kabarbursa.com
kabarbursa.com

Sulsel Masuk Daftar 15 Provinsi Prioritas Ekonomi Kreatif Nasional

Sulsel Masuk Daftar 15 Provinsi Prioritas Ekonomi Kreatif Nasional
Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya (Dok : Ist).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menegaskan bahwa Sulawesi Selatan (Sulsel) merupakan salah satu dari 15 provinsi prioritas nasional dalam pengembangan ekonomi kreatif.

Pernyataan ini disampaikannya dalam kegiatan Creators Lab dan pelatihan Emak-Emak Matic (Emak Melek Teknologi) yang berlangsung di Hyatt Place, Makassar, Rabu (23/04).

Menurut Riefky, penetapan Sulsel sebagai provinsi prioritas sejalan dengan visi Presiden Prabowo melalui Asta Cita ketiga: mengembangkan kreativitas sebagai pilar pertumbuhan ekonomi.

“Sulsel punya potensi luar biasa, mulai dari fashion, kuliner, kriya, hingga konten digital. Dengan inovasi dan pelatihan, potensi ini bisa menjadi sumber lapangan kerja berkualitas dan pengentasan kemiskinan,” ujarnya.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), ekonomi kreatif menjadi fokus utama untuk 15 provinsi, termasuk Sulsel, bersama dengan Aceh, Banten, Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Papua, dan Maluku.

Menteri Riefky menutup dengan penegasan dukungan penuh Kemenparekraf terhadap langkah-langkah strategis Pemprov Sulsel.

“Setiap daerah punya keunikan. Kami siap mendampingi dan mendukung agar sektor kreatif di Sulsel tidak hanya berkembang, tapi juga menjadi lokomotif ekonomi daerah.” tandasnya

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan apresiasinya atas penetapan tersebut.

“Kami berterima kasih karena Sulsel masuk dalam provinsi prioritas. Kami siap berkolaborasi dengan Kemenparekraf dalam meng-upgrade produk kreatif kami, seperti batik, tenun, tas, dan sepatu, agar bisa bersaing di marketplace global,” ucapnya.

Pemprov Sulsel juga berkomitmen mendukung UMKM lokal dengan sistem belanja APBD yang mengutamakan produk lokal dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“Kami sudah mendata 1,9 juta UMKM, dan akan melakukan sensus kembali. Kami ingin memastikan produk mereka punya spot khusus dalam belanja pemerintah daerah,” tambah Andi Sudirman

Sulsel juga menunjukkan perkembangan pesat di sektor pariwisata, tercermin dari posisinya dalam lima besar Indeks Pembangunan Pariwisata Nasional (IPKN) tahun 2022.

Keberadaan desa-desa wisata seperti Rinding Allo di Luwu Utara dan Kassi di Jeneponto semakin memperkuat posisi Sulsel sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis lokal.