kabarbursa.com
kabarbursa.com

IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan, Berpeluang Sentuh Level 7.421

IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan, Berpeluang Sentuh Level 7.421
Ilustrasi saham (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan hari ini, Rabu (08/01), dengan penguatan sebesar 0,18% atau naik 13 poin ke level 7.096,32 pada pukul 09.05 WIB.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG bergerak stabil dalam rentang 7.083 hingga 7.107. Penguatan ini memberikan sinyal optimisme bagi pelaku pasar setelah IHSG mencatatkan performa positif pada sesi perdagangan sebelumnya.

Pemprov Sulsel

Tim analis MNC Sekuritas memproyeksikan bahwa IHSG masih memiliki peluang besar untuk melanjutkan tren penguatannya dan menguji level psikologis antara 7.305 hingga 7.421.

Namun, selama IHSG tetap bertahan di atas level support kritis 6.931, indeks diperkirakan tengah memasuki fase awal wave B dari wave (2), yang berpotensi membawa momentum lebih kuat ke arah zona hijau.

“Jika IHSG terus bertahan di atas level support utama, maka peluang untuk melanjutkan penguatan hingga menguji resistansi di level 7.305 hingga 7.421 semakin terbuka lebar,” ujar Tim Analis MNC Sekuritas dalam riset terbarunya, Rabu (08/01).

MNC Sekuritas juga menyebutkan bahwa level support IHSG pada hari ini berada di kisaran 6.931 dan 6.843, sementara level resistansi diperkirakan berada pada rentang 7.182 hingga 7.263.

Pada perdagangan Selasa (07/01), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,04% ke level 7.083 meskipun tekanan jual masih mendominasi pergerakan pasar.

Kinerja pasar yang fluktuatif ini tetap memberikan peluang bagi sektor-sektor tertentu untuk tampil lebih kuat dan menjadi penopang utama penguatan IHSG.

Saham-saham di sektor kesehatan mencatatkan penguatan signifikan dengan kenaikan sebesar 0,87%, sementara saham sektor teknologi dan perindustrian masing-masing mencatat kenaikan sebesar 0,86% dan 0,33%.

Kontribusi dari tiga sektor ini menjadi faktor utama yang membawa IHSG kembali parkir di zona hijau pada akhir sesi perdagangan.

Volume perdagangan pada hari itu menunjukkan aktivitas pasar yang cukup ramai dengan total 17,47 miliar saham diperdagangkan.

Nilai transaksi tercatat mencapai Rp9,55 triliun, sementara frekuensi perdagangan mencapai 1,01 juta kali. Angka-angka ini mencerminkan antusiasme pelaku pasar yang tetap tinggi meski sentimen pasar masih tertekan oleh aksi jual.

Dari 802 saham yang diperdagangkan, sebanyak 242 saham mencatatkan penguatan, sementara 343 saham tertekan dan mencatatkan pelemahan.

Sisanya, sebanyak 217 saham, tercatat stagnan tanpa perubahan harga. Komposisi ini menggambarkan dinamika pasar yang masih diliputi ketidakpastian meskipun ada sektor-sektor tertentu yang berhasil mencuri perhatian investor.

Dengan pergerakan ini, IHSG menunjukkan daya tahannya di tengah tekanan jual yang cukup kuat. Meski kenaikan yang tercatat relatif kecil, penguatan ini tetap menjadi indikasi adanya peluang untuk penguatan lebih lanjut, terutama dengan kontribusi sektor-sektor tertentu yang terus menunjukkan performa positif.

Hal ini menjadi perhatian penting bagi pelaku pasar dalam memantau tren perdagangan di hari-hari mendatang.

Dilansir dari Bloomberg, berrikut rekomendasi saham hari ini yang dirangkum dari sejumlah broker.

BRI Danareksa Sekuritas

  • BRPT
  • HEAL
  • ESSA

BNI Sekuritas

  • BBCA
  • PSAB
  • CUAN
  • PTRO
  • MAPA
  • AMRT

Phillip Sekuritas

  • MTEL
  • PANI
  • SSIA

MNC Sekuritas

  • BULL
  • ERAA
  • MTEL
  • UNTR

CGS International Sekuritas

  • JPFA
  • HEAL
  • SSIA
  • PANI
  • MYOR
  • MTEL

Phintraco Sekuritas

  • JPFA
  • SSIA
  • PANI
  • SRTG
  • ADRO
  • ESSA

Panin Sekuritas

  • ASII
  • UNTR
  • HEAL
  • TAPG

Mirae Asset Sekuritas

  • BBNI
  • BMRI
  • JSMR
  • MTEL
  • RAJA
  • KLIN
  • SAPX

Disclaimer: Saham-saham yang direkomendasikan di atas mencerminkan potensi tren kenaikan berdasarkan analisis teknikal dan fundamental. Meski demikian, investor disarankan untuk tetap mencermati kondisi pasar dan melakukan analisis lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi. Berita ini tidak bersifat mengajak untuk membeli produk tertentu.