kabarbursa.com
kabarbursa.com

Sulawesi Catat 4.139 Gempa Bumi Sepanjang 2024, Mayoritas Berkedalaman Dangkal

Sulawesi Catat 4.139 Gempa Bumi Sepanjang 2024, Mayoritas Berkedalaman Dangkal
Kaleidoskop kegempaan wilayah Sulawesi dan sekitarnya selama tahun 2024 (Dok : Ist).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Sepanjang tahun 2024, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar mencatat sebanyak 4.139 kejadian gempa bumi di wilayah Sulawesi dan sekitarnya.

Data ini dihitung mulai 1 Januari hingga 31 Desember 2024, dengan 138 gempa di antaranya dirasakan oleh masyarakat.

Pemprov Sulsel

Menurut Kepala BBMKG Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet, gempa bumi yang terjadi didominasi oleh gempa bumi dangkal dengan kedalaman kurang dari 60 km, mencapai 3.783 kejadian atau sekitar 91%.

Sisanya merupakan gempa berkedalaman menengah (60–300 km) sebanyak 348 kejadian dan gempa dalam (lebih dari 300 km) hanya 8 kejadian.

Gempa dengan magnitudo kecil, antara 2 ≤ M < 3, mendominasi aktivitas seismik dengan jumlah 2.657 kejadian atau sekitar 64%.

Gempa dengan magnitudo sedang, yaitu 3 ≤ M < 4, tercatat sebanyak 824 kejadian, sementara gempa 4 ≤ M < 5 berjumlah 109 kejadian.

Hanya 6 kejadian yang memiliki magnitudo di atas 5, namun tidak ada gempa bumi yang menimbulkan kerusakan.

“Selama tahun 2024, tidak terdapat gempa bumi merusak. Magnitudo terbesar tercatat sebesar 6,4 yang terjadi di wilayah Gorontalo, sementara magnitudo terkecil adalah M 1,3,” ungkap Irwan Slamet, Kamis (02/01)

Gempa bumi di wilayah Sulawesi dan sekitarnya paling banyak terjadi di sekitar:

  1. Sesar Matano-Soroako,
  2. Patahan Teluk Tomini, dan
  3. Sesar Palu-Koro

Ketiga daerah ini dikenal sebagai jalur tektonik aktif, yang secara konsisten mencatat aktivitas seismik tinggi sepanjang tahun.

BBMKG Wilayah IV Makassar berharap data dan informasi kegempaan ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan pembangunan di masa depan.

“Pemahaman masyarakat terkait gempa bumi dan tsunami perlu terus ditingkatkan sebagai bagian dari upaya mitigasi. Dengan data yang kami sajikan, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi dampak gempa bumi,” tambah Irwan.

Sebagai langkah mitigasi, BBMKG juga mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk memperhatikan informasi resmi dari BMKG dalam perencanaan pembangunan infrastruktur. Langkah ini penting agar masyarakat dapat meminimalkan risiko kerusakan atau kerugian jika terjadi gempa di masa depan.

Aktivitas kegempaan di Sulawesi dan sekitarnya sepanjang 2024 menunjukkan tingginya dinamika tektonik di wilayah tersebut.

Meski tidak ada gempa bumi yang merusak, kewaspadaan tetap diperlukan mengingat potensi gempa di jalur sesar aktif masih menjadi ancaman di masa mendatang.