KabarMakassar.com — Bank Indonesia (BI) resmi menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75% pada Rabu (15/01).
Ini merupakan langkah pertama penurunan suku bunga di tahun 2025, setelah terakhir kali BI memangkas suku bunga pada September 2024.
Gubernur BI, Perry Warjiyo menjelaskan bahwa kebijakan ini sejalan dengan pandangan BI yang pro-stabilitas dan pro-pertumbuhan.
Penurunan suku bunga dilakukan dengan mempertimbangkan dinamika ekonomi global dan domestik serta masih adanya ruang untuk pelonggaran moneter.
Pengaruh Dinamika Global
Menurut Perry, keputusan ini didasari oleh evaluasi terhadap arah kebijakan ekonomi global, terutama kebijakan fiskal Amerika Serikat pasca-pemilu yang diperkirakan memberikan dampak besar pada pasar keuangan global.
Perry menambahkan bahwa Federal Reserve (The Fed) kemungkinan hanya akan menurunkan suku bunga acuan satu kali tahun ini, memberikan kepastian relatif terhadap pergerakan dolar AS dan indeks dolar (DXY).
“Uncertainty (ketidakpastian) global memang masih ada, tetapi arah kebijakan fiskal AS mulai terlihat. Kami memperkirakan dampaknya pada kenaikan US Treasury dan menyesuaikan kebijakan kami,” ungkap Perry dalam keterangan resminya.
Kondisi Domestik Mendukung Penurunan Suku Bunga
Di sisi domestik, inflasi Indonesia berada pada level rendah dan diperkirakan tetap stabil ke depannya, memberikan ruang yang cukup bagi BI untuk menurunkan suku bunga.
Perry juga menegaskan bahwa nilai tukar rupiah saat ini stabil dan sesuai dengan nilai fundamentalnya.
“Pengendalian inflasi konsisten dengan skenario nilai tukar yang kami pantau. Stabilitas nilai tukar rupiah mendukung kebijakan ini,” jelasnya.
Selain itu, data ekonomi menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi, terutama pada kuartal IV-2024.
Perry menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun 2024 sedikit lebih rendah dari 5%, sementara proyeksi 2025 berada di kisaran 4,7%-5,5%.
“Penurunan BI Rate ini adalah langkah tepat untuk memperkuat cerita pertumbuhan ekonomi yang lebih baik ke depannya,” tambah Perry.
Langkah Strategis untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi
Penurunan BI Rate ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi melalui penurunan biaya pinjaman dan peningkatan investasi.
Dengan kebijakan ini, BI berupaya mendorong stabilitas ekonomi nasional di tengah tantangan global yang masih berlangsung.
Keputusan BI juga diharapkan akan memberikan sinyal positif kepada pelaku pasar dan meningkatkan kepercayaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025.