kabarbursa.com
kabarbursa.com

Program Makan Bergizi Gratis di Makassar Libatkan Penyandang Disabilitas

Program Makan Bergizi Gratis di Makassar Libatkan Penyandang Disabilitas
Program Makan Bergizi Gratis mulai diuji coba di Kota Makassar (Dok : Hanifah KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat mulai diuji coba di Kota Makassar, Senin (06/01). Menariknya, program ini turut melibatkan penyandang disabilitas sebagai bagian dari tim penyelenggara, menegaskan komitmen terhadap inklusivitas dan pemberdayaan.

Pada tahap pertama, makanan bergizi ini diproduksi di tiga dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dikelola Badan Gizi Nasional (BGN), tersebar di Kecamatan Manggala, Mamajang, dan Panakkukang.

Pemprov Sulsel

Menu makanan yang disajikan meliputi nasi, lauk berupa ayam, sayur, buah, dan susu, dengan estimasi biaya per porsi mencapai Rp10 ribu.

Pada tahap pertama, makanan didistribusikan ke 9 sekolah di tiga kecamatan tersebut. Di Kecamatan Panakkukang, dua sekolah yang menjadi penerima adalah TK Wihdatul Ummah dan SDI Tamamaung IV, dengan total 700 porsi makanan yang telah dibagikan. Jumlah ini diharapkan meningkat sesuai arahan BGN.

Geralz Geerhan dari Yayasan Kebangsaan Indonesia Raya, mitra BGN di Kecamatan Panakkukang, menjelaskan bahwa dapur umum melibatkan 47 relawan, termasuk warga lokal, remaja masjid, dan penyandang disabilitas.

“Kami rekrut relawan dari warga sekitar, remaja masjid, dan teman-teman disabilitas. Dua penyandang disabilitas kami rekrut melalui kerja sama dengan asosiasi disabilitas di Makassar,” ujarnya.

Menurut Geralz, melibatkan penyandang disabilitas tidak hanya membuka kesempatan kerja bagi mereka, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mewujudkan komitmen untuk melindungi dan memberdayakan kelompok rentan.

Geralz menambahkan bahwa langkah ini juga didasarkan pada komitmen moral dan sosial.

“Saya sendiri pernah disumpah Pak Prabowo untuk melindungi mereka yang lemah dan tertindas. Dengan melibatkan penyandang disabilitas, kami menjadikan sumpah itu sebagai tindakan nyata,” tegasnya.

Program MBG ini diharapkan tidak hanya meningkatkan gizi siswa tetapi juga menjadi contoh model inklusif dalam pelaksanaan program sosial.

Dengan keterlibatan berbagai pihak, termasuk penyandang disabilitas, inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa setiap individu dapat berkontribusi untuk masyarakat.

Untuk informasi, Badan Gizi Nasional (BGN) membuka pintu bagi berbagai pihak yang ingin berkontribusi dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Program ini bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat kurang mampu di berbagai wilayah Indonesia.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan sejumlah persyaratan penting bagi calon mitra yang ingin bergabung dalam program ini. Salah satu syarat utama adalah memiliki status legal yang jelas.

“Mitra wajib memiliki status hukum yang sah, seperti berbadan hukum atau mendapatkan rekomendasi resmi dari lembaga terpercaya,” ujar Dadan, Minggu (05/01).

Selain status hukum, BGN menetapkan beberapa kriteria lain untuk calon mitra:

  1. Kontribusi Konsisten: Mitra diharapkan memberikan dukungan secara berkelanjutan, baik dalam bentuk pendanaan, fasilitas, maupun tenaga kerja.
  2. Keselarasan Misi: Calon mitra harus memiliki visi yang sejalan dengan BGN, yakni menciptakan masyarakat sehat melalui gizi yang optimal.
  3. Perencanaan Lokasi dan Sasaran: Mitra perlu memberikan informasi detail mengenai area operasi dan kelompok penerima manfaat, seperti sekolah, panti sosial, atau komunitas tertentu.

