalisasi pasar menengah, investor bisa mencermati saham properti dan konstruksi yang sedang berusaha membentuk tren pembalikan arah. Saham pilihannya adalah PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

Pertimbangkan juga untuk melakukan sell on strength terlebih dulu, kemudian akumulasi ketika terjadi koreksi. Untuk sepekan ke depan (15 Juli – 19 Juli 2024), IHSG diperkirakan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas dalam rentang support 7.230 dan resistance 7.450.

Saham-saham yang cocok untuk trading plan antara lain: PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR). Target harga masing-masing berada di resistance Rp3.380, Rp 2.650, dan Rp4.300.

Investor juga bisa mengoleksi sektor-sektor dengan prospek menarik pada semester II-2024, seperti keuangan, energi, properti, dan telekomunikasi. Rekomendasi buy meliputi saham BMRI (target harga: Rp6.900), BBCA (Rp10.600), BBRI (Rp5.500), TLKM (Rp3.750), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan target Rp1.240, serta hold saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dengan target harga Rp2.880 per saham.