kabarbursa.com
kabarbursa.com

BI Percaya Diri Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Capai 5,6 Persen

BI Percaya Diri Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Capai 5,6 Persen
Bank Indonesia Sulsel Talk, Outlook Pertumbuhan Ekonomi Sulsel (Dok : Ist).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Sulawesi Selatan (Sulsel) bersiap menyongsong tahun 2025 dengan optimisme tinggi terhadap pertumbuhan ekonominya. Bank Indonesia (BI) memprediksi ekonomi Sulsel akan tumbuh di kisaran 4,8 persen hingga 5,6 persen, dengan inflasi tetap terkendali pada sasaran 2,5 persen ± 1 persen.

Hal ini diungkapkan Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, dalam acara Sulsel Talk bertema “Outlook Pertumbuhan Ekonomi Sulsel” di Kantor Perwakilan BI Sulsel, Makassar, Selasa (10/12) kemarin.

Pemprov Sulsel

“Perekonomian Sulsel tahun 2025 diproyeksikan tumbuh lebih kuat, didukung inflasi yang terkendali. Ini adalah momentum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Rizki dalam sambutannya.

Rizki menegaskan pentingnya komitmen dan kolaborasi berbagai pihak untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor swasta diperlukan untuk mendorong akselerasi ekonomi serta menjaga stabilitas harga.

“Upaya pengendalian inflasi di tingkat daerah melalui kolaborasi erat Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID) akan sangat menentukan, terutama melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP),” tambahnya.

Secara nasional, BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 berada di rentang 4,8 persen hingga 5,6 persen, meningkat menjadi 4,9 persen hingga 5,7 persen pada 2026.

Konsumsi rumah tangga tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan, diikuti kinerja investasi dan ekspor yang stabil meski tantangan global terus membayangi.

Dalam acara tersebut, BI Sulsel juga memaparkan sejumlah rekomendasi strategis untuk mendukung akselerasi ekonomi daerah, terutama di sektor pertanian, perkebunan, dan pariwisata.

Di bidang pertanian dan perkebunan, langkah yang disarankan meliputi optimalisasi lahan melalui pembangunan infrastruktur irigasi, penerapan mekanisasi dan teknologi modern, serta pemetaan wilayah potensial seperti Enrekang, Toraja, dan Mamasa untuk pengembangan kopi Arabika.

Sedangkan di sektor pariwisata, BI mendorong percepatan reaktivasi penerbangan langsung ke destinasi wisata unggulan seperti Bali, Selayar, dan Makassar, serta peningkatan promosi dan infrastruktur di kawasan wisata potensial, termasuk Toraja, Maros, dan Takabonerate.

Meski pertumbuhan Sulsel diprediksi kuat, Rizki mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap tantangan global seperti ketidakpastian ekonomi dunia dan risiko inflasi impor.

Oleh karena itu, BI akan terus menjalankan kebijakan moneter yang adaptif untuk menjaga stabilitas makroekonomi.

“Stabilitas ekonomi merupakan fondasi utama. Dengan langkah-langkah strategis yang tepat, Sulsel mampu menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Rizki.

Dengan potensi besar di berbagai sektor unggulan, 2025 menjadi tahun yang penuh peluang bagi Sulawesi Selatan untuk memperkuat perannya dalam perekonomian Indonesia.