Bagi calon mitra yang berminat, pendaftaran dapat dilakukan melalui situs resmi BGN di mitra.bgn.go.id.

“Silakan mendaftar dengan email baru melalui website kami. Semua informasi yang diperlukan, mulai dari panduan teknis hingga formulir pendaftaran, tersedia di sana,” jelas Dadan.

Ia juga mengajak pelaku usaha, pemerintah daerah, hingga komunitas lokal untuk turut serta dalam program ini. Menurutnya, BGN menyambut ide-ide inovatif dari calon mitra untuk memperluas jangkauan program MBG di seluruh Indonesia.

“Kolaborasi ini akan menjadi langkah penting untuk memastikan setiap lapisan masyarakat, terutama yang kurang mampu, mendapatkan akses terhadap makanan bergizi,” tambahnya.

Program MBG tidak hanya membuka peluang kemitraan, tetapi juga menjadi platform untuk menciptakan dampak nyata bagi masyarakat. Dengan bergabung sebagai mitra, setiap pihak dapat berperan aktif dalam membangun generasi yang lebih sehat dan produktif melalui asupan gizi yang memadai.

Dadan optimistis, kolaborasi dengan berbagai pihak akan mempercepat realisasi Indonesia yang lebih sehat dan bebas dari masalah gizi buruk.

“Kami percaya, bersama-sama, kita bisa menciptakan perubahan besar bagi masyarakat,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, terdapat 9 sekolah yang tersebar di tiga kecamatan melakukan uji coba tahap pertama di Makassar.

Plh Kepala Dinas Pendidikan Makassar, M. Guntur, menjelaskan bahwa tahap pertama uji coba ini melibatkan sembilan sekolah di tiga kecamatan. Rinciannya adalah tiga SMP, lima SD, dan dua SMA.

Kegiatan dimulai pukul 09.00 hingga 11.00 WITA dengan dukungan tujuh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di tiga kecamatan.

Guntur menyebutkan bahwa dapur-dapur SPPG memproduksi sekitar 3.000 hingga 3.500 porsi makanan per hari.

Di SMP 1 Mamajang, misalnya, sebanyak 1.417 siswa telah menerima makanan bergizi pada hari pertama. Secara keseluruhan, program uji coba ini melibatkan sekitar 10.000 siswa dari tiga kecamatan.

Pihaknya memastikan bahwa makanan yang diberikan telah memenuhi standar gizi yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Kandungan kalori, karbohidrat, dan protein dalam setiap menu telah dihitung sesuai kebutuhan siswa. Setelah diproduksi, makanan bergizi ini didistribusikan langsung dari dapur ke sekolah-sekolah.

Guntur juga menekankan bahwa pelaksanaan di Kecamatan Mamajang berjalan lancar tanpa kendala, berkat koordinasi intensif dengan kepala sekolah dan pihak dapur beberapa hari sebelumnya.

Sementara itu, untuk tahap berikutnya, perluasan program akan bergantung pada ketersediaan dapur tambahan dan koordinasi lebih lanjut dengan Badan Gizi Nasional.

Meski baru mencakup sebagian kecil dari total 198.000 siswa di Kota Makassar, program ini diharapkan dapat terus berlanjut dan diperluas ke seluruh wilayah.

Diketahui, di Kecamatan Manggala terdapat 2 sekolah yang diuji coba yaitu SMP 17 Makassar, ⁠SMA 10 Makassar, Di Kecamatan Mamajang, terdapat SDN Cendrawasih, ⁠SDI Sambung Jawa 2, SMPN 1, dan SMA

Sementara, di Kecamatan Panakukang terdapat KB-TKIT wihdatul ummah, ⁠SDI Tamajene, ⁠SDI tamamaung IV

Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, hadir langsung untuk memantau pelaksanaan program ini yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi siswa, bertempat di SMP 1 Mamajang.