KabarMakassar.com — Hj. Ratnawati Arif resmi mencatat sejarah sebagai Bupati Sinjai pertama yang dipimpin seorang perempuan.
Bersama pasangannya, Andi Mahyanto Mazda, pasangan dengan akronim “RAMAH” ini berhasil memenangkan Pilkada Sinjai 2024.
Didukung oleh Partai Gerindra, PPP, dan PDIP, Ratnawati dan Mahyanto membawa visi besar melalui “SAMA SAMAKI” atau Sinjai Maju, Sejahtera, Mandiri, Berkeadilan.
Kemenangan ini menjadi babak baru dalam sejarah Sinjai, sekaligus mengukuhkan Ratnawati sebagai sosok pemimpin perempuan yang menginspirasi banyak orang.
Berikut adalah perjalanan dan rekam jejak Ratnawati dan wakilnya, Andi Mahyanto Mazda.
Ratnawati Arif: Birokrat Berpengalaman yang Memilih Jalan Pengabdian
Ratnawati Arif lahir di Sinjai pada 4 Desember 1964. Karier panjangnya sebagai birokrat membentuk dirinya menjadi sosok pemimpin yang matang dan visioner.
Ia memulai kariernya sebagai staf sub bagian perencanaan dan penyusunan program di Departemen Sosial Sulawesi Selatan pada tahun 1991.
Selama lebih dari dua dekade, Ratnawati mengabdikan diri di Dinas Sosial, hingga menjabat Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial pada 2013.
Pada 2014, Ratnawati memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya, Sinjai. Di sana, ia diberi amanah untuk memimpin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Kemudian, ia menjabat sebagai Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) hingga awal Agustus 2024, sebelum akhirnya memilih pensiun dini untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Sinjai.
Ratnawati juga aktif di berbagai organisasi. Saat masih mahasiswa di Universitas Hasanuddin, ia menjadi bagian dari Gerakan Pramuka Gudep 349-350 UNHAS dan terus aktif hingga menjadi bagian dari Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sulsel.
Selain itu, ia juga dikenal sebagai ibu dari Fauzan Guntur, anggota DPRD Sulsel terpilih tahun 2024, dan istri dari Haji Guntur, seorang pengusaha SPBU.
Sosok Ratnawati mencerminkan pengabdian yang tidak hanya ditujukan pada keluarganya, tetapi juga untuk masyarakat Sinjai.
Andi Mahyanto Mazda: Wakil Bupati dengan Pengalaman Luas di Bidang Hukum
Andi Mahyanto Mazda, SH, MH, yang lahir di Sinjai pada 11 November 1975, mendampingi Ratnawati Arif sebagai Wakil Bupati Sinjai.
Sebagai seorang advokat dan konsultan hukum, Mahyanto membawa pengalaman panjang dalam dunia hukum dan kepemimpinan.
Mahyanto menempuh pendidikan di SD Mangarabombang Sinjai, SMPN 2 Sinjai, dan SMUN 1 Sinjai. I
a kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, di mana ia menjadi Ketua Senat Fakultas Hukum. Gelar magisternya diraih dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) pada tahun 2012.
Selain berkarier sebagai advokat, Mahyanto juga memegang sejumlah posisi penting, seperti Komisaris di berbagai perusahaan, termasuk PT Marto Utama Madani dan PT Anugerah Mandiri.
Ia juga aktif sebagai konsultan hukum di sejumlah institusi, termasuk Universitas Negeri Makassar (UNM).
Dalam dunia organisasi, Mahyanto memiliki rekam jejak yang panjang. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Peradi Sulsel, Ketua DPD HAPI Sulsel, dan Sekjen Himpunan Masyarakat Sinjai.
Perannya di Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sulsel serta keterlibatannya di Partai Gerindra Sulsel semakin memperkuat profil kepemimpinannya.
Harapan Baru untuk Sinjai
Dengan terpilihnya Ratnawati Arif dan Andi Mahyanto Mazda, Kabupaten Sinjai menyongsong masa depan baru yang diwarnai oleh visi SAMA SAMAKI.
Kombinasi antara pengalaman birokrasi Ratnawati dan keahlian hukum serta organisasi Mahyanto menjadi modal kuat untuk membawa Sinjai menuju kemajuan.
Kepemimpinan mereka menjadi bukti bahwa keberagaman pengalaman dapat menghasilkan kolaborasi yang solid.
Kini, masyarakat Sinjai menaruh harapan besar pada pasangan RAMAH untuk merealisasikan visi dan misi mereka demi kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat.
Program Unggulan RAMAH
Beberapa program unggulan pasangan Ramah (Ratnawati – Mahyanto) mencerminkan visinya yaitu Sama-Samaki “Sinjai Maju, Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan”.
Diantaranya, memperluas beasiswa pelajar dan mahasiswa, ada pula, penyediaan kapal wisata yang akan menghubungkan objek wisata pulau-pulau kecil di Sinjai, khususnya Pulau Larea Rea dan gugusan Pulau Sembilan, dengan Pantai Bira yang berada di Kabupaten Bulukumba
Ada pula, peningkstan kesejahteraan para petugas keagamaan dengan memperluas insentif bagi imam masjid, guru mengaji, hingga imam desa dan dusun.