kabarbursa.com
kabarbursa.com

Kebakaran di Makassar Hanguskan 33 Rumah, Ini Penyebabnya!

Kebakaran di Makassar Hanguskan 33 Rumah, Ini Penyebabnya!
rumah warga yang hangus terbakar di Jalan Laiya, Makassar (Dok: Ist)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Polisi mengamankan pelaku pembakaran berinisial MR (36), yang mengakibatkan 33 rumah warga hangus terbakar di Jalan Laiya, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar. Peristiwa kebakaran tersebut terjadi pada Senin (28/10) kemarin.

Pelaku MR mengaku tega melakukan pembakaran rumah warga tersebut, karena cemburu setelah mengetahui istrinya selingkuh dengan rekan kerjanya.

Pemprov Sulsel

“Jadi terjadi kebakaran kemarin di wilayah Kecamatan Bontoala, makassar kurang lebih ada 33 rumah hangus terbakar, kemudian dilakukan penyelidikan, akhirnya tadi malam pelaku sudah ditangkap tim Resmob Polda Sulsel,” kata Dir Krimum Polda Sulsel, Kombes Pol Jamaluddin Farti kepada wartawan, Selasa (29/10) malam.

Jamaluddin menceritkan, berawal dari pelaku yang datang ke rumah mertuanya untuk melihat anaknya yang sedang sakit. Namun, merasa cemburu setelah mengetahui istrinya bersama seorang lelaki di dalam rumah mertuanya di Jalan laiya, Kecamatan Bontoala, Makassar.

“Untuk sementara berdasarkan pengakuan dari yang bersangkutan diduga pelaku ini berawal dari adanya perselingkuhan istrinya dengan seorang laki-laki, kemudian mereka berpisah sekitar 2 atau 3 minggu lalu dan dia berusaha datang ke rumah mertuanya pada malam itu ,kemudian dia akan menemui anaknya yang katanya sedang sakit tapi tidak bisa (bertemu),” ungkapnya.

Meski mengetahui sang istri bersama selingkuhannya, namun pelaku tetap menunggu agar dapat bertemu anaknya, tapi sang istri tidak memperbolehkan pelaku untuk menemui anaknya, sehingga ia pulan ke rumahnya.

“Pelaku datang kembali sekitar jam 3 pagi, kemudian membakar tumpukan sampah yang berada di depan rumah mertuanya untuk berupaya memancing istri dan pria tersebut keluar dari dalam rumahnya. Ketika dia bakar tersulut api lalu dia tinggalkan rumah itu,” jelasnya.

Sementara penyebab terjadinya kebakaran hingga menghanguskan 33 rumah warga itu, di akibatkan pelaku membakar sampah di depan rumah mertuanya lalu menjalar ke rumah warga lainnya yang berada di kawasan padat penduduk.

“Iya berdasarkan pengakuan pelaku untuk memancing keluar pria itu dengan membakar sampah disitu. Menurut dia di dalam rumah itu ada istri dan pria itu. Tapi kita masih memeriksa pelaku,” pungkasnya.

Setelah diamankan oleh pihak Resmob Polda Sulsel, pelaku kemudian diserahkan ke Polsek Bontoala untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar membuka dapur umum untuk melayani kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana, dengan total 215 jiwa dari 33 rumah tangga dan 55 kepala keluarga.

Kepala Dinsos Makassar, dr. Ita Isdiana Anwar, menyampaikan bahwa dapur umum ini sudah berjalan dua hari, menyediakan makanan siang dan malam bagi warga terdampak.

“Kami telah membuka dapur umum selama dua hari. Setiap jam makan siang dan malam, kami siapkan makanan untuk 215 jiwa yang terdampak,” kata Ita saat dikonfirmasi, Selasa (29/10).

Saat ini, fokus utama Dinsos adalah memastikan ketersediaan makanan bagi para pengungsi. Pada hari ketiga atau keempat, Dinsos akan mengevaluasi situasi dan mempertimbangkan penambahan hari layanan dapur umum jika masih diperlukan.
Selain makanan, Dinsos juga telah merencanakan bantuan lain yang akan diberikan per keluarga, sesuai kebutuhan yang teridentifikasi.

“Kami sudah memiliki data per keluarga, sehingga nantinya bantuan tambahan akan disalurkan per orang, bergantung pada situasi yang berkembang,” ujarnya.
Selain dapur umum, Pemkot Makassar juga mendirikan posko kesehatan dan tenda penampungan bagi pengungsi. PDAM turut mendukung dengan menyediakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, sementara Dinsos juga mengoperasikan tangki air guna memasak di dapur umum.

Terkait durasi layanan dapur umum, dr. Ita menjelaskan bahwa biasanya, pada hari ketiga atau keempat bantuan dari berbagai pihak mulai banyak mengalir, sehingga Dinsos bisa mengurangi kegiatan dapur umum.
Namun, keputusan tetap akan bergantung pada kondisi pengungsian dan kesiapan fasilitas memasak di tempat tinggal warga.
“Kami akan terus pantau kondisi pengungsi, dan jika situasi memungkinkan, kami bisa berhenti setelah hari ketiga atau keempat. Namun, semua akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan,” pungkasnya.

Untuk informasi, kebakaran yang terjadi di Jl Laiya RT 03 dan 04, dan RW 04, Kelurahan Gaddong, Kecamatan Bontoala menghanguskan 33 rumah warga. Kejadian tersebut terjadi sekira pukul 05.00 Wita, Senin (28/10) dini hari

PDAM Makassar