kabarbursa.com
kabarbursa.com

Makassar Alami Suhu Panas, BMKG Prediksi Berlanjut Hingga Oktober

Ilustrasi Kekeringan (Dok : int).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Forecaster On Duty BMKG Makassar, Sitti Nurhayati Hamzah, menjelaskan bahwa suhu panas yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor cuaca.

Salah satunya adalah karena wilayah Indonesia masih berada dalam musim kemarau. Kurangnya tutupan awan di atmosfer menyebabkan matahari lebih banyak diterima oleh daratan, sehingga meningkatkan suhu.

Pemprov Sulsel

“Musim kemarau yang sedang berlangsung ini menyebabkan rendahnya curah hujan dan mengurangi cadangan air tanah, sehingga menambah sensasi panas yang dirasakan masyarakat,” ungkap Sitti, Sabtu (21/09)

Selain itu, Sitti menambahkan bahwa pada tanggal 23 September 2024, posisi matahari akan tepat berada di atas ekuator, yang menandai pergerakan matahari menuju Belahan Bumi Selatan (BBS). Fenomena ini berkontribusi pada peningkatan suhu di wilayah Indonesia, khususnya di bagian selatan.

“Karena posisi matahari yang semakin dekat dengan BBS, suhu panas ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga setidaknya bulan Oktober,” jelas Sitti.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem ini dan menjaga kesehatan dengan tetap terhidrasi serta menghindari aktivitas berlebihan di bawah terik matahari.

Sebelumnya, Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, menegaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk menghadapi ancaman krisis air dan kekeringan yang diprediksi akan melanda Kota Makassar.

Ia menyatakan bahwa potensi krisis air bukanlah hal baru, dan Pemerintah Kota Makassar telah mengambil langkah antisipasi sejak tahun lalu.

“Kami sudah memprediksi ini, dan karena itu PDAM telah membuat instalasi teknologi (imtek) baru di muara Sungai Tallo yang siap digunakan. Kondisi seperti ini berpotensi berulang setiap tahun, tapi kami sudah siap,” ujar Danny Pomanto, sapaannya, Rabu (18/09)

Lebih lanjut, Danny Pomanto menyebut dalam menghadapi kekeringan yang melanda beberapa wilayah di Kota Makassar, pihaknya akan menjadikan pemanfaatan sumur dalam menjadi salah satu solusi utama. Pada tahun lalu, sebanyak 11 sumur dalam telah digunakan, dan tahun ini jumlahnya ditingkatkan menjadi 12 hingga 15 sumur.

“Kami memanfaatkan sumur dalam secara maksimal untuk menyuplai kebutuhan air di klaster-klaster kecil. Sedangkan untuk klaster besar, air akan disuplai dari wilayah selatan. Selain itu, truk-truk dengan toren air akan dikerahkan untuk membantu distribusi air ke wilayah utara yang terdampak,” jelasnya.

Wali Kota Makassar dua periode itu juga menegaskan bahwa seluruh sumber daya akan dikerahkan, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk memastikan bantuan air bersih bagi masyarakat yang terdampak kekeringan.

“Semua kekuatan akan saya turunkan, seperti yang dilakukan BPBD tahun lalu. Meskipun situasi sulit, yang terpenting adalah kita hadir untuk masyarakat dalam menghadapi kesulitan ini. Alhamdulillah, berkat kerja keras semua pihak, masyarakat sangat menghargai upaya kami,” tambahnya.

Menurutnya, hal ini bukan hal baru di Makassar, hal inilah yang membuatnya optimis bisa melewati krisis kali ini. Hal ini berkancah pada situsi tahun lalu, dimana Makassar menghadapi berbagai tantangan seperti kemarau panjang dan banjir dan masih mendapatkan penghargaan sebagai kota terbahagia di dunia.

Penghargaan ini, menurutnya, merupakan hasil dari komitmen pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi berbagai kesulitan secara bersama-sama.

“Dengan kerja keras dan kesungguhan, kami berhasil menghadapi krisis dan tetap mendapat pengakuan sebagai kota terbahagia. Hal ini membuktikan bahwa jika kita sungguh-sungguh hadir untuk masyarakat, mereka akan merespons dengan rasa hormat dan dukungan,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Saat ini, kondisi produksi air di Bendungan Lekopancing, sumber utama air baku PDAM, menurun drastis. Jumlah produksi yang biasanya mencapai 500 liter kubik kini menyusut hingga hanya 100 liter kubik, yang menyebabkan pasokan air terganggu di beberapa wilayah.

Direktur Utama Perumda Air Minum (PDAM) Makassar, mengakui hal ini akan berdampak pada beberapa pelanggan PDAM, khususnya diwilayah utara kota.

“Sekarang debit air (Leko Pancing) sekitar 10 cm pelimpahannya,” terangnya.

Meskipun demikian, PDAM masih berupaya memenuhi kebutuhan air bagi pelanggan dengan berbagai upaya, termasuk pengiriman air melalui mobil tangki.

Melalui akun Instagram resmi PDAM Makassar (@perumdairminum.kotamakassar), perusahaan tersebut mengumumkan permohonan maaf kepada para pelanggan yang terdampak.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Kami berusaha untuk tetap memenuhi kebutuhan air bagi pelanggan melalui pengiriman air tangki. Jika ada gangguan, silakan hubungi call center kami di 0811-415-2888 atau 0811-464-1123,” tulis PDAM dalam keterangannya.

PDAM juga merilis daftar wilayah yang terdampak langsung oleh penurunan debit air di Bendung Lekopancing, antara lain: wilayah utara Kota Makassar, timur Kota Makassar, sebagian Kecamatan Manggala, Kecamatan Makassar, Kecamatan Panakkukang, dan Kecamatan Rappocini.

Sebagai langkah antisipasi, PDAM menyediakan layanan mobil tangki air bersih gratis bagi pelanggan yang terdampak. Berikut adalah kontak yang dapat dihubungi untuk permintaan pengiriman air:

– Wilayah 1 (Kec. Tallo, Kec. Ujung tanah, kec. Bontoala, Kec. Wajo): 0853-995-3858
– Wilayah 2 (Kec. Tamalanrea, Kec. Biringkanaya): 0838-2449-8373
– Wilayah 3 (Kec. Panakkukang, Kec. Manggala): 0823-4562-9622
– Wilayah 4 (Kec. Makassar, Kec. Rappocini, Kec. Ujung Pandang): 0821-8804-6433
– Wilayah 6 (Kec. Mariso, Kec. Tamalate): 0882-0212-38557

PDAM menegaskan bahwa pengiriman air tangki tidak dipungut biaya.

“Jika ada oknum yang meminta bayaran, silakan laporkan ke call center kami di 1500411 atau 0811-4641-123,” tulis PDAM dalam pengumumannya.

PDAM Makassar