kabarbursa.com
kabarbursa.com

Pemprov Sulsel Berikan Bantuan 6.434 Seragam Sekolah untuk Siswa Jalur Afirmasi

Pemprov Sulsel Berikan Bantuan 6.434 Seragam Sekolah untuk Siswa Jalur Afirmasi
Penyerahan simbolis bantuan seragam sekolah oleh Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh di sekolah SMA Bone didampingi oleh Kepala Disdik Sulsel, Iqbal Nadjamuddin (Dok: Ist)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel memberi bantuan seragam sekolah mencapai 6.434 siswa se Sulsel.

Itu diberikan kepada para siswa yang masuk jalur afirmasi. Para siswa mendapat seragam putih abu-abu serta pramuka yang diperuntukkan untuk putra dan putri.

Pemprov Sulsel

Kepala Disdik Sulsel, Iqbal Nadjamuddin menyebut bahwa bantuan seragam kepada para siswa merupakan salah satu program prioritas dari Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakhrulloh dalam rangka mengatasi kemiskinan ekstrim serta penanganan anak tidak sekolah.

“Ini menjadi salah satu program prioritas dari Pak Pj Gubernur, dalam upaya menangani kemiskinan ekstrim dan penanganan anak tidak sekolah sesuai dengan program Disdik Sulsel, yaitu memberikan bantuan seragam sekolah ke siswa-siswi jalur afirmasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2024,” kata Iqbal Najamuddin pada Selasa (03/09).

Bantuan seragam, kata Iqbal, akan didistribusikan kepada sekolah SMA sederajat se Sulsel. Diketahui, bantuan ini sebelumnya telah diserahkan oleh Pj Gubernur saat melakukan kunjungan di Kabupaten Bone belum lama ini.

Ia menjelaskan alasan bantuan ini diberikan untuk para siswa yang masuk dalam jalur afirmasi.

“Kami ingin meringankan beban para orang tua, salah satunya mereka harus membeli seragam sekolah, kemudian jalur afirmasi adalah jalur bagi mereka yang tergolong dalam keluarga kurang mampu atau prasejahtera,” tukasnya.

Agar penerimaan bantuan seragam sekolah tersebut tepat sasaran, maka dipastikan penerima telah sesuai pendataan. Iqbal mengatakan data tersebut diambil dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang digunakan pada saat pendaftaran.

“Penjaringan data tersebut merupakan kolaborasi antara Disdik Sulsel bersama dengan Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sulsel merujuk pada program pengentasan kemiskinan ekstrem,” tuturnya.