KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah pada perdagangan Jumat (13/9/2024). Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG naik 13,97 poin atau 0,18% sehingga berada di level 7.812,13. Kenaikan ini menandai pencapaian tertinggi IHSG hingga saat ini.
Selama sepekan, IHSG tercatat mengalami akumulasi kenaikan sebesar 1,17%. Pada perdagangan Jumat, sebanyak 244 saham mengalami kenaikan, sementara 328 saham lainnya melemah, dan 225 saham tidak berubah. Volume perdagangan saham mencapai 25,46 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp 27,54 triliun.
Investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) besar-besaran dengan nilai Rp 17,95 triliun di semua pasar pada hari Jumat. Secara akumulatif, dalam sepekan terakhir, investor asing membukukan net buy sebesar Rp 3,49 triliun.
Berikut adalah 10 saham dengan net buy terbesar oleh investor asing selama sepekan:
1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Rp 842,15 miliar
2. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI): Rp 669,26 miliar
3. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI): Rp 657,74 miliar
4. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC): Rp 288,51 miliar
5. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS): Rp 266,51 miliar
6. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN): Rp 256,51 miliar
7. PT United Tractors Tbk (UNTR): Rp 239,88 miliar
8. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA): Rp 213 miliar
9. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT): Rp 177,02 miliar
10. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM): Rp 160,4 miliar
Penguatan IHSG pekan ini juga ditopang oleh beberapa faktor eksternal dan internal. Beberapa sentimen positif yang mendorong pergerakan pasar antara lain adalah rilis data inflasi dan neraca perdagangan China, kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen di Indonesia, serta data penjualan ritel yang masing-masing menunjukkan peningkatan ke level 124,4 dan 4,5%.
Selain itu, rilis data inflasi Amerika Serikat yang lebih rendah dari perkiraan pasar, sebesar 2,5% YoY, turut memberikan keyakinan bahwa Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan September 2024. Potensi penurunan suku bunga oleh The Fed ini membawa dampak positif bagi penguatan rupiah terhadap dolar AS, yang juga mendukung penguatan IHSG.
Dalam perdagangan global, indeks Nasdaq di Amerika Serikat menunjukkan kenaikan 5,5% hingga Kamis (12/9). Namun, bursa saham Asia mengalami pergerakan yang bervariasi, dengan indeks Shanghai Composite di China turun sebesar 2,23%. Potensi kebijakan moneter yang lebih longgar oleh bank sentral di berbagai negara, termasuk Indonesia, menjadi faktor utama penggerak pasar selama pekan ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup perdagangan pada level tertinggi sepanjang sejarah, yaitu di angka 7.812,13. Pencapaian ini menjadi catatan penting bagi Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan terakhir.
Berikut ini adalah fakta-fakta terbaru terkait pergerakan IHSG dan kinerja BEI dalam periode 9 – 13 September 2024:
1. Rekor Tertinggi IHSG
IHSG berhasil mencatatkan rekor baru dengan penguatan 0,18% ke level 7.812,13. Rekor ini melampaui level tertinggi sebelumnya di 7.798,154 yang tercapai pada Kamis (12/9).
2. Kenaikan Rata-Rata Nilai Transaksi Harian
Rata-rata nilai transaksi harian di BEI mencatatkan pertumbuhan signifikan, meningkat 40,10% menjadi Rp14,98 triliun dari sebelumnya Rp10,69 triliun dalam sepekan.
3. Peningkatan Rata-Rata Frekuensi Transaksi
Frekuensi transaksi harian juga mengalami kenaikan sebesar 1,66%, dengan jumlah rata-rata transaksi mencapai 1,14 juta kali per hari dibandingkan 1,12 juta kali transaksi pada pekan sebelumnya.
4. Rata-Rata Volume Transaksi Harian
Volume transaksi harian di BEI mencatat pertumbuhan sebesar 10,79%, dengan rata-rata volume mencapai 23,34 miliar lembar saham, naik dari 21,97 miliar lembar saham di pekan sebelumnya.
5. Pertumbuhan Kapitalisasi Pasar
Kapitalisasi pasar BEI mengalami peningkatan 1,31%, mencapai Rp13.390 triliun dibandingkan Rp13.217 triliun pada pekan sebelumnya.
Capaian ini menunjukkan pergerakan IHSG yang positif dan optimisme investor terhadap pasar modal Indonesia, yang diperkirakan masih akan terus berlanjut pada pekan-pekan mendatang.