KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (16/01) hari ini, dibuka menguat 80,52 poin atau 1,14% di level 7.160,08. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 13,40 poin atau 1,62% ke posisi 840,51.
Sejumlah analis memprediksi pergerakan IHSG akan menghadapi tantangan dengan potensi pelemahan di zona merah.
Meskipun demikian, beberapa saham unggulan direkomendasikan sebagai opsi investasi menarik pada perdagangan hari ini, Kamis (16/01).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG tercatat menguat signifikan sebesar 1,77% pada penutupan perdagangan Rabu (15/01), parkir di level 7.079,56.
Sepanjang hari, IHSG bergerak dalam rentang 6.977 hingga 7.084 dengan 344 saham mencatatkan penguatan, 288 saham melemah, dan 323 saham stagnan. Kapitalisasi pasar mencapai Rp12.289 triliun, menandai kinerja positif meski di tengah ketidakpastian.
Menurut MNC Sekuritas, penguatan IHSG ini merupakan awal dari wave [c] dalam skenario hitam, memberikan peluang bagi IHSG untuk menguji level 7.120-7.197.
Namun, jika terjadi penurunan di bawah 6.931, IHSG diperkirakan akan menuju level support 6.742-6.835 sebagai bagian dari pembentukan wave [c] dalam skenario wave Y.
Pergerakan IHSG diproyeksikan dalam kisaran support di 6.931 dan 6.843, serta resistance di 7.120 dan 7.197.
Dalam riset terbaru, MNC Sekuritas merekomendasikan investor untuk mempertimbangkan strategi buy on weakness pada saham PT Blue Bird Tbk. (BIRD), PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG), dan PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA).
Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menyebut penguatan IHSG sebesar 1,77% pada perdagangan kemarin mencerminkan adanya spekulasi bottoming di kisaran 6.950-6.900.
Penguatan ini didukung oleh technical rebound signifikan pada saham-saham bank berkapitalisasi besar dan saham-saham sensitif terhadap perubahan suku bunga, terutama di sektor properti.
Valdy juga mencatat bahwa kejutan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi salah satu katalis utama penguatan ini.
Langkah tersebut dianggap mengejutkan, mengingat pelemahan nilai tukar rupiah dan sikap hawkish The Fed.
Namun, realisasi pasar menunjukkan bahwa tekanan harga sebelumnya sudah mencerminkan sentimen negatif, khususnya di sektor perbankan.
Untuk perdagangan hari ini, indikator Stochastic RSI menunjukkan potensi terbentuknya golden cross di area oversold, mendukung peluang IHSG menguji resistance di 7.100-7.130.
Level pivot IHSG diperkirakan berada di 7.050 dengan support di 7.000.
Saham-saham pilihan yang direkomendasikan oleh Phintraco Sekuritas mencakup PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Ciputra Development Tbk. (CTRA), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE).
Dengan peluang fluktuasi yang masih besar, investor diimbau untuk tetap mencermati pergerakan pasar dan memanfaatkan momen koreksi sebagai kesempatan menambah portofolio saham pilihan.
Sebelumnya, investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp 593,86 miliar di seluruh pasar pada perdagangan Rabu kemarin, yang beriringan dengan lonjakan signifikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Dari total net buy tersebut, sebesar Rp 563,66 miliar tercatat di pasar reguler, sementara pasar negosiasi menyumbang Rp 30,19 miliar.
Saham-saham yang menjadi primadona aksi beli asing mencakup PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan net buy mencapai Rp 429,13 miliar, diikuti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 157,07 miliar, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 54,78 miliar.
Di sisi lain, beberapa saham mencatat aksi jual bersih (net sell) terbesar oleh investor asing, yaitu PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dengan net sell Rp 32,22 miliar, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) sebesar Rp 17,34 miliar, dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) senilai Rp 10,86 miliar.
Penguatan IHSG pada hari ini didukung oleh performa apik dari sembilan indeks sektoral. Sektor keuangan memimpin penguatan dengan lonjakan sebesar 3,12%, diikuti sektor properti dan real estat yang mencatatkan kenaikan 2,63%.
Sektor barang konsumsi nonprimer juga turut memberikan kontribusi signifikan dengan pertumbuhan sebesar 1,29%, sementara sektor teknologi melejit 1,10%. Sektor barang konsumsi primer dan infrastruktur masing-masing naik sebesar 1,02% dan 1,01%.
Sektor transportasi dan logistik terangkat 0,77%, diikuti sektor energi dengan kenaikan 0,58%, dan sektor kesehatan yang menguat 0,54%.
Namun, tidak semua sektor mampu mencatatkan kinerja positif. Dua sektor mengalami pelemahan, yaitu sektor barang baku yang terpangkas sebesar 0,55% dan sektor perindustrian yang turun 0,18%.
Di tengah kenaikan IHSG, aktivitas perdagangan bursa menunjukkan volume transaksi mencapai 18,3 miliar saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp 10,5 triliun.
Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 330 saham mengalami kenaikan, sementara 264 saham terkoreksi, dan 211 saham tercatat stagnan.
Penguatan ini menunjukkan optimisme investor, terutama dalam menyambut prospek positif sektor keuangan dan properti, yang menjadi penggerak utama IHSG hari ini.
Momentum ini memberikan sinyal positif bagi pelaku pasar untuk terus memantau peluang investasi, terutama pada saham-saham unggulan yang menjadi incaran investor asing.
Disclaimer: Saham-saham yang direkomendasikan di atas mencerminkan potensi tren kenaikan berdasarkan analisis teknikal dan fundamental. Meski demikian, investor disarankan untuk tetap mencermati kondisi pasar dan melakukan analisis lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi. Berita ini tidak bersifat mengajak untuk membeli produk tertentu.