kabarbursa.com
kabarbursa.com

Guncangan Global Runtuhkan IHSG, Aturan Bursa Direvisi

Guncangan Global Runtuhkan IHSG, Aturan Bursa Direvisi
Ilustrasi saham (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Ketegangan global yang dipicu oleh tarif baru dari pemerintahan Trump terus memicu tekanan berat terhadap bursa, membuat investor lokal dan asing waspada. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun menjadi korban terbaru dari sentimen negatif yang melanda pasar keuangan global.

Pada perdagangan Selasa (08/04) kemarin, IHSG ditutup ambles 7,9% ke posisi 5.996,14. Bahkan, pada sesi pagi, indeks sempat harus dihentikan sementara atau mengalami trading halt setelah anjlok hingga 9,19% ke level 5.912,06 pukul 09.00 WIB.

Tekanan tersebut membuat kinerja IHSG tahun ini terlihat semakin suram. Sejak awal 2025, IHSG telah terkoreksi 15,31%. Indeks unggulan lainnya pun tak luput dari penurunan tajam, seperti LQ45 yang turun 19,22% dan IDX30 yang melemah 16,72%.

Kini, para pelaku pasar menanti arah pergerakan IHSG pada Rabu (9/4/2025), apakah tekanan ini akan berlanjut atau ada peluang teknikal rebound.

Di tengah gejolak yang masih berlangsung, investor diimbau untuk tetap waspada dan selektif dalam memilih saham, mengingat volatilitas yang tinggi masih akan membayangi pergerakan bursa dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Menanggapi kondisi luar biasa ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera mengambil langkah penyesuaian terhadap sejumlah regulasi penting guna menjaga stabilitas pasar.

Melalui pernyataan resminya, manajemen BEI menyampaikan bahwa penyesuaian dilakukan pada ketentuan auto-rejection bawah dan penghentian sementara perdagangan efek.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk memastikan perdagangan berjalan dengan tertib, adil, dan efisien di tengah gejolak yang terjadi.

Perubahan tersebut tertuang dalam dua Surat Keputusan Direksi Bursa yang diterbitkan pada hari yang sama, yakni 8 April 2025.

Kedua surat keputusan tersebut mengatur perubahan dalam Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dan panduan penanganan perdagangan dalam kondisi darurat. Seluruh kebijakan baru tersebut langsung diberlakukan pada hari ini juga.

Salah satu poin penting dalam perubahan itu adalah penyesuaian batas auto rejection bawah menjadi 15% untuk efek berbentuk saham di Papan Utama, Papan Pengembangan, dan Papan Ekonomi Baru.

Ketentuan ini juga mencakup produk Exchange-Traded Fund (ETF) dan Dana Investasi Real Estat (DIRE) di seluruh rentang harga. Sementara itu, mekanisme penghentian sementara perdagangan (trading halt) juga direvisi.

Jika IHSG jatuh lebih dari 8% dalam satu hari bursa, perdagangan akan dihentikan selama 30 menit. Jika penurunan berlanjut hingga melewati 15%, trading halt tambahan selama 30 menit akan kembali dilakukan.

Lebih jauh lagi, apabila IHSG terus terperosok hingga turun lebih dari 20%, BEI memiliki wewenang untuk melakukan trading suspend sampai akhir sesi, bahkan dapat diperpanjang melewati satu sesi dengan persetujuan atau perintah dari OJK.

Menurut BEI, kebijakan ini bertujuan untuk menjaga volatilitas pasar serta memberi ruang bagi investor untuk menyesuaikan strategi berdasarkan informasi yang tersedia. Praktik serupa juga disebut telah diterapkan di bursa-bursa global sebagai langkah mitigasi risiko.

Berikut rekomendasi saham hari ini yang dirangkum dari sejumlah broker.

BRI Danareksa Sekuritas
TPIA
PGEO

BNI Sekuritas
PANI
BRMS
ADRO
SMIL
BRIS
PTRO

Phillip Sekuritas
ACES
AUTO

MNC Sekuritas
BRPT
GOTO
LSIP
PGAS

CGS International Sekuritas
AMRT
TPIA
ASII
NISP
INDF
PTBA

Phintraco Sekuritas
KLBF
BBNI
BMRI
ESSA

Samuel Sekuritas
BBCA
BBNI
BBRI
BMRI
KLBF
TPIA

Mirae Asset Sekuritas
ACES
BBCA
BMRI
ESSA
MEDC

Disclaimer: Saham-saham yang direkomendasikan di atas mencerminkan potensi tren kenaikan berdasarkan analisis teknikal dan fundamental. Meski demikian, investor disarankan untuk tetap mencermati kondisi pasar dan melakukan analisis lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi. Berita ini tidak bersifat mengajak untuk membeli produk tertentu.