KabarMakassar.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menargetkan partisipasi pemilih dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel yang akan digelar pada 27 November mendatang mencapai 80 persen.
Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih Parmas) KPU Sulsel, Hasruddin Husain, menyatakan bahwa target partisipasi pemilih ini sesuai dengan rencana yang telah dirancang.
“Target KPU Sulsel untuk partisipasi pemilih di Pilgub 2024 adalah 80 persen, berdasarkan pencapaian pada Pemilu 2024 di mana partisipasi pemilih di 24 kabupaten/kota mencapai 80 persen, di atas rata-rata target nasional,”ucapnya saat diskusi di Warkop Anas, jalan Faisal, Jumat (21/6).
Harapan KPU Sulsel adalah agar target 80 persen ini tercapai kembali di Pilkada 2024. Untuk mencapai target tersebut, KPU Sulsel bersama KPU kabupaten/kota berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk datang ke TPS pada 27 November 2024.
Salah satu fokusnya adalah mengubah perilaku politik generasi Z yang cenderung apatis terhadap politik serta memberi edukasi dan pembekalan politik kepada kelompok minoritas, termasuk penyandang disabilitas.
Hasruddin juga menyoroti perbedaan partisipasi antara Pemilu legislatif dan Pilkada. Untuk Pilgub dan Pilkada kabupaten/kota, KPU Sulsel menerapkan program pendidikan pemilih berkelanjutan dan terintegrasi yang disebut “Grebeg”.
Dimana program ini melibatkan seluruh KPU kabupaten/kota hingga ke 313 kecamatan, dengan tujuan menyampaikan informasi secara menyeluruh hingga tingkat desa.
“Gagasan baru di Pilkada Serentak ini adalah pendidikan pemilih berkelanjutan dan terintegrasi satu sama lain. Kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan di Makassar, tetapi juga di 24 kabupaten/kota dan 313 kecamatan dengan anggaran dari KPU Sulsel,”ujar mantan Ketua KPU Parepare itu.
Salah satu inisiatifnya adalah “Cafe Demokrasi” yang dilakukan di berbagai tempat untuk memberikan pendidikan politik.
“Sebelumnya, KPU kabupaten/kota, provinsi, kecamatan, dan desa/kelurahan melakukan kegiatan secara terpisah. Dengan pelibatan secara internal ini, diharapkan tidak ada simpul yang terputus atau misinformasi dalam setiap tahapan,” jelasnya.
KPU Makassar Target 65 Persen
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar yang diketahui menyelenggarakan Cafe Demokrasi untuk mengedukasi masyarakat menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang dihelat serentak pada 27 November 2024 mendatang. Dimana diskusi berlangsung di Warkop Anas, jalan Faisal, Jumat (21/6).
Pertemuan bertema “Bincang Partisipasi Bersama KPU RI” kali ini, membahas mulai dari potensi money politics, target partisipasi pemilih, hingga netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN).
Komisioner KPU Makassar, Abdi Goncing, selaku moderator diskusi mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan partisipasi pemilih sebesar 65 persen pada Pilkada Serentak 2024.
“Jadi hari ini kita berharap, kita tidak muluk-muluk, KPU Makassar menargetkan (partisipasi pemilih) sebesar 65 persen. Syukur-syukur kalo bisa,” kata Abdi.
Abdi juga menjelaskan, terdapat sejumlah masalah dan problematika yang kerap terjadi dalam setiap pesta demokrasi, mulai dari isu politik uang hingga rendahnya pendidikan politik pada kalangan masyarakat sebagai pemilih.
“Melalui diskui ini kita mengajak kepada seluruh elemen masyarakat membantu KPU dalam mengedukasi masyarakat, khususnya melalui Cafe Demokrasi ini agar terus berlanjut untuk menyapa para pemilih hingga menampung saran dan masukan,”ujar Abdi Goncing.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan (KPU) Sulsel, bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) dimana awal Juli 2024 mendatang, dilakukan penandatanganan MoU.
Hal tersebut diungkapkan oleh Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih Parmas), KPU Sulawesi Selatan, Hasruddin Husain, Rabu (19/6).
“Salah satu point penting dari MoU ini adalah, pelibatan mahasiswa Universitas Hasanuddin dari berbagai jurusan, termasuk mahasiswa kedokteran, dalam kegiatan KKN Tematik ini,”tambahnya.
Mantan Ketua KPU Parepare tersebut mengatakan, bahwa 260 mahasiswa yang diturunkan, akan disebar di 24 kabupaten kota awal Juli mendatang.
“Setelah MoU nanti, akan dilakukan pembekalan untuk 260 mahasiswa, terkait hal-hal dasar pemilihan gubernur, walikota dan bupati, ” jelasnya.
Disinggung dengan output kegiatan tersebut, Hasruddin Husain menegaskan, bahwa salah satu target yang ingin dicapai adalah terintegrasinya konsep sosialisasi yang digariskan KPU Sulsel, dengan 24 kabupaten kota.
“Selain kesamaan konsep kegiatan, target lainnya yang ingin dicapai, adalah menjadikan mahasiswa sebagai agen di tengah masyarakat, guna meningkatkan partisipasi pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 27 November 2024 mendatang,” ungkapnya.
Sekadar diketahui, KPU Sulsel bersama 24 kabupaten kota, juga telah melakukan pembuatan modul kegiatan, yang dirancang sebagai pegangan mahasiswa selama berada di lokasi KKN.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan saat ini melakukan pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) jelang Pilkada 2024 yang dihelat 27 Nopember mendatang.
KPU Sulsel mengungkapkan bahwa saat ini jumlah Pemilih di 24 kabupaten/Kota sebabyak 6.697.953 jiwa. Sedang jumlah TPS 14.342 titik lokasi, dan KPU membutuhkan Petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) untuk Pilkada serentak 2024 sebanyak 25.420 orang.
Demikian dikatakan Koordinator Divisi (Kordiv) Data dan Informasi KPU Sulsel, Romy Harminto. Mantan Komisioner KPU Makassar itu menyebut bahwa jumlah itu berdasarkan hasil rapat pleno dengan KPU se-Sulsel yang telah disetujui KPU RI.