KabarMakassar.com — Aksi turun ke jalan yang dilakukan oleh sejumlah organisasi serikat pekerja dalam memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) di Makassar, Rabu (1/4), menyoroti berbagai permasalahan kesejahteraan yang masih dihadapi oleh kaum buruh dan pekerja.
Perwakilan dari Konfederasi Serikat Nasional (KSN), Mukhtar Guntur Kilat, menegaskan beberapa tuntutan utama dari kaum buruh, seperti menolak politik upah murah, perlindungan terhadap tenaga kerja kontrak, serta jaminan terhadap BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
Di sektor pendidikan, permasalahan biaya pendidikan yang semakin mahal juga menjadi sorotan, bersama dengan kurikulum yang dinilai tidak demokratis. Sementara itu, di sektor petani dan nelayan, terdapat keluhan terkait konflik agraria dan minimnya perlindungan terhadap nelayan tradisional.
Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Ina Kartika Sari, menanggapi aksi tersebut dengan menegaskan akan memfasilitasi pertemuan antara serikat buruh dan DPRD dalam bentuk rapat dengar pendapat (RDP).
Ia menekankan pentingnya komunikasi dan dialog antara pemerintah daerah, organisasi serikat buruh, dan perusahaan terkait untuk membahas tuntutan-tuntutan yang diajukan oleh para buruh.
Upaya-upaya untuk membangun komunikasi dan kerja sama antara berbagai pihak menunjukkan keseriusan dalam menanggapi aspirasi dan kebutuhan kaum buruh serta pekerja.
Dengan demikian, diharapkan akan terjadi perbaikan yang signifikan dalam kondisi dan kesejahteraan para pekerja di Sulawesi Selatan.