KabarMakassar.com — Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Sulsel melaksanakan agenda peresmian Pusat Layanan Tumbuh Kembang Anak pada, Kamis (06/06).
Peresmian yang dilakukan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh tersebut terbuka untuk umum. Turut mendampingi Pj Gubernur Sulsel, Plt Direktur RSKD Dadi Sulsel, Andi Mappatoba serta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, M Ishaq Iskandar.
Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh menyatakan Pusat Layanan Tumbuh Kembang Anak yang telah diresmikan merupaka hal yang sangat penting.
“Pelayanan ini sangat penting, karena kita tahu, anak-anak adalah usia emas dalam pertumbuhan siklus manusia. Di Rumah Sakit Dadi ini bisa menjadi tempat rujukan agar anak-anak kita bisa tumbuh sehat berkembang dengan sangat baik,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, hal tersebut juga menjadi bagian dalam penanganan anak-anak stunting.
“Kita akan jadikan, pusat layanan ini nanti sampai di kabupaten, kota hingga tingkat kecamatan. Sehingga kita bisa mendeteksi anak yang ada gangguan. Ada sakit tertentu sampai kemudian pada tahapan yang terjadi terhambatnya pertumbuhan pada anak,” jelasnya.
Ia mengharapkan dengan adanya pusat layanan tersebut dapat menjadi sarana yang dapat menciptakan generasi Indonesia yang cerdas serta akhlakul karimah untuk menuju Indonesia emas 2045.
Plt Direktur RSKD Dadi Sulsel, Andi Mappatoba menuturkan pusat layanan terbentuk untuk menyelesaikan permasalahan pada anak.
“Di pusat layanan ini kita bisa mendeteksi 3D, disease atau penyakit, disorder atau gangguan dan disabilitas atau kecatatan,” terangnya.
Andi Mappatoba juga menjelaskan pusat layanan juga memiliki fasilitas bagi anak yang terlambat bicara. Ia juga menegaskan layanan bukan saja hanya pada anak tetapi juga pada orang dewasa.
“Bukan hanya pada anak-anak tapi juga orang dewasa yang tidak bisa bicara akibat stroke, kita bisa tangani dengan baik,” tuturnya.
Pusat Layanan Tumbuh Kembang Anak, kata Andi Mappatoba, diharapkan dapat menjadi pusat rujukan Sulawesi Selatan bahkan Indonesia Timur.
“Sependek pengetahuan saya, baru satu-satunya ini ada di Rumah Sakit milik Pemerintah Provinsi,” pungkasnya.