KabarMakassar.com — Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA), mengimbau Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel), Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Takalar untuk bekerja sama mengaktifkan kembali koridor Bus Mamminasata atau Teman Bus.
Dimana sebelumnya, Makassar dan Takalar menjadi bagian dari rute yang dilayani oleh Bus Mamminasata.
AIA menjelaskan bahwa pemerintah pusat telah menyelesaikan tugasnya dalam memberikan stimulan untuk program ini hingga 2024. Namun, subsidi yang tersisa kini hanya mencakup satu koridor.
“Pemerintah pusat tidak dapat menanggung seluruh biaya, jadi perlu ada kolaborasi antara Pemprov, Pemkab, dan pemerintah pusat,” ujar AIA, dikutip dari laman resmi fraksi gerindra, Senin (13/01).
Ia menekankan bahwa subsidi untuk Teman Bus tidak akan dikurangi, tetapi kesepakatan dengan Pemprov Sulsel hanya berlaku hingga 2024.
Jika Pemprov Sulsel menghadapi kendala pembiayaan, AIA berencana berkomunikasi dengan pemerintah pusat untuk mencari solusi.
“Jika Pemprov Sulsel tidak dapat membiayai, kami akan meminta diskresi dari Kementerian Perhubungan,” kata AIA.
Menurut AIA, pemerintah pusat telah menjalankan perannya dengan memberikan subsidi awal untuk program tersebut. Selanjutnya, ia berharap Pemprov Sulsel dapat mengambil bagian dalam melanjutkan program ini, terutama mengingat subsidi saat ini hanya mencakup satu koridor dengan jumlah penumpang terbesar.
“Pemerintah pusat sudah melakukan tugasnya memberikan stimulan, selanjutnya perlu ada kerja sama antara pemerintah daerah dan pusat untuk kelangsungan program ini,” tutup AIA.
Sebelumnya diberitakan, Transportasi publik, Teman Bus Trans Mamminasata yang memiliki tiga koridor hasil subsidi penuh dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kini hanya menyisakan satu koridor yang beroperasi. Dua koridor lainnya berhenti melayani penumpang.
Diketahui, Koridor 1 melayani masyarakat dengan rute Panakkukang Square – Pelabuhan Galesong Takalar.
Sedangkan, di Koridor 2 mengangkut penumpang dengan rute Kampus Universitas Hasanuddin Tamalanrea – Stasiun Mandai. Kedua koridor ini sudah tidak beroperasi lagi mulai (01/01).
Saat ini, tersisa Koridor 5 dengan rute Kampus Universitas Hasanuddin Gowa – Kampus Universitas Hasanuddin Tamalanrea yang masih aktif dan disubsidi oleh Kemenhub.
Nantinya, selain Koridor 5 yang disubsidi oleh Kemenhub maka dua koridor lainnya akan dikelola oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel, Andi Erwin Terwo menyampaikan, dalam rapat keberlanjutan operasional Transportasi Mamminasata Teman Bus di Kota Makassar yang telah digelar pada Jumat (03/01), diputuskan bahwa Teman Bus menggunakan pembiayaan dari Pemprov Sulsel.
“Program Teman Bus tidak dapat dihilangkan begitu saja, sebab sangat dibutuhkan masyarakat,” ujar Andi Erwin Terwo berdasarkan keterangan yang diterima KabarMakassar.com.
“Operasionalnya harus tetap dilanjutkan walau harus menggelontorkan dana subsidi yang cukup besar,” sambungnya.
Lebih jauh ia menegaskan, apabila akan dilanjutkan, maka pengelola perlu melakukan evaluasi terhadap Teman Bus.
Terutama pada armada yang perlu dikurangi karena memiliki jumlah yang dianggap terlalu banyak.
Terdapat 15 unit armada yang melayani satu koridor. Namun, tingkat keterisian per armada tidak terlalu banyak.
Andi Erwin pun menilai, agar regulasi yang mengatur operasional Teman Bus juga dievaluasi.
Adanya keputusan untuk melanjutkan operasional 2 koridor Teman Bus tersebut menuai tanggapan positif dari masyarakat.
Salah satu warga domisili Makassar, Nurlaeli menyatakan rasa bahagia atas keberlanjutan operasional Teman Bus.
“Alhamdulillah kalau dilanjutkan, karena kampung kan di Barru, jadi kalau mau pulang sisa naik Teman Bus. Itu memudahkan supaya cepat sampai ke stasiun kereta api. Harganya juga terjangkau kalau naik Teman Bus,” tuturnya.