KabarMakassar.com — IHSG diproyeksikan berpotensi rebound secara terbatas dengan target rentang 7.413-7.452. Adapun proyeksi pergerakan IHSG lebih luas diperkirakan berada di antara level support 7.283 dan 7.041 serta resistance 7.595 dan 7.654.
Dalam analisis hariannya, Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG resistance di level 7.450 dengan pivot 7.400 dan Support 7.350.
Berikut adalah rekomendasi saham potensial phintraco securitas yang dapat menjadi pilihan investor pada perdagangan hari ini berdasarkan analisis teknikal dan fundamental:
1. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
- Strategi: Buy on Support
- Entry Point: ≥ 11.500
- Target Price: 12.000 – 12.500
- Stop Loss: < 11.250
Saham ICBP direkomendasikan untuk dibeli di area support kuat, dengan target kenaikan yang cukup menarik hingga Rp12.500.
2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
- Strategi: Hold / Trading Buy
- Entry Point: 1.575 – 1.600
- Target Price: 1.675 – 1.750
- Stop Loss: < 1.525
Saham ANTM diprediksi akan bergerak naik, ideal untuk investor yang ingin memanfaatkan momentum jangka pendek.
3. PT XL Axiata Tbk (EXCL)
- Strategi: Hold / Trading Buy
- Entry Point: ≥ 2.250
- Target Price: 2.400 – 2.500
- Stop Loss: < 2.180
Saham EXCL direkomendasikan untuk dipertahankan atau dibeli di area support saat ini dengan potensi target hingga Rp2.500.
4. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)
- Strategi: Trading Buy
- Entry Point: ≥ 600
- Target Price: 640 – 675
- Stop Loss: < 575
Saham EMTK menawarkan peluang untuk perdagangan jangka pendek dengan target yang cukup menarik di atas level Rp640.
Sementara, dalam situasi pasar yang penuh tekanan ini, MNC Sekuritas merekomendasikan strategi buy on weakness untuk dua saham defensif, yaitu:
- PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. (ACES)
- PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN)
Selain itu, peluang speculative buy juga diberikan untuk saham-saham berbasis sumber daya:
- PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS)
- PT Bumi Resources Tbk. (BUMI)
Diketahui, IHSG mengalami koreksi signifikan pada perdagangan Kamis (12/12), turun 0,94% atau 70,51 poin ke level 7.394,24 setelah empat hari berturut-turut mencatatkan penguatan.
Pelemahan ini turut diwarnai aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing sebesar Rp 2,18 triliun di seluruh pasar, dengan Rp 1,13 triliun di antaranya berasal dari pasar reguler.
Saham-Saham yang Jadi Sorotan
Saham PT Triputra Agro Resources Tbk (TAPG) mencatatkan net sell terbesar oleh asing, yakni Rp 1,14 triliun, sebagian besar melalui pasar negosiasi dengan transaksi mencapai Rp 1,3 triliun untuk 2,46 miliar saham. Saham perbankan juga menjadi incaran aksi jual asing, seperti:
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI): Rp 623,49 miliar
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI): Rp 228,8 miliar
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Rp 142,26 miliar
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI): Rp 94,38 miliar
Sementara itu, saham dengan net buy terbesar asing adalah:
- PT XL Axiata Tbk (EXCL): Rp 73,74 miliar
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF): Rp 34,8 miliar
- PT United Tractors Tbk (UNTR): Rp 28,88 miliar
Beberapa saham di indeks LQ45 mencatatkan kinerja berbeda, dengan top gainers meliputi:
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO): naik 4%
- PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI): naik 2,83%
- PT Indosat Tbk (ISAT): naik 1,61%
Sebaliknya, top losers di LQ45 adalah:
- PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR): turun 4,20%
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI): turun 3,84%
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF): turun 3,32%
Sebanyak 8dari 11 indeks sektoral mencatatkan pelemahan, dipimpin oleh:
- Sektor transportasi dan logistik: turun 1,71%
- Sektor keuangan: turun 1,41%
- Sektor kesehatan: turun 1,37%
Namun, ada tiga sektor yang tetap bertahan di zona hijau, yaitu:
- Barang konsumsi nonprimer: naik 0,59%
- Barang baku: naik 0,12%
- Energi: naik 0,09%
Dari total saham yang diperdagangkan, 347 saham melemah, 210 saham menguat, dan 234 saham stagnan. Meski terkoreksi hari kemarin, IHSG masih mencatatkan kenaikan 1,11% dalam sepekan dan 1,67% sejak awal tahun.
Koreksi IHSG kali ini mencerminkan dinamika pasar yang diwarnai aksi profit taking setelah reli, di tengah sentimen negatif dari pelemahan beberapa sektor utama. Namun, peluang penguatan tetap ada, terutama jika sektor defensif seperti barang konsumsi nonprimer terus mencatatkan kenaikan.
Disclaimer : Saham-saham yang direkomendasikan di atas mencerminkan potensi tren kenaikan berdasarkan analisis teknikal dan fundamental. Meski demikian, investor disarankan untuk tetap mencermati kondisi pasar dan melakukan analisis lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi. Berita ini tidak bersifat mengajak untuk membelu produk tertentu.