kabarbursa.com
kabarbursa.com

IHSG Ditutup Melemah, Sektor Teknologi Memimpin

IHSG Ditutup Melemah, Sektor Teknologi Memimpin
Ilustrasi KabarMakassar
banner 468x60

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Kamis (03/10) kemarin dengan posisi akhir di level 7.543. IHSG melemah 19,43 poin atau turun 0,26% dibandingkan penutupan sebelumnya. Penurunan IHSG ini merupakan tren pelemahan yang terjadi selama dua hari berturut-turut, terutama dipengaruhi oleh ketidakpastian global akibat konflik di Timur Tengah.

Menurut data RTI Infokom, total transaksi investor mencapai Rp11,98 triliun dengan volume perdagangan sebesar 20,66 miliar saham. Dari total saham yang diperdagangkan, 284 saham tercatat menguat, 296 saham melemah, dan 216 saham stagnan.

Pemprov Sulsel

Sebanyak enam dari 11 indeks sektoral berada di zona merah, dengan sektor teknologi memimpin pelemahan sebesar 1,09%.

Meskipun IHSG secara keseluruhan melemah, saham-saham seperti PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) dan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) justru mencatatkan keuntungan signifikan. Saham KRAS melonjak 24% menjadi Rp165, sementara saham RAJA naik 10% menjadi Rp1.485, menjadikannya salah satu dari top gainers pada hari ini.

Sektor Saham yang Melemah dan Menguat
Sebagian besar sektor mengalami tekanan, terutama sektor teknologi yang mencatat penurunan 1%. Sektor lain yang turut melemah adalah sektor kesehatan (-0,8%), energi (-0,7%), barang baku (-0,6%), dan transportasi (-0,1%).

Di sisi lain, sejumlah sektor berhasil bertahan di zona hijau. Sektor barang konsumsi nonprimer mencatat kenaikan tertinggi sebesar 0,64%, diikuti oleh sektor properti dan real estat yang naik 0,44%, serta sektor keuangan yang tumbuh 0,30%.

Pergerakan pasar saham di kawasan Asia terpantau bervariasi. Indeks Straits Times di Singapura menguat tipis 0,04%, sementara indeks Nikkei 225 di Jepang naik signifikan 1,97%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng melemah 1,47%, dan indeks Shanghai Composite di China stagnan.

Bursa Eropa juga menunjukkan variasi pergerakan. Indeks FTSE 100 di Inggris naik 0,22%, sementara indeks DAX di Jerman turun 0,72%. Di Amerika Serikat, ketiga indeks utama kompak menguat dengan indeks S&P 500 naik 0,01%, NASDAQ 0,08%, dan Dow Jones 0,09%.

Pasar global juga sedang menantikan rilis data ekonomi dari Amerika Serikat, khususnya terkait sektor tenaga kerja. Data yang lebih baik dari perkiraan untuk sektor swasta telah meredakan kekhawatiran terkait pelemahan pasar tenaga kerja dan memberikan pandangan bahwa The Fed mungkin tidak perlu melakukan penurunan suku bunga secara agresif.

Top Gainers

Meskipun IHSG tertekan, ada beberapa saham yang berhasil mencatatkan keuntungan besar. Saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) dan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) masing-masing naik 24% dan 10%. Selain itu, saham PT Green Power Group Tbk (LABA) melonjak 22,4%, PT Grand House Mulia Tbk (HOMI) naik 14,8%, dan PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) mencatatkan kenaikan 13,6%.

Secara keseluruhan, ada 15 saham yang mengalami kenaikan dua digit, di antaranya PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS) dengan kenaikan 24,83%, PT Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk (AKSI) 23,08%, dan PT Tira Austenite Tbk (TIRA) 20,93%.

Sementara itu, beberapa saham LQ45 yang mengalami penurunan antara lain PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dengan penurunan 3,33%, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) turun 3,03%, dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang terkoreksi 2,14%.

Meskipun IHSG tertekan, enam sektor masih mampu mencatatkan kenaikan, dengan sektor barang konsumsi nonprimer memimpin diikuti sektor properti, perindustrian, dan keuangan.

Proyeksi IHSG Hari Ini
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi cenderung fluktuatif pada perdagangan Jumat (04/10) hari ini.

IHSG kembali fluktuatif di kisaran pivot 7.550 pada perdagangan Jumat (4/10). Secara teknikal, MACD masih membentuk pelebaran negative slope. Akan tetapi, Stochastic RSI mulai berbalik naik dari oversold area sehingga pergerakan tersebut menunjukkan indikasi fase konsolidasi IHSG

saat ini investor mencermati perkembangan situasi geopolitik di Timur Tengah. Kebijakan OPEC+ untuk mulai menaikan volume produksi di Oktober 2024 nampaknya belum meredam lonjakan harga minyak tersebut.
Pasalnya, rumor mengenai potensi aksi balasan Israel dengan melakukan serangan pada fasilitas produksi minyak Iran menguat.

Adapun saham yang dapat diperhatikan di Jumat (4/10) dilansir dari Phintraco Securitas meliputi PNLF, ASII, AUTO, MAPI dan CTRA.

Dan beberapa rekomendasi saham dari Binaartha Sekuritas pada hari ini yaitu ADRO, ANTM, BMRI, MDKA, dan PGEO.

PDAM Makassar