kabarbursa.com
kabarbursa.com

Tekan Angka Anak Tidak Sekolah di Sulsel, Ini yang Dilakukan Pemprov!

Tekan Angka Anak Tidak Sekolah di Sulsel, Ini yang Dilakukan Pemprov!
Kepala Disdik Sulsel, Iqbal Nadjamuddin di Kantor Disdik Sulsel (Dok: Nofi KabarMakassar)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Anak tidak sekolah menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel). Sejumlah jurus jitu untuk menekan angka anak tidak sekolah kembali ke bangku pendidikan pun dilakukan.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel, Andi Iqbal Nadjamuddin menyatakan bahwa dari 140 ribu anak tidak sekolah berdasarkan pendataan Kemendikbudristek, pihaknya akan kembali mendata ulang melalui para guru yang berada di sekolah. Sejauh ini upaya verifikasi faktual terus dilakukan.

Pemprov Sulsel

“Kita kurang lebih satu setengah bulan berjalan ini, kita rekonfirmasi data. Data yang kita peroleh dari Kemendikbud kita serahkan ke seluruh sekolah, jadi sebenarnya kita mau pastikan dilapangan lewat verifikasi faktual, apakah data dari Kemendikbud benar atau tidak. Kami memberikan tugas ini kepada guru,” ucapnya.

Ia melanjutkan, selama pertengahan bulan September pihaknya hanya mampu merampungkan data sebesar 11 persen. Iqbal menyebut, terdapat banyak kendala dilapangan.

“Seperti guru mendatangi kerumah anak tidak sekolah, tapi sudah tidak ada orangnya, ada ternyata sudah meninggal, menikah, dan lainnya,” ujarnya.

Verifikasi faktual tersebut dilakukan untuk mendapatkan data real anak tidak sekolah, karena, kata Iqbal, bisa jadi data Kemendikbudristek 140 ribu anak tidak sekolah tersebut telah berkurang.

Kendala lain yang terjadi adalah terkait komunikasi ketika mendata. Minimnya sosialisasi yang di sampaikan kepada masyarakat, menyebabkan banyak anak tidak sekolah tidak mengetahui adanya program yang dilakukan untuk mengembalikan mereka kembali bersekolah.

“Ada rencana kita untuk penanganan anak tidak sekolah ini, kami akan melakukan pemetaan ulang, untuk mengetahui penyebab anak tidak sekolah. Setelah mengetahui penyebabnya kita akan mencarikan solusi, artinya bisa mendapatkan ijazah tapi harus mengikuti program,” urainya.

Iqbal melanjutkan, bahwa akan dilakukan sosialisasi yang masif di setiap sekolah di tingkat wilayah desa dan kecamatan agar informasi terkait program mengembalikan anak tidak sekolah ke bangku pendidikan ini tersampaikan ke masyarakat.

Akan dilakukan pula sosialisasi di pesisir, ini mengingat karena banyaknya anak tidak sekolah bukan hanya karena biaya yang tidak mencukupi tetapi juga karena membantu orang tua. Nantinya, akan dibuatkan program bagi anak tidak sekolah tersebut.

“Istilahnya kami akan membuka sekolah atau SMA terbuka sehingga memudahkan. Mereka tidak bersekolah secara formal namun secara virtual,” tuturnya.

Disdik Sulsel akan memberi solusi yang cepat dan tepat agar dapat mengurangi angka anak tidak sekolah dengan memberikan program yang menarik agar mereka dapat kembali bersekolah sesuai jenjang pendidikan mereka.

PDAM Makassar