KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di posisi 7.076,7 pada perdagangan hari ini, Senin (13/01). IHSG kemudian melemah 0,17% menuju ke posisi 7.077,07 pada pukul 09.05 WIB.
Pada awal perdagangan, IHSG bergerak di rentang terbawah 7.068,77 dan tertinggi 7.089,57. Adapun, kapitalisasi pasar alias market cap saat pembukaan mencapai Rp12.415 triliun. Terdapat 199 saham menguat dan 182 saham melemah.
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia, hingga 09.20 WIB, volume perdagangan tercatat 2,92 miliar saham dengan nilai transaksi Rp1,91 triliun. Adapun frekuensi yang terjadi sebanyak 276.371 kali.
Diketahui, IHSG diprediksi menguat pada perdagangan hari ini, Senin (13/01), setelah mencatat koreksi 1,05% pada pekan sebelumnya.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan IHSG melemah dari level 7.164,42 menjadi 7.088,86 dalam periode 6-10 Januari 2025, yang turut menyeret kapitalisasi pasar turun 0,34%.
Namun, frekuensi transaksi harian meningkat 0,89% menjadi 1,04 juta kali transaksi, menunjukkan optimisme pelaku pasar.
Analis MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG berpotensi menguat hingga 1,61% ke level 7.096 pada perdagangan hari ini. Selama IHSG mampu bertahan di atas level support terdekat 7.029, peluang untuk melanjutkan penguatan masih terbuka lebar.
“Jika IHSG berhasil mempertahankan tren ini, indeks akan menguji resistance di area 7.197, dengan target jangka pendek di kisaran 7.305 hingga 7.421,” tulis tim analis dalam risetnya, dikutip Senin (13/01)
MNC Sekuritas merekomendasikan beberapa strategi investasi, termasuk opsi buy on weakness untuk saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI), PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA), dan PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN).
Selain itu, speculative buy disarankan untuk saham PT Darma Henwa Tbk. (DEWA), yang berpotensi memberikan keuntungan jangka pendek.
Sementara itu, Phintraco Sekuritas juga optimis terhadap pergerakan IHSG yang diperkirakan melanjutkan tren positif. Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menyebut bahwa penguatan nilai tukar rupiah serta stabilitas ekonomi domestik menjadi faktor pendukung utama.
Selain itu, terbentuknya pola golden cross pada indikator Stochastic RSI memberikan sinyal penguatan lebih lanjut.
Tren positif IHSG juga didorong oleh sentimen global dan domestik, termasuk stabilitas ekonomi Indonesia yang tercermin dari data fundamental yang solid.
Jika level support di 7.029 dan 6.931 tetap terjaga, pelaku pasar dapat memanfaatkan peluang penguatan hingga resistance di 7.197 atau lebih tinggi.
Investor disarankan untuk tetap waspada terhadap volatilitas pasar sembari mencermati sentimen global, seperti pergerakan nilai tukar dolar AS dan kebijakan moneter yang akan diumumkan dalam waktu dekat.
Dengan pendekatan strategi yang tepat, peluang meraih keuntungan di awal pekan ini masih terbuka lebar.
Sebelumnya, IHSG menunjukkan tanda-tanda pemulihan dengan mencatatkan penguatan pada akhir pekan lalu. Setelah naik 0,34% atau 24,27 poin ke level 7.088,86 pada Jumat (10/01), IHSG kini berada di jalur positif selama dua pekan terakhir, dengan kenaikan sebesar 0,13% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd).
Optimisme terhadap pasar saham Indonesia semakin menguat, didukung oleh tren positif dari Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) dan potensi aliran dana asing.
Data Bank Indonesia mencatat IKK Desember 2024 naik menjadi 127,7, meningkat dari 125,9 pada bulan sebelumnya. Angka ini mencerminkan kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi terhadap kondisi perekonomian saat ini maupun prospek ke depan.
Kondisi ini memberikan dorongan positif bagi belanja konsumen dan investasi, yang pada akhirnya dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, Bank Indonesia juga melaporkan cadangan devisa mencapai rekor tertinggi sebesar US$155,7 miliar pada Desember 2024, memberikan pijakan kuat bagi stabilitas ekonomi nasional.
Potensi inflow asing turut menjadi sorotan utama. Dalam dua pekan awal 2025, penjualan saham oleh investor asing mulai melandai.
Mengacu pada tren musiman selama 10 tahun terakhir, Januari menjadi bulan yang sering kali diwarnai oleh penguatan IHSG. Momentum ini juga didukung oleh prospek pembagian dividen bank-bank besar pada Maret mendatang, yang menawarkan imbal hasil menarik bagi investor asing.
Meski demikian, pasar juga akan dipengaruhi oleh hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC Meeting) di Amerika Serikat.
Keputusan yang diambil dalam pertemuan ini akan memberikan dampak signifikan terhadap nilai tukar dolar AS, strategi investasi, serta arah pasar keuangan secara global.
Dengan dukungan sentimen positif domestik dan potensi aliran dana asing, IHSG berpeluang terus menguat. Pelaku pasar disarankan untuk tetap mencermati faktor-faktor global dan domestik yang dapat memengaruhi pergerakan pasar saham dalam beberapa waktu ke depan.
Disclaimer: Saham-saham yang direkomendasikan di atas mencerminkan potensi tren kenaikan berdasarkan analisis teknikal dan fundamental.
Meski demikian, investor disarankan untuk tetap mencermati kondisi pasar dan melakukan analisis lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi. Berita ini tidak bersifat mengajak untuk membeli produk tertentu