KabarMakassar.com — Bank Indonesia (BI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beserta para regulator di bidang ekonomi dan keuangan di Sulawesi Selatan telah menyusun strategi percepatan hilirisasi di sektor perikanan, dengan tujuan mendorong kontribusi signifikan industri ini terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut.
BI, OJK, dan sejumlah instansi lainnya mengidentifikasi potensi besar dari sektor perikanan yang belum tergarap optimal.
Menurut Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel, Ricky Satria, upaya ini melibatkan pemetaan kendala yang selama ini menghambat perkembangan industri perikanan, dan merumuskan rekomendasi yang siap untuk diterapkan.
“Kami memandang pentingnya akselerasi hilirisasi sektor ini, terutama dengan melibatkan berbagai pihak secara menyeluruh dalam rantai produksi. Selain itu, pembentukan BUMD pangan yang mampu mengelola cold storage akan sangat membantu dalam proses distribusi dan penyimpanan hasil perikanan,” ujar Ricky dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (01/11).
Selain itu, dukungan diversifikasi pasar dan sertifikasi produk ekspor juga menjadi fokus utama, dengan harapan dapat menciptakan ekosistem yang mendukung sektor perikanan di Sulsel agar lebih terarah.
BI pun mendorong pemanfaatan teknologi digital seperti QRIS dan mobile banking untuk memudahkan transaksi pelaku UMKM di sektor ini.
Sementara itu, Kepala Kantor OJK Sulselbar, Darwisman, menekankan pentingnya pengembangan berbasis sumber daya alam lokal di Sulsel yang harus diiringi dengan peningkatan produktivitas.
“Peningkatan produktivitas ini bisa dilakukan melalui metode klasterisasi, yang berkolaborasi dengan program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), serta penghapusan praktik rentenir melalui program PHINISI yang dijalankan di Sulsel,” kata Darwisman.
Menurutnya, semua langkah ini membutuhkan dukungan yang memadai dari sisi energi dan bahan bakar agar dapat berjalan dengan lancar.