KabarMakassar.com — Pencarian tiga Anak Buah Kapal (ABK) KM Harapan Jaya yang tenggelam di perairan Tana Keke, Kabupaten Takalar, pada Jumat (10/01) pukul 24.00 WITA, resmi dihentikan setelah dilakukan selama tujuh hari. Pencarian dihentikan pada Senin (20/01) di perairan Kabupaten Selayar.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar, Andi Sultan mengatakan bahwa operasi pencarian telah mengikuti prosedur standar operasional (SOP) Basarnas.
“Sesuai dengan SOP Basarnas setelah melaksanakan pencarian terhadap korban kecelakaan kapal dengan nama kapal Harapan Jaya selama tujuh hari maka operasi sar kami nyatakan untuk dihentikan dan ditutup dengan hasil nihil,” kata Sultan dalam keterangan tertulis, Selasa (21/01).
Sultan menuturkan bahwa pihak Basarnas telah menginformasikan kepada VTS Makassar, SROP Makassar, SROP Selayar untuk menyebarkan informasi kepada kapal-kapal yang melintas di Perairan Selayar dan sekitarnya jika mengetahui, melihat dan menemukan korban, untuk menghubungi pihak Basarnas.
“Untuk selanjutnya telah dilakukan penandatanganan berita acara penghentian pencarian terhadap korban dengan pihak keluarga, yang kemudian dilanjutkan dengan penutupan operasi sar namun demikian kami tetap melakukan pemantauan,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, pencarian tiga orang nelayan yang menjadi korban tenggelamnya Kapal KMN Harapan Jaya, dibantu melalui jalur udara dengan menggunakan helikopter.
Dalam pencarian korban, Polres Kepulauan Selayar mendapatkan bantuan dengan menggunakan Helikopter dari Korps Polairud Baharkam Polri, yang diminta langsung oleh Kapolda Sulsel.
Pencarian menggunakan helikopter tersebut, dipimpin oleh Kapolres Kepulauan Selayar AKBP Adnan Pandibu didampingi Kasat Polair, Ka Pos Basarnas, Dan Pos AL Selayar serta Tim dari Korps Polairud Baharkam Polri, Biro Ops Polda dan Direktorat Polairud Polda Sulsel.
“Bapak Kapolda langsung yang perintahkan, crewnya dari Korps Polairud Baharkam Polri. Kami tadi melakukan pencarian di sepanjang Pesisir barat Pulau Selayar, perairan Selatan, dan hingga ke Perairan Bira Bulukumba, tapi belum ada tanda-tanda, bahkan bangkai Kapal sudah tidak terlihat kemungkinan tenggelam ke dasar,” kata Kapolres Selayar, AKBP Adnan Pandibu dalam keterangan tertulis, Rabu (15/01).
Selain pencarian dengan jalur udara yang menggunakan helikopter, pencarian juga tetap dilakukan melalui jalur Laut, dengan menggunakan Kapal Basarnas. Pencarian di darat dilakukan sepanjang pantai oleh Tim Sar Gabungan.
Diketahui, Kapal KMN Harapan Jaya tenggelam di perairan Tana Keke, Kabupaten Takalar, pada Jumat (10/1) sekitar pukul 24.00 WITA. Tiga korban selamat ditemukan yaitu Suaris Als Piang, DG Mamba (Nahkoda), dan Irfan, sementara Tiga korban lain yang belum diketahui nasibnya yaitu Unyil (42), Agus (50), dan Pai (42).
Sebelumnya diberitakan, tiga nelayan asal Pulau Lae-lae, Makassar yang menjadi korban tenggelamnya kapal KMN Harapan Jaya, telah ditemukan, sementara tiga nelayan lainnya masih dalam pencarian.
Diketahui, kapal yang di tumpangi 6 orang nelayan asal Makassar ini tenggelam pada Jumat (10/01) sekitar pukul 24.00 WITA. Setelah 3 hari di tengah laut terapung dengan menggunakan sebuah gabus, ketiga nelayan tersebut ditemukan pada Senin (13/01).
Kasat Polairud Polres Kepulauan Selayar, AKP. Kasman menerangkan awalnya kapal tersebut, bertolak dari Pulau Lae-Lae, Makassar, pada Jumat (10/1) sekitar pukul 20.00 WITA menuju Pulau Sumanga, Kabupaten Pangkep.
Dalam perjalanan kapal dihadang cuaca buruk berupa ombak besar yang mengakibatkan kapal pecah dan air naik ke mesin, menyebabkan kapal miring dan tenggelam.
“Nahkoda dan penumpang melompat ke gabus dan terombang-ambing selama 3 hari. Gabus pecah pada Minggu (12/1) sekitar pukul 17.00 WITA, memisahkan korban,” ujar Hasman dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/01).
Hasman menyebutkan korban yang sudah ditemukan selamat yaitu Suaris Als Piang (46) ditemukan di Dongkalang Selayar, sedangkan DG Mamba, (Nahkoda) dan Irfan ditemukan di Perairan Gusung, tidak jauh dari Lokasi penemuan Suaris.
“Korban yang belum ditemukan yaitu Unyil (42), nelayan, Kelurahan Lae-Lae, Kecamatan Ujung Pandang. Agus (50), nelayan, Kelurahan Lae-Lae, Kecamatan Ujung Pandang dan Pai (42), Nelayan, Tallo, Makassar,” rinci Kasat Polairud.
Ia menambahkan, Upaya Pencarian korban yang belum ditemukan dilakukan oleh Tim gabungan Polairud, TNI AL, dan BASARNAS bersama Masyarakat.
Para korban saat ini masih dirawat di RSD KH. Hayyung Selayar. Salah satu korban bernama Suaris mengeluh masih sesak nafas, sementara dua korban lainnya yaitu Dg Mamba dan Irfan, masih mengalami keram dan belum bisa bergerak setelah 3 hari berada di tengah laut.