KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, mengaku merasa sering menjadi sasaran kritik setiap kali banjir melanda wilayahnya. Padahal, ia menegaskan, banjir bukan hanya terjadi di Makassar, melainkan juga di berbagai wilayah lain.
“Singapura bulan lalu banjir, sampai ke bawah-bawah. Malaysia, semua negara bagian tenggelam. Gowa banjir, Maros banjir, tapi tidak ada yang ribut,” ujar Danny.
Ia mengaku heran dengan reaksi berlebihan yang diterimanya ketika Makassar mengalami banjir.
“Kenapa kalau Makassar banjir, ribut sekali? Kalau saya dibully, tidak masalah. Tapi ini kesannya seperti Makassar mundur lagi,” katanya.
Menurut Danny, pemerintah kota sudah melakukan berbagai upaya untuk menangani banjir, seperti membentuk Satuan Tugas (Satgas) Drainase dan mengoptimalkan sistem drainase kota.
Namun, ia mengakui, ada keterbatasan kewenangan dalam beberapa hal, seperti pengelolaan kanal besar yang berada di bawah otoritas pemerintah pusat.
“Jangka panjang sudah dimaksimalkan semua. Yang perlu dimaksimalkan sekarang itu otorisasi drainase. Contohnya Jalan Pettarani yang sering banjir, itu tanggung jawab balai pusat, bukan kita. Tapi masyarakat tidak salah kalau protes, mereka hanya mau solusi,” jelas Danny.
Sebagai bentuk respons terhadap kritik, Danny bahkan menantang siapa saja yang punya solusi konkret untuk menghentikan banjir di Makassar.
Ia berjanji akan memberikan hadiah bagi yang berhasil menemukan cara efektif untuk mengatasi masalah tersebut.
“Kalau ada yang bisa menangani banjir, mari bantu kami. Saya kasih hadiah kalau ada yang bisa hentikan banjir. Silakan,” tegasnya.
Melalui pernyataannya, Danny berharap masyarakat lebih memahami kompleksitas persoalan banjir, sekaligus mengundang kerja sama dari berbagai pihak untuk mencari solusi jangka panjang.