KabarMakassar.com — Pemerintah Kota Makassar bersiap melakukan perombakan besar-besaran di jajaran pejabatnya. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, memastikan mutasi dan rotasi akan segera dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pemerintahan.
Sejumlah pejabat harus bersiap berpindah posisi, sementara beberapa jabatan strategis yang kosong segera terisi.
Munafri mengungkapkan bahwa setidaknya 24 pejabat eselon II akan dirotasi, sementara delapan jabatan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang kosong segera diisi.
“Saat ini ada delapan posisi eselon II yang kosong. Selain itu, kami juga akan melakukan rotasi terhadap 24 pejabat untuk memastikan kinerja yang lebih baik,” ujar Munafri, Sabtu (22/03)
Sejumlah posisi strategis yang akan segera mendapatkan pejabat baru, antara lain:
- Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo)
- Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB)
- Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP)
- Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora)
- Kepala Dinas Pendidikan
- Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)
- Serta posisi Sekretaris Daerah yang telah kosong selama setahun terakhir
Untuk menentukan pejabat yang tepat, Munafri akan menggelar job fit atau uji kesesuaian, guna menilai kompetensi pejabat sebelum mereka dipindahkan.
Khusus untuk posisi Sekretaris Daerah, Munafri mempertimbangkan untuk melelang jabatan ulang, membatalkan hasil seleksi yang dilakukan di era kepemimpinan sebelumnya.
“Kami masih mempertimbangkan apakah posisi Sekda akan dilelang ulang. Semuanya akan mengikuti aturan yang berlaku, yang jelas kami ingin pejabat terbaik,” tegasnya.
Saat ini, rencana perombakan ini masih menunggu izin resmi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Munafri mengungkapkan bahwa seandainya tidak ada aturan yang membatasi, rotasi ini sudah bisa dilakukan sejak lama.
“Kami masih menunggu kabar dari Kemendagri. Begitu izin keluar, kami langsung bergerak,” katanya.
Tidak hanya eselon II, ratusan jabatan eselon III dan IV juga akan mengalami perombakan. Banyak di antaranya saat ini masih diisi oleh pelaksana tugas (Plt), termasuk camat, kepala bagian, sekretaris dinas, kepala bidang, hingga lurah.
“Penataan ini akan dilakukan secara menyeluruh, karena masih ada ratusan jabatan yang kosong. Semua akan dilakukan sesuai aturan agar roda pemerintahan berjalan lebih baik,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, telah mengajukan permohonan izin ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk segera melakukan mutasi jabatan di berbagai tingkatan.
Munafri berencana merombak jajaran Kepala Dinas, Kepala Bidang, Kepala Badan, Camat, hingga Lurah dalam waktu dekat. Namun, proses tersebut masih menunggu persetujuan dari Kemendagri agar berjalan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
“Semua masih dalam proses. Ada aturan yang harus kita ikuti, dan tentu harus melalui uji kompetensi sebelum dilakukan mutasi,” ujar Munafri.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi untuk memastikan program prioritas Munafri-Aliyah (Mulia) berjalan optimal. Ia menegaskan bahwa perubahan struktur pemerintahan ini dilakukan demi menempatkan orang-orang yang tepat di posisi strategis, sehingga visi-misi pemerintahannya bisa direalisasikan dengan lebih efektif.
Munafri juga menegaskan pentingnya menjalankan proses mutasi ini dengan cepat namun tetap sesuai aturan.
“Ada beberapa hal yang harus dilakukan, tetapi semuanya harus mengikuti mekanisme yang ada. Oleh karena itu, kami sudah bersurat ke Kemendagri,” jelasnya.
Menurutnya, keberhasilan program-program Pemkot Makassar sangat bergantung pada peran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mampu mengawal pelaksanaan kebijakan dengan baik. Oleh karena itu, mutasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kompetensi, bukan sekadar faktor kedekatan personal.
“Saya ingin memastikan bahwa posisi-posisi strategis di Pemkot Makassar tidak ditentukan berdasarkan kedekatan pribadi, tetapi melalui mekanisme objektif seperti assessment,” tegas Munafri.
Ia juga menambahkan bahwa mutasi ini bertujuan menempatkan individu yang paling sesuai dengan kebutuhan organisasi.
“Kita harus memastikan bahwa orang yang kita pilih benar-benar cocok dengan tugas yang akan mereka jalankan,” pungkasnya.