KabarMakassar.com — Penggunaan teknologi internet satelit Starlink oleh Pemerintah Kota Makassar telah mengundang perhatian dari berbagai kalangan, terutama terkait potensi penerapannya dalam meningkatkan layanan CCTV di lorong-lorong kota.
Sebagai pengamat ekonomi dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Murtiadi Awaluddin memberikan pandangan yang mendalam terhadap dampak potensial dari penggunaan Starlink ini.
Menurut Murtiadi, Starlink dapat menjadi solusi yang lebih baik dibandingkan jaringan WiFi yang sering mengalami gangguan di daerah perkotaan seperti Makassar. Alasan utamanya adalah kecepatan akses yang tinggi yang ditawarkan oleh Starlink berkat teknologi satelit langsung yang digunakannya.
Namun demikian, Murtiadi juga mengingatkan bahwa efektivitas Starlink bisa lebih optimal di daerah-daerah yang tidak terlalu padat penduduk dan tidak dikelilingi bangunan tinggi.
“Untuk lokasi seperti Makassar, sepertinya hanya daerah-daerah tertentu yang bisa cocok, yaitu daerah yang tidak padat pemukiman dan tidak dikelilingi bangunan tinggi,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa meskipun Starlink belum diuji coba di Makassar, jika percobaan ini berhasil, dampaknya bisa sangat signifikan bagi pelaku ekonomi lokal.
“Dengan kecepatan akses yang tinggi, akan memudahkan pelaku usaha dalam mengembangkan bisnis mereka, baik melalui toko offline maupun online, serta pemasaran online yang lebih baik. Ini juga bisa memunculkan startup-startup baru karena didukung oleh jaringan yang lebih baik,” papar Murtiadi, Jumat (21/06).
Lebih lanjut, ia menyoroti potensi dampak ekonomi yang dapat ditimbulkan jika implementasi Starlink berhasil di Makassar. Keberhasilan penggunaan Starlink bisa meningkatkan pendapatan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
“Jika sukses, ini bisa membantu pelaku ekonomi yang memanfaatkan akses internet dalam operasi bisnisnya, dan dampaknya bisa meningkatkan pendapatan masyarakat serta menopang pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya UMKM,” tambahnya.
Namun, Murtiadi juga menekankan pentingnya uji coba terlebih dahulu sebelum implementasi secara luas. Ia berpendapat bahwa analisis atas performa Starlink saat ini belum cukup untuk memastikan bahwa teknologi ini akan berfungsi optimal di lingkungan perkotaan yang padat seperti Makassar.
“Ini masih analisis saja berdasarkan performa Starlink yang sudah ada. Masih perlu uji coba dulu untuk memastikan apakah memang terkendala atau tidak,” pungkasnya.
Diketahui, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Danny Pomanto, mengungkapkan bahwa layanan berbasis satelit orbit rendah ini akan mulai diadakan dan diuji coba di Makassar pada tahun ini. Implementasi pertama akan difokuskan pada CCTV kota, terutama yang berada di lorong-lorong kota.
Danny Pomanto, sapaannya, menjelaskan bahwa selama ini beberapa CCTV di Kota Makassar menggunakan jaringan internet berbasis WiFi. Namun, seringnya terjadi gangguan pada jaringan tersebut menyebabkan kamera pengawas terkadang berhenti beroperasi sementara waktu.
“Dengan Starlink, kita harapkan tidak hanya stabilitas yang lebih baik, tetapi juga cakupan yang lebih luas dalam pengawasan kota. Ini akan membantu dalam pencegahan tindak kejahatan dan meningkatkan keamanan warga,” jelas Danny.
Ia menambahkan bahwa penggunaan Starlink diharapkan dapat menekan tindak kejahatan dan meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak.
“Saya usahakan tahun ini pengadaan Starlink. Layanan itu memiliki jangkauan yang lebih luas dan bisa membuat internet lebih stabil, apalagi kecepatannya juga luar biasa. Saya pikir pemerintah kota nantinya akan menggunakan layanan itu saja,” jelasnya.
Selain meningkatkan stabilitas pengoperasian CCTV, penggunaan Starlink juga dianggap lebih ekonomis. Pemkot Makassar berencana untuk menggunakan jaringan ini secara bertahap di seluruh layanan kota.
“Teknologi Starlink lebih baru, dan saya rasa juga akan lebih murah penggunaannya untuk layanan-layanan kita. Artinya, pemerintah kota ke depan bisa lebih hemat anggaran,” tambahnya.
Dalam konteks globalisasi dan persaingan ekonomi yang semakin ketat, infrastruktur digital yang handal menjadi kunci utama bagi pertumbuhan ekonomi lokal. Oleh karena itu, upaya Pemerintah Kota Makassar untuk mengadopsi teknologi mutakhir seperti Starlink dapat dipandang sebagai langkah strategis yang memperkuat posisi kota ini dalam era digitalisasi global.
Dengan demikian, integrasi Starlink dalam infrastruktur kota Makassar bukan hanya sekadar investasi dalam teknologi baru, tetapi juga investasi dalam masa depan yang lebih modern, efisien, dan terkoneksi secara global.
Keberhasilan implementasi Starlink di Makassar dapat menjadi contoh inspiratif bagi kota-kota lain di Indonesia dalam memanfaatkan teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.