kabarbursa.com
kabarbursa.com

Ini Alasan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Masukkan Mesin Pencetak Uang di Kampus

Ini Alasan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Masukkan Mesin Pencetak Uang di Kampus
mesin pencetak uang palsu (Dok: Atri KabarMakassar)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono membeberkan alasan Kepala Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Dr Andi Ibrahim agar dapat memasukkan mesin pencetak uang palsu ke dalam perpustakaan.

“Alasannya ini kalau ada mahasiswa mau meminjam buku bisa fotocopy bisa dicetak. Itu alasannya. Jadi tidak curiga. Tapi dalam pelaksanaannya berbeda,” kata Yudhiawan, Senin (30/12).

Pemprov Sulsel

Yudhiawan menerangkan bahwa Andi Ibrahim menggunakan kewenangnya sebagai kepala perpustakaan untuk memasukkan mesin cetak uang palsu tersebut, pada September 2024 lalu.

“Jadi mesin cetak ini, karena dia jabatannya kepala perpustakaan. Jadi tidak menimbulkan kecurigaan,” ungkapnya.

Selain itu, kata Yudhiawan bahwa seluru pihak kampus termasuk mahasiswa tidak mengetahui jika mesin cetak itu merupakan mesin untuk memproduksi uang palsu.

“Mereka tidak tahu, dikira mesin itu untuk menggandakan buku. Mahasiswa tahu beli buku mahal, lebih baik digandakan atau fotocopy mungkin biayanya lebih murah,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 19 orang telah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus sindikat uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa.

Diketahui, 19 tersangka yang ditahan baru-baru ini salah satunya merupakan ASS yang diduga sebagai pelaku utama, dan diamankan bersama seorang DPO berinisial AR.

“Sudah 19 orang ditetapkan sebagai tersangka,” kata Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, Senin (30/12).

Sementara ini, kata Reonald pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap dua orang pelaku yang masih buron.

“Masih ada dua DPO yang kita kejar,” ungkapnya.

Meski demikian, Reonald mengaku belum bisa membeberkan peran masing-masing pelaku dalam kasus sindikat uang palsu ini.

“Perannya nanti kita beritahukan,” tandasnya.