KabarMakassar.com — Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali mendapatkan pemimpin baru. Usai Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel sebelumnya, Prof Zudan Arif Fakrulloh mendapat amanah sebagai Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) kini Sulsel dipimpin oleh Prof Fadjry Djufry.
Pelantikan Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel yang baru tersebut digelar di Jakarta pada Selasa (07/01). Dihadiri langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian yang melantik Prof Fadjry.
Usai melantik Pj Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry, Tito menyampaikan harapan kedepannya.
“Saya berharap bapak nanti akan melaksanakan tugas dengan baik, saya tadi sudah ngobrol dengan bapak, tolong komunikasi dengan Pak Zudan. Jadi mungkin 2 atau 3 bulan bapak akan disana sebagai penjabat, silahkan Pak Zudan turunkan hal-hal yang penting disamping hal-hal yang rutin,” ucap Tito.
Ia juga mengungkapkan alasan dipilihnya Prof Fadjry Djufry untuk memimpin Sulsel selama beberapa bulan kedepan.
“Mulai dari masalah swasembada pangan, itu salah satu pertimbangan bapak dipilih. Karena memang Sulsel salah satu lumbung pangan Indonesia,” tukasnya.
Ia juga menyebut, hal lain yang menjadi pertimbangan adalah pengalaman dan kemampuan Prof Fadjry Djufry di bidang pertanian.
“Bisa mempercepat program-program swasembada pangan, menunjang pangan Indonesia. Kemudian, program yang lain mulai dari masalah stunting, kekurangan gizi diusia dini, anak-anak dan ibu hamil,” tukasnya.
Selanjutnya, kata Tito, terkait program makan bergizi gratis, kemudian program hilirisasi yang membutuhkan atensi seluruh kepala daerah.
Lebih jauh ia menjelaskan, dalam melaksanakan tugas baru sebagai Pj Gubernur Sulsel, diharapkan mampu membangun komunikasi dengan seluruh stakeholder.
“Untuk bisa melaksanakan tugas-tugas ini, saya titip saja untuk cepat membangun komunikasi dengan semua stakeholder yang ada di Sulsel. Baik ketua, pimpinan, dan segenap anggota DPRD kemudian pejabat-pejabat formal, Forkompinda mulai dari TNI, polri, kejaksaan, pengadilan dan lainnya,” tuturnya.
Selain menjalin komunikasi dengan pejabat formal, Tito juga mengimbau agar mampu menjalin komunikasi yang baik dengan para pejabat informal atau tokoh informal yang ada di Sulsel.
“Karena putra dari Soppeng, dari Sulsel, saya yakin bapak akan cepat membangun hubungan-hubungan tersebut,” imbuhnya.
Walau dengan rentang waktu transisi yang cukup singkat, Mendagri Tito berharap agar seluruh masyarakat Sulsel dapat menyambut dan menerima baik pemimpin baru.
“Tolong diterima kehadiran pemimpin baru, meskipun masa transisi singkat menuju pelantikan definitif nanti sambil menjembatani untuk mulusnya pelantikan gubernur terpilih dan yang perlu di atensi adalah kelanjutan pilkada yang ada sengketa maupun tidak ada sengketa, baik yang ada ditingkat kabupaten maupun kota se Sulsel,” pungkasnya.