kabarbursa.com
kabarbursa.com

Pembangunan Akses Jalan Sudiang Belum Pasti, Pemkot Makassar Terancam Silpa Rp100 Miliar

Pembangunan Akses Jalan Sudiang Belum Pasti, Pemkot Makassar Terancam Silpa Rp100 Miliar
Kepala Bappeda Makassar, Andi Zulkifli Nanda (dok kabarMakassar)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar telah menganggarkan Rp100 miliar dalam APBD Perubahan 2024 untuk pembangunan akses jalan menuju Stadion Sudiang. Namun, anggaran tersebut terancam tidak terserap dan berakhir sebagai sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) jika tidak ada kejelasan dari pihak Pemprov Sulawesi Selatan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengenai proyek stadion.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar, Andi Zulkifli Nanda, mengungkapkan bahwa alokasi dana untuk pembangunan jalan ini masih menunggu keputusan dari pemerintah provinsi dan pusat.

Pemprov Sulsel

“Jika belum ada kepastian, kami tidak akan menggunakan anggaran ini. Kami standby-kan supaya tidak salah langkah jika tiba-tiba ada kejelasan di belakang hari,” kata Zulkifli, Selasa (05/11) kemarin.

Zulkifli menjelaskan bahwa dalam kesepakatan awal, Kementerian PUPR bertanggung jawab untuk pembangunan stadion, sementara Pemprov Sulsel menyediakan lahan, dan Pemkot Makassar bertugas membangun akses jalan menuju stadion tersebut.

“Kami sudah menyiapkan anggaran sesuai kesepakatan. Namun, apabila Kementerian PUPR membatalkan proyek ini, maka hal tersebut di luar kewenangan kami,” jelasnya.

Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pekerjaan Umum telah menyelesaikan perencanaan dan survei lapangan untuk akses jalan stadion.

Lokasi titik-titik pembangunan jalan juga telah ditentukan. Namun, jika pembangunan stadion tidak segera dipastikan, anggaran yang telah dialokasikan berisiko menjadi Silpa.

Lebih lanjut, anggaran untuk akses jalan ini juga telah disisipkan dalam Rancangan APBD Pokok 2025 yang kini sudah diserahkan kepada DPRD Makassar untuk dibahas lebih lanjut sebelum disahkan.

Zulkifli meminta Dinas PU Makassar untuk melakukan koordinasi lanjutan dengan Pemprov Sulsel mengenai status proyek stadion ini.

“Harus ada pernyataan tertulis dari Kementerian PUPR atau Pemprov Sulsel jika proyek stadion ini memang tidak dapat dilaksanakan tahun depan,” tutup Zulkifli.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) terus melakukan progres dalam penyelesaian Stadion Sudiang dan Barombong. Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh menyatakan bahwa tahapan yang dilakukan terus berlanjut.

“Jadi kita akan menyurati Menteri PU, Menteri Bappenas, Menteri Pemuda dan Olahraga, serta Mensetneg. Untuk menjelaskan progres yang sudah kita lakukan,” ujar Prof Zudan usai pertandingan futsal menyambut HUT Sulsel ke 355 di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel pada Jumat (11/10).

Prof Zudan menyampaikan bahwa Kementerian PU telah meminta pihaknya agar dapat turun langsung ke lapangan untuk mengecek lokasi dalam memetakan koordinat dan ketinggian maksimalnya.

“Surat terakhir dari Kementerian PU meminta kita untuk turun ke lapangan mengecek lokasi untuk memetakan koordinatnya, ketinggiannya maksimal berapa, sudah kita lakukan dan akan dilaporkan hasilnya, bahwa kita sangat serius,” tukasnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, rencana pembangunan jalan untuk di Sudiang akan segera dimulai. Sedangkan untuk Barombong, pihaknya akan meminta GMTD agar dapat memenuhi kewajiban hibahnya terlebih dahulu.

Selain itu, Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) ini menyebut terdapat hibah yang telah di tanda tangani pada zaman Nurdin Abdullah dengan GMTD. Sehingga Pemprov Sulsel mendorong peran serta GMTD secara aktif untuk menyelesaikan pemberian hibahnya.

“Kalau sudah diserahkan hibahnya, sudah clear masalahnya. Maka Barombong sudah bisa digunakan dengan penuh, kepemilikannya sudah milik Pemprov penuh,” imbuhnya.

Ia menyatakan, saat ini terdapat sekitar 3,5 hektar lahan yang masih menjadi milik GMTD yang belum di hibahkan ke Pemprov Sulsel sesuai perjanjian pada tahun 2019.

“Saya melanjutkan apa yang sudah di rintis oleh Prof Nurdin Abdullah. Tadi kami baru rapat bersama GMTD, minggu depan kami akan undang lagi. Karena kita menunggu jalan musyawarah, karena GMTD kan juga bekerja disini, investor disini. Kita ajak untuk peran sertanya secara positif dan aktif membangun Sulsel. Semua pihak,” tuturnya.

Rencananya peletakan batu pertama atau groundbreaking Stadion Sudiang oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dijadwalkan pada (06/09) kemarin, namun hingga saat ini masih alami penundaan.