kabarbursa.com
kabarbursa.com

Jejak 9 Tahun Kepemimpinan Danny Pomanto di Makassar

Jejak 9 Tahun Kepemimpinan Danny Pomanto di Makassar
Ilustrasi Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto (Dok: KabarMakassar)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Kamis (20/02), menjadi penanda berakhirnya kepemimpinan Danny Pomanto sebagai Wali Kota Makassar.

Setelah hampir satu dekade menakhodai kota berjuluk “Anging Mammiri,” pria kelahiran 30 Januari 1964 ini menutup lembaran panjang pengabdiannya dengan meninggalkan berbagai jejak perubahan yang berarti.

Pemprov Sulsel

Danny Pomanto tidak hanya menjadi pemimpin, tetapi juga sosok arsitek yang merancang wajah baru Makassar. Di bawah kepemimpinannya, kota ini melesat ke tingkat nasional dan internasional.

Prestasi demi prestasi menghiasi masa pemerintahannya: Makassar menjadi salah satu kota paling bahagia di dunia (peringkat 234), kota cerdas global (peringkat 115), serta kota berdaya saing internasional (peringkat 454).

Bahkan, menurut WHO, Makassar tercatat sebagai kota dengan standar kesehatan terbaik di Asia Tenggara.

Namun, lebih dari sekadar pencapaian angka dan peringkat, warisan Danny terasa dalam denyut kehidupan sehari-hari warganya.

Branding “Kota Makan Enak” bukan sekadar slogan, tetapi sebuah identitas yang memperkuat daya tarik kuliner Makassar.

Kini, warung dan restoran di kota ini tak pernah tidur, menyajikan aneka hidangan khas seperti coto, pallubasa, dan konro kapan pun pengunjung menginginkannya.

Di bidang pariwisata, Danny menghidupkan berbagai event berskala internasional. Makassar International Eight Festival and Forum (F8) menjadi salah satu yang paling bergengsi, menarik perhatian wisatawan dari berbagai belahan dunia.

Festival ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga simbol dari semangat keterbukaan dan inklusivitas kota ini.

Di sektor pembangunan, Makassar tumbuh pesat. Pembangunan Center Point of Indonesia (CPI), Tol Layang AP Pettarani, Tol Layang Pelabuhan, serta Makassar Newport menjadi bukti nyata transformasi kota.

Meski banyak proyek infrastruktur yang berasal dari pemerintah pusat dan pihak swasta, Danny memainkan peran penting dalam mengawal serta mendorong realisasinya.

Salah satu gebrakan yang menjadi sorotan saat kepemimpinanya adalah pembangunan Makassar Government Center (MGC), sebuah pusat layanan publik futuristik yang digadang-gadang akan menjadi yang terbesar di Indonesia Timur.

Pendidikan juga menjadi perhatian utama. Makassar mencetak sejarah dengan menghadirkan PAUD negeri pertama.

Lima gedung PAUD berstandar internasional telah diresmikan jelang akhir masa jabatannya, memberikan akses pendidikan usia dini yang lebih baik bagi warganya.

Dari sisi ekonomi, Makassar menunjukkan performa impresif. Di bawah kepemimpinan Danny, ekonomi kota ini tumbuh 5,3 persen, melampaui rata-rata nasional.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita mencapai Rp155,95 juta, sementara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) naik menjadi 83,90.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Makassar juga meningkat signifikan hingga Rp1,6 triliun. Tingkat pengangguran turun ke angka 9,71 persen, inflasi berhasil dikendalikan di 2 persen, dan kemiskinan ditekan hingga 4,97 persen.

Selama menjabat, Danny Pomanto berhasil membawa Makassar meraih 420 penghargaan nasional dan internasional.

Penghargaan bergengsi seperti Prasamya Purnakarya Nugraha serta dua Satyalencana Karya Satya juga menjadi bukti atas dedikasi dan kinerjanya dalam membangun kota ini.

Selama 9 tahun menjadi pemimpin bukanlah hal mudah bagi Danny Pomanto, tantangan dan rintangan telah ia lewati khususnya dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (pilkada).

Perjalanan politik Danny Pomanto bukan tanpa tantangan. Pada Pilkada 2014, ia terpilih sebagai Wali Kota Makassar bersama Syamsu Rizal MI setelah mengalahkan sembilan kandidat lainnya dengan perolehan suara sebanyak 182,484 suara

Periode pertama kepemimpinannya berakhir pada 2019, dan ia berencana maju kembali bersama Indira Mulyasari.

Namun, langkahnya terganjal keputusan Mahkamah Agung yang mencoret pencalonannya akibat dugaan penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan kampanye.

Situasi ini membuat Pilkada Makassar 2018 menjadi unik, pasangan lawannya, Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi, kalah dari kotak kosong, hal ini merupakan sebuah fenomena langka dalam politik Indonesia, dan pertamakalinya terjadi di Makassar.

Pemerintahan Kota Makassar saat itu dilanjutkan oleh Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb selama 12 bulan, tongkat estafer pemerintahan Kota Makassar dilanjutkan oleh Pj Wali Kota Makassar Prof Yusran Yusuf selama 44 hari. Pada 26 Juni 2020, Prof Yusran digantikan oleh Rudy Jamaluddin hingga pelantikan jabatan wali kota definitif.

Di Pilwalkot 2020, Danny Pomanto kembali bertarung bersama Munafri Arifuddin. Saat itu, Danny menggandeng Fatmawati Rusdi sebagai pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar. Sementara Munafri Arifuddin berpasangan dengan Rahman Bando.

Lagi-lagi, Munafri Arifuddin dikalahkan oleh pasangan Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi di Pilwalkot Makassar 2020-2024.

Danny akhirnya kembali bertarung dalam Pilwalkot 2020, kali ini berpasangan dengan Fatmawati Rusdi. Mereka berhasil mengalahkan Munafri Arifuddin untuk kedua kalinya, menegaskan dominasi Danny dalam politik Makassar.

Danny Pomanto juga dikenal sebagai sosok yang konroversi, kerap kali pernyataan dan celotehannya di media mendapat kritik panas bagi masyarakat.

Salah satunya desember 2021 silam, saat banjir masih menjadi penyakit lama kota Makassar, Danny Pomanto menapik wilayahnya bukan terendam banjir. Menurutnya, Makassar saat ini direndam genangan yang cukup tinggi.

Pernyataan “Genangan, bukan Banjir” seakan ramai di sosial media, sontak hal ini sempat memicu tanggapan kritis dari masyarakat.

Program futuristiknya pun tidak selalu mendapat sambutan baik. Konsep Makassar Kota Metaverse (Makaverse), yang diperkenalkan pada 2022 sebagai transformasi digital kota, mendapat reaksi beragam.

Beberapa pihak menganggapnya sebagai langkah visioner, sementara yang lain skeptis terhadap implementasi teknologi virtual di lingkungan pemerintahan.

Terkahir, di tahun sebelum penghujung masa jabatannya, Danny Pomanto kembali menjadi sorotan dengan rencananya menghadirkan Starlink sebuah layanan internet satelit milik Elon Musk, untuk memperkuat jaringan CCTV di lorong-lorong dan pulau-pulau terpencil Makassar.

Program ini muncul setelah ditemukannya banyak CCTV yang mengalami gangguan akibat jaringan internet yang tidak stabil.

Danny berencana mengalokasikan anggaran sebesar Rp12 miliar untuk proyek ini, meski uji coba awal dilakukan dengan dana pribadinya.

Sebanyak 10 titik dipilih sebagai lokasi uji coba, terdiri dari enam pulau di Kecamatan Sangkarrang dan empat lorong di wilayah daratan.

Juli 2024 lalu, Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) telah melakukan pemasangan perdana Starlink di Pulau Barrang Lompo.

Meskipun proyek ini mendapat respons beragam sebab ada yang mendukung, ada pula yang menilai langkah ini bermuatan politis, Danny Pomanto tetap optimis bahwa inovasi ini akan membawa Makassar selangkah lebih maju dalam dunia digital.

Sembilan tahun bukanlah waktu yang singkat. Selama hampir satu dekade, Danny Pomanto telah membentuk Makassar menjadi kota yang lebih modern, kompetitif, dan penuh inovasi.

Besok, tiba masanya Danny Pomanto menyerahkan tongkat kepemimpinannya kepada pemimpin yang akan meneruskan perjuangannya, yaitu Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham.

Di akhir jabatannya, Danny Pomanto menitipkan pesan kepada seluruh ASN, PPPK, dan Laskar Pelangi agar tetap loyal kepada pemimpin baru dan memberikan yang terbaik. Ia juga menekankan pentingnya peran media dalam pemerintahan.

“Pesan bagi pemerintah berikutnya, jangan lupakan media. Karena media adalah salah satu kekuatan untuk membangun negeri, apalagi membangun Makassar,” pesannya.

Mengenai rencana ke depan, Danny Pomanto mengungkapkan bahwa dirinya akan beristirahat terlebih dahulu sebelum kembali aktif berkegiatan.

“Saya bilang, saya istirahat dulu. Biar kita recovery dulu. Kira-kira pertengahan puasa baru kita berkegiatan,” katanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa banyak ide yang tidak dapat diwujudkannya selama di pemerintahan, namun akan tetap ia jalankan melalui sektor profesional, khususnya di bidang industri makanan dan UMKM.

“Kira-kira tiga bulan lagi kita launching UMKM. Tapi secara profesional saya kembali ke konsultan dulu. Karena banyak harapan di situ,” tuturnya.

Sembilan tahun bukanlah waktu yang singkat. Danny Pomanto telah membentuk Makassar menjadi kota yang lebih modern, kompetitif, dan penuh inovasi. Kini, lembaran baru telah terbuka, dan Makassar bersiap melangkah ke babak berikutnya.

harvardsciencereview.com