kabarbursa.com
kabarbursa.com

IHSG Diprediksi Menguat, Ini Saham Rekomendasi

IHSG Diramal Terkoreksi Hari Ini, Dibuka di Rentang Level 7.168
Ilustrasi Saham (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi akan bergerak dalam rentang 7.130-7.265.

Berikut saham yang berpotensi menguntungkan;
MEDC (PT Medco Energi Internasional Tbk)
– Indikasi: MEDC membentuk pola long white candle di area support, indikasi bullish continuation. Harga tertahan di atas MA 5, 20, 100.
– Buy: 1.410
– Target Price (TP): 1.465
– Stop Loss: <1.340

Pemprov Sulsel

BRIS (PT Bank Syariah Indonesia Tbk)
– Indikasi: BRIS berpotensi mengalami reversal dari bearish jangka pendek. Harga tertahan di area support 2.200. Indikator stochastic berada di area oversold, indikasi rebound.
– Buy: 2.270
– Target Price (TP): 2.350
– Stop Loss: <2.200

EMTK (PT Elang Mahkota Teknologi Tbk)
– Indikasi: EMTK bullish dalam jangka pendek di atas MA 5, 20. Berpotensi breakout di area resistance level 470, didukung oleh volume yang kuat. Indikator stochastic crossing di area middle to overbought.
– Buy: 452
– Target Price (TP): 470
– Stop Loss: <430

Sentimen yang Mempengaruhi IHSG
Dari dalam negeri, beberapa faktor turut mempengaruhi pergerakan IHSG. Depresiasi nilai tukar rupiah menjadi salah satu alasan utama, dengan Rupiah Jisdor kembali ke level Rp 16.064 per dolar AS.

Selain itu, aksi profit taking oleh investor asing, terutama pada saham-saham bank besar, turut memberikan tekanan pada IHSG.

Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada April 2024 tumbuh 6,9% yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 7,2% yoy. Penyaluran kredit pada periode tersebut meningkat 12,3% yoy, lebih tinggi dari posisi Maret 2024 yang sebesar 11,9% yoy. Pertumbuhan kredit ini terutama didorong oleh Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI).

Dari mancanegara, sentimen datang dari Amerika Serikat. Indeks Michigan Consumer Sentiment pada Mei 2024 tercatat di level 69,1, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 77,2. Angka ini mencerminkan ekonomi AS yang cenderung melambat, sehingga mengindikasikan kemungkinan penurunan suku bunga.

Sementara itu, dari Asia, indikator ekonomi utama Jepang berdasarkan data tenaga kerja dan sentimen konsumen pada Maret 2024 direvisi lebih tinggi ke level 112,2 dari data awal sebesar 111,4, dan lebih tinggi dari posisi bulan Februari 2024 yang sebesar 112,1.