kabarbursa.com
kabarbursa.com

OJK Sulselbar Dorong UMKM Sulawesi Selatan Tembus Pasar Ekspor

OJK Sulselbar Dorong UMKM Sulawesi Selatan Tembus Pasar Ekspor
Ilustrasi UMKM (Foto : ist).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Kepala OJK Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Darwisman, memaparkan keberhasilan dan program berkelanjutan dalam mendukung pelaku UMKM unggulan Sulawesi Selatan untuk menembus pasar ekspor.

Program bertajuk UMKM Baji’na ini berhasil mendampingi 71 peserta dan membawa 30 UMKM berorientasi ekspor. Hingga tahun 2024.

Pemprov Sulsel

“Sebanyak 30 UMKM telah sukses menembus pasar internasional, meningkat dari hanya 5 UMKM pada tahun 2022,” katanya baru-baru ini.

Komoditas unggulan yang berhasil diekspor mencakup beragam produk seperti kunyit dan merica bubuk ke Arab Saudi, kerajinan anyaman daun lontar ke Malaysia, hingga kopi khas Kalosi Enrekang ke Asia dan Hong Kong. Berikut adalah rincian produk yang berhasil diekspor oleh beberapa UMKM Sulawesi Selatan:

1. Banoaqu – Kunyit bubuk, merica bubuk, kemiri sangrai, dan pala ke Arab Saudi.
2. Yuyun Wahyuni – Kerajinan anyaman atap lontar ke Malaysia.
3. CV Al Rakha – Produsen kopi Kalosi Enrekang yang menembus Asia dan Eropa.
4. Sekoci Roskey Industry – Produk keripik buah ke Asia.
5. UD Sipar Gasing Berdivium – Kopi Toraja diekspor ke Vietnam dan Arab Saudi.
6. Kelompok UD Sipar Gasing Berdivium – Garam beryodium ke kawasan ASEAN, termasuk Singapura.
7. Monity Jaya Bersama – Minuman tradisional sarabba ke Jepang dan Cina.

“Selain itu, produk-produk lain seperti minyak kemiri, serbuk jamu, makanan ringan, hingga produk kecantikan dari bahan alami turut merambah pasar global, seperti Timur Tengah, Amerika, dan Eropa,” tambahnya.

Klasterisasi UMKM Dorong Penyaluran Kredit

Dalam upaya meningkatkan ekosistem bisnis UMKM, OJK Sulselbar juga menginisiasi program klasterisasi yang berhasil mencakup 1.300 klaster dengan 19.971 debitur.

Penyaluran kredit UMKM mencapai Rp681 miliar hingga Triwulan III 2024. Sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan mendominasi dengan total klaster sebanyak 599 dan 9.947 debitur.

Sebagai bagian dari ekosistem keuangan inklusif, OJK Sulselbar turut mendorong pembiayaan UMKM melalui akuisisi 150 rekening dengan total DPK Rp565 juta.

Tercatat, Kredit yang tersalurkan kepada 40 debitur UMKM mencapai Rp3,7 miliar. Program ini juga mencakup:

39 pembuatan QRIS merchant,
Pembentukan 1 agen Bank Sulselbar,
Asuransi sebanyak 20 polis,
Tabungan haji untuk 28 orang.

Selain program ekspor dan inklusi keuangan, OJK Sulselbar juga menggagas program berbasis pertanian seperti budidaya pisang Cavendish dan kakao yang memberikan dampak nyata terhadap kesejahteraan masyarakat lokal.

Melalui program-program ini, UMKM Sulawesi Selatan semakin memiliki daya saing untuk bersaing di pasar global sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.

“OJK Sulselbar berkomitmen untuk terus mendampingi dan memberikan solusi keuangan yang inklusif bagi UMKM sehingga mereka mampu menjadi pilar penting dalam perekonomian nasional.” tutupnya