kabarbursa.com
kabarbursa.com

IHSG Kembali Tembus Level 7.000 Didongkrak Saham Perbankan dan Kesehatan

IHSG Kembali Tembus Level 7.000 Didongkrak Saham Perbankan dan Kesehatan
Ilustrasi Saham (Dok: KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatatkan penguatan signifikan pada perdagangan awal pekan, Senin (23/12).

Indeks ditutup menguat 1,61% atau naik 112,58 poin ke level 7.096,44, kembali menembus level psikologis 7.000. Kinerja IHSG yang mengesankan ini menjadi angin segar bagi pasar modal Indonesia, yang sebelumnya sempat mengalami tekanan dalam beberapa waktu terakhir.

Pemprov Sulsel

Meski IHSG mencatatkan lonjakan signifikan, investor asing justru mencatatkan aksi jual bersih (net sell) dengan nilai total mencapai Rp 395,28 miliar di seluruh pasar. Di pasar reguler, net sell asing tercatat sebesar Rp 62,18 miliar, sementara di pasar negosiasi nilai net sell mencapai Rp 333,10 miliar.

Aksi Jual dan Beli Asing: Saham Perbankan dan Energi Jadi Sorotan

Beberapa saham mencatatkan aksi jual bersih terbesar oleh investor asing, terutama dari sektor perbankan dan barang baku. Saham-saham berikut menjadi target utama aksi jual asing:

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP): Rp 256,17 miliar

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI): Rp 111,96 miliar

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Rp 70,13 miliar

Namun, di sisi lain, investor asing juga aktif melakukan pembelian pada saham-saham tertentu, khususnya dari sektor perbankan dan energi terbarukan. Saham-saham dengan aksi beli bersih terbesar meliputi:

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN): Rp 71,26 miliar

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI): Rp 52,7 miliar

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI): Rp 35,81 miliar

Kontributor Utama Penguatan IHSG

Sektor perbankan kembali menjadi motor utama penguatan IHSG hari ini, didukung oleh performa positif sejumlah saham unggulan. Berdasarkan data Bloomberg, berikut 10 saham yang memberikan kontribusi terbesar terhadap kenaikan IHSG:

1. Bank Rakyat Indonesia (BBRI): menyumbang 19,51 poin

2. Bank Mandiri (BMRI): menyumbang 13,17 poin

3. Telkom Indonesia (TLKM): menyumbang 11,27 poin

4. Bank Central Asia (BBCA): menyumbang 8,11 poin

5. Sumber Alfaria Trijaya (AMRT): menyumbang 7,18 poin

6. Barito Renewables Energy (BREN): menyumbang 6,54 poin

7. GoTo Gojek Tokopedia (GOTO): menyumbang 4,52 poin

8. Bank Negara Indonesia (BBNI): menyumbang 4,21 poin

9. Chandra Asri Pacific (TPIA): menyumbang 3,63 poin

10. Astra International (ASII): menyumbang 3,47 poin

Sektor Kesehatan dan Keuangan Jadi Sorotan

Tak hanya perbankan, sektor kesehatan juga menunjukkan performa yang mengesankan. Saham-saham di sektor ini mencatatkan kenaikan signifikan, dengan rincian sebagai berikut:

PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL): melonjak 6,36%

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF): naik 4,31%

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA): menguat 4,31%

Selain itu, sektor keuangan turut mencuri perhatian. Saham PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) menjadi salah satu top gainers dengan kenaikan sebesar 10,7%, diikuti oleh PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang menguat 7,14%.

Top Leaders dan Laggards IHSG Hari Ini

Berikut daftar saham yang menjadi penggerak utama IHSG:

Top Leaders:

BBRI: +3,69%

TLKM: +3,92%

BMRI: +2,64%

AMRT: +5,76%

GOTO: +2,90%

Top Laggards:

DSSA: -3,82%

AADI: -5,88%

GEMS: -4,21%

DAAZ: -10,64%

ADMR: -2,61%

Sektoral: Mayoritas Menguat, Energi Terkoreksi

Sebagian besar sektor mencatatkan penguatan, dipimpin oleh sektor kesehatan (+2,79%), barang konsumsi nonprimer (+2,58%), dan infrastruktur (+1,75%). Sementara itu, sektor energi menjadi satu-satunya yang mengalami pelemahan, terkoreksi tipis sebesar 0,15%.

Volume Transaksi Tinggi

Total volume transaksi di BEI mencapai 24,32 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 9,6 triliun. Dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 326 saham mencatatkan penguatan, 251 saham melemah, dan 212 saham stagnan.

Momentum Positif Menjelang Akhir Tahun

Meskipun IHSG berhasil mencatatkan penguatan signifikan pada perdagangan hari ini, secara mingguan indeks masih mencatatkan penurunan sebesar 2,23%. Penurunan sejak awal tahun juga masih tercatat di level 2,42%. Namun, kinerja cemerlang sektor perbankan, kesehatan, dan saham unggulan lainnya memberikan optimisme bagi investor menjelang akhir tahun.

Pasar kini menantikan apakah momentum positif ini dapat terus berlanjut, terutama di tengah aksi jual asing yang masih menjadi tantangan utama. Dengan sisa waktu menjelang pergantian tahun, para pelaku pasar berharap penguatan ini dapat menjadi awal dari tren positif di 2024.

Disclaimer: Saham-saham yang direkomendasikan di atas mencerminkan potensi tren kenaikan berdasarkan analisis teknikal dan fundamental. Meski demikian, investor disarankan untuk tetap mencermati kondisi pasar dan melakukan analisis lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi. Berita ini tidak bersifat mengajak untuk membelu produk tertentu