kabarbursa.com
kabarbursa.com

Pj Gubernur Optimistis Sulsel Mampu Jadi Pusat Penyedia Pangan Nasional

Pj Gubernur Optimistis Sulsel Mampu Jadi Pusat Penyedia Pangan Nasional
Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh dan Kepala Dinas TPHBun Sulsel, Imran Jausi (Dok: Ist.).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Saat ini Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi tumpuan dalam penyediaan pangan nasional. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh usai pelantikan Pimpinan DPRD Provinsi Sulsel.

“Saat ini Sulawesi Selatan menjadi tumpuan bagi penyediaan pangan. Beras, jagung, singkong untuk pangan. Kita itu memproduksi beras 5 juta ton,” ujarnya.

Pemprov Sulsel

“Kalau misalnya kita tingkatkan, Kementerian Pertanian sangat asyik. Misalnya mendukung finalisasi lahan. Kita lakukan terus pembagian bibit yang kuotanya sudah ditambah lebih dari 100 persen kurang lebih menjadi 900 ribu ton,” sambungnya.

Ia menilai, dengan hal tersebut maka telah cukup bagi produksi di Sulsel menuju kemandirian pangan di tingkat Sulsel, dimana nantinya akan didorong menjadi lumbung pangan nasional.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHBun) Sulsel, Imran Jausi menuturkan terhadap ketahanan pangan, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto telah memberikan sejumlah arahan.

“Arahan Pak Prabowo kemarin ada dua hal. Oleh kami di TPHBun itu mencermati pertama, terkait dengan krisis pangan dan energi,” ujarnya pada Senin (04/11).

Imran Jausi menjelaskan bahwa, terkhusus untuk pangan, program yang telah di rintis oleh Menteri Pertanian akan terus dilanjutkan.

“Artinya, apa yang sudah di rintis oleh Pak Menteri Pertanian kebetulan juga masih Menteri yang sama itu pasti akan dikawal keberlanjutannya kenapa karena terkait istilahnya krisis pangan,” tukasnya.

Dia menyampaikan bahwa langkah yang telah dilakukan pada 2024 merupakan suatu hal yang luar biasa.

“Optimalisasi lahan rawa untuk pertanaman padi, kemudian pembukaan sawah baru, bantuan perpompaan, pompanisasi, irigasi perpompaan, kemudian varietas unggul baru untuk padi,” urainya.

Ia menuturkan bahwa semua langkah tersebut merupakan bagian dari ketahanan pangan, dan menekankan bahwa program yang telah dilakukan pada 2024 itu pasti akan dilanjutkan lagi.

“Dan kami di provinsi akan mengawal bahwa ini harus berlanjut,” tegasnya.

Kemudian, kata Imran, kegiatan-kegiatan pada tahun 2025 seperti sawah basah, akan didorong untuk Sulsel.

“Sehingga betul-betul ingin memastikan bahwa apa yang menjadi harapan Pak Prabowo paling lambat 3 sampai 4 tahun sudah swasembada Sulsel harus memberi kontribusi disitu,” pungkasnya.