KabarMakassar.com –Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Sulawesi Selatan selama tiga hari, dari Minggu (15/12) hingga Selasa (17/12). Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, termasuk hujan deras yang dapat menyebabkan banjir di beberapa wilayah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Amson Padolo menyatakan, dalam penanganan banjir maka perlu dilakukan secara bersama. Persiapan juga telah dilakukan dalam menghadapi kondisi tersebut.
“Penanganan banjir itu di lakukan secara bersama-bersama karena secara teknis banyak OPD yang terkait,” ujarnya pada KabarMakassar.com.
Pembersihan drainase, kata Amson, itu menjadi atensi dari Dinas Tata Ruang serta Balai Desa pompengan.
“Kalau BPBD terkait evakuasi pengungsian, penyiapan lokasi pengungsian dan logistik,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan apabila logistik serta dapur umum di lokasi tersebut juga dilaksanakan bersama dengan Dinas Sosial.
Ia menekankan terkait dengan kondisi banjir patut untuk dilihat secara komprehensif tidak hanya secara parsial.
Ia juga menyoroti terkait masyarakat yang mengungsi akibat banjir yang terjadi. Amson menegaskan, sejak masuk musim penghujan pihaknya telah meminta kepada seluruh BPBD kabupaten kota se-Sulsel untuk siaga.
“Untuk pengungsian sejak masuk musim penghujan, kita telah meminta kepada seluruh BPBD kabupaten kota untuk menyiagakan tim rescue disetiap daerah yang rawan bencana,” ucapnya.
Amson Padolo mengaku, pihaknya turut menyiapkan peralatan di tempat tersebut. Begitu pun dengan pemerintah daerah kabupaten kota juga telah menyiapkan titik-titik pengungsian.
Ia juga memberi data terdampak serta pengungsi, terkhususnya di Makassar pada Minggu (15/12).
Data terdampak, 11 kecamatan, 19 kelurahan dan 27 titik tergenang. Sedangkan untuk data pengungsi, 5 kecamatan, 6 kelurahan, 159 kepala keluarga, 528 jiwa dan 7 titik pengungsi.