KabarMakassar.com — Kepala Cabang Bulog Makassar, Karmila Hasmin Marinta, angkat bicara terkait perubahan harga eceran tertinggi (HET) beras Bulog yang sebelumnya Rp10,9 ribu menjadi Rp12,5 ribu per 1 mei, kemarin.
Karmila menyatakan kebijakan penetapan harga beras ini diambil berdasarkan pertimbangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), dengan menyesuaikan dengan penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP).
“Perubahan ini tak hanya dilihat dari konsumen tapi dari produsen, di sisi produsen petani selalu bertanya kenapa harganya selalu rendah. Harga kami serahkan di pasaran umum, harapannya masyarakat bisa memahami meski di masyarakat naik tapi di sisi produsen juga naik,” katanya saat ditemui di Gedung Kantor Sub Depot Logistik Wilayah VII Jl Urip Sumoharjo Makassar, Rabu (8/5).
Meskipun kebijakan ini memicu pertanyaan dari masyarakat, namun Karmila menegaskan bahwa penyesuaian harga ini juga bertujuan untuk memastikan kesejahteraan para petani.
Lebih lanjut, Karmila menjelaskan pemerintah tetap berkomitmen untuk memantau kebijakan ini dengan seksama, dan mungkin akan ada evaluasi dalam jangka waktu tertentu untuk melihat dampaknya terhadap masyarakat. Perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama yang membutuhkan, tetap menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan yang diambil.
“Pemerintah telah memiliki kebijakan melalui bulog terus melakukan kebijakan bantuan pangan sebesar 2.065 ton perbulan. Setiap masyarakat 10 kilo per bulan, ini sudah berjalan tahap kedua,” tutupnya.