kabarbursa.com
kabarbursa.com

BPS: Penurunan Harga Makanan dan Transportasi Penyebab Utama Deflasi Sulsel

Harga Kebutuhan Pokok, Kenaikan Ekstrem Terjadi pada Komoditas Cabai
Cabe rawit dan cabe merah keriting di pasar tradisional Makassar, Sulawesi Selatan (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan melaporkan bahwa deflasi bulanan pada Juni 2024 sebesar 0,26% dipicu oleh penurunan harga pada kelompok makanan, minuman, tembakau, dan transportasi.

Kepala BPS Sulsel, Aryanto, menjelaskan bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatatkan penurunan terbesar yaitu 0,73%, diikuti oleh kelompok transportasi yang mengalami deflasi 0,48%.

Kelompok pengeluaran lain yang juga mengalami deflasi adalah kesehatan (0,18%) dan informasi, komunikasi, serta jasa keuangan (0,07%). Beberapa komoditas yang memberikan andil signifikan dalam deflasi ini antara lain tomat, angkutan udara, daging ayam ras, bawang merah, ikan teri, telur ayam ras, beras, cabai rawit, dan kangkung.

Kota-kota di Sulsel Sebagian Besar Alami Deflasi

Sebagian besar kota di Sulawesi Selatan mengalami deflasi pada Juni 2024. Makassar mencatat deflasi tertinggi sebesar 0,35%, diikuti oleh Palopo (0,32%), Luwu Timur (0,29%), Wajo (0,2%), Sidrap (0,14%), dan Watampone (0,13%). Namun, dua kota lainnya, Parepare dan Bulukumba, mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,34% dan 0,01%.

“Secara tahunan, Sulsel mencatat inflasi sebesar 2,03% pada Juni 2024, didorong oleh kenaikan pada kelompok makanan, minuman dan tembakau (4,06%), pakaian dan alas kaki (0,71%), perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,4%), perlengkapan rumah tangga (0,79%), dan kesehatan (1,71%).” katanya.

Komoditas yang dominan memberikan kontribusi besar terhadap inflasi tahunan ini termasuk beras, emas perhiasan, Sigaret Kretek Mesin (SKM), cabai rawit, gula pasir, kontrak rumah, cumi-cumi, Sigaret Kretek Tangan (SKT), daun bawang, ikan layang, dan tarif rumah sakit.