kabarbursa.com
kabarbursa.com

Antrian Solar Kembali Terjadi di Sejumlah SPBU Makassar

Antrian Solar Kembali Terjadi di Sejumlah SPBU Makassar
Sejumlah kendaraan pengguna solar mengantri di SPBU Jl Perintis Kemerdekaan (Dok : Hanifah KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Antrian panjang kendaraan pengguna bahan bakar solar kembali terjadi di beberapa SPBU di Makassar. Berdasarkan pantauan KabarMakassar.com, kondisi ini telah berlangsung selama dua hari terakhir, mengakibatkan kemacetan lalu lintas di sejumlah titik.

Salah satu lokasi yang mengalami antrian panjang adalah SPBU Perintis, yang berada dekat gerbang Perumahan Buki Tamalanrea Permai (BTP). Antrian kendaraan di SPBU ini menjalar hingga ke pinggir jalan Perintis, menyebabkan kemacetan bagi kendaraan yang keluar dari kawasan BTP.

Pemprov Sulsel

Kendaraan yang mengantri di SPBU ini umumnya adalah mobil logistik, truk pengangkut material, dan bus daerah.

Situasi serupa juga terlihat di SPBU Urip Sumoharjo, tepatnya di depan kantor Gubernur Sulawesi Selatan. Meskipun antrian tidak sepanjang di SPBU BTP, namun deretan bus daerah mulai memenuhi pelataran SPBU, mengakibatkan penumpukan kendaraan di sekitarnya.

Di tengah kota, antrian mengular juga terjadi di SPBU menuju Jalan Bawakaraeng, tepatnya di depan tembusan Pasar Terong Makassar. Antrian truk dan mobil logistik menyebabkan penumpukan kendaraan dari Jalan Urip Sumoharjo (depan Coto Maros) hingga melewati SPBU Jalan Bawakaraeng.

Salah satu supir truk, Herul, menjelaskan bahwa alasan utama tidak menggunakan bahan bakar nonsubsidi adalah harganya yang tidak terjangkau.

“Dimarai-ka bos-ku kalau bukan solar, mahal katanya,” jelasnya.

Herul juga mengaku telah mendatangi lebih dari tiga SPBU sebelum akhirnya mengantri di sini.

“Sudah banyak, tapi ada yang kosong, ada juga yang antriannya panjang sekali,” singkatnya.

Antrian panjang di berbagai SPBU di Makassar ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan bahan bakar solar bersubsidi yang harganya lebih terjangkau bagi banyak pengguna kendaraan, khususnya bagi mereka yang bekerja di sektor logistik dan transportasi umum. Keterbatasan pasokan solar bersubsidi di beberapa SPBU memperburuk situasi, memaksa kendaraan untuk mengantri lebih lama atau berpindah-pindah SPBU.

Kemacetan akibat antrian panjang ini berdampak negatif pada kelancaran lalu lintas di Makassar, terutama di area sekitar SPBU yang padat. Pengendara dan warga berharap pihak terkait dapat segera mengatasi masalah ini dengan meningkatkan pasokan solar bersubsidi atau mencari solusi lain untuk mengurai kemacetan.

Pihak berwenang diharapkan segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kelangkaan solar bersubsidi agar antrian panjang di SPBU dapat dikurangi dan lalu lintas kembali lancar.