kabarbursa.com
kabarbursa.com

Makassar Jadi Magnet Investasi, Catat PMA Capai Rp428,1 Miliar

Makassar Jadi Magnet Investasi, Catat PMA Capai Rp428,1 Miliar
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Makassar, Helmy Budiman (dok Hanifah kabarMakassar)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Makassar terus menarik perhatian investor asing sebagai salah satu kota strategis di Indonesia. Makassar mencatat total Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp428,1 miliar.

Kepala Dinas PMPTSP Makassar, Helmy Budiman menyebut dari periode Januari hingga September 2024, Singapura dan Malaysia tercatat sebagai penyumbang investasi terbesar di kota Makassar.

Pemprov Sulsel

Berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Makassar, sebanyak 16 negara asing memilih Makassar sebagai lokasi investasi.

Singapura mendominasi dengan nilai investasi Rp157,1 miliar, disusul Malaysia sebesar Rp119,2 miliar. Di urutan berikutnya ada Kepulauan Virgin Inggris (Rp62,4 miliar), Amerika Serikat (Rp28,3 miliar), dan Inggris (Rp19,7 miliar).

Beberapa negara lain juga memberikan kontribusi signifikan, seperti Luxembourg (Rp8,4 miliar), Jepang (Rp8 miliar), Kepulauan Cayman (Rp7,8 miliar), dan Belanda (Rp6 miliar).

“Tiongkok, Hongkong, Jerman, Korea Selatan, Denmark, Norwegia, dan Kanada juga turut berinvestasi di Makassar,” ungkap Helmy, Jumay (27/12).

Meski angka investasi masih tinggi, PMA tahun ini mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama di tahun 2023, yang tercatat sebesar Rp464,5 miliar.

Namun, meski terjadi penurunan nilai, kontribusi Singapura dan Malaysia tetap menjadi andalan utama bagi perekonomian Makassar.

Selain sebagai pemodal terbesar, Singapura juga menyerap tenaga kerja Indonesia (TKI) dalam jumlah besar. Hingga September 2024, sebanyak 400 TKI bekerja di perusahaan Singapura yang beroperasi di Makassar.

Negara lain seperti Inggris, Hongkong, Malaysia, dan Jepang juga memberdayakan tenaga kerja lokal masing-masing sebanyak 136, 69, 51, dan 40 orang.

“Secara keseluruhan, 878 tenaga kerja Indonesia diberdayakan oleh 16 negara yang berinvestasi di Makassar,” tambah Helmy.

Makassar mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah tenaga kerja sepanjang tahun ini. Dari total 8.830 pekerja yang terserap, sebanyak 8.818 merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI), dan hanya 12 orang merupakan tenaga kerja asing (TKA).

“Jumlah TKI naik sebesar 42,55 persen dibanding tahun sebelumnya, bertambah dari 6.186 menjadi 8.818 pekerja,” jelas Helmy.

Dengan daya tarik investasi yang terus tumbuh, Makassar menunjukkan potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi di Kawasan Timur Indonesia.

Strategi berkelanjutan dalam menarik investor dan memberdayakan tenaga kerja lokal diharapkan dapat semakin memperkuat posisi kota ini di tingkat nasional maupun internasional